Sunday, April 30, 2023

Herding Effect

 


Herding effect adalah kecenderungan seseorang untuk mengikuti perilaku
orang lain dalam suatu kelompok. Dalam investasi, herding merupakan kondisi di
mana seseorang cenderung mengikuti keputusan investor lain (Zahera & Bansal,
2018). Herding termasuk ke dalam sociology forces (faktor sosial). Perilaku
herding mengacu pada mentalitas "mengikuti pemimpin" (Bakar & Yi, 2016).
Herding sendiri bila diartikan ke Bahasa Indonesia merupakan “pengembalaan”
yang menunjukkan bahwa bias ini bergantung pada suatu kerumunan. Karena
terjadi dalam suatu kelompok, seseorang dapat terpengaruh oleh orang-orang yang
berada dalam kelompok tersebut. Hal ini didukung oleh pernyataan Areiqat et al.
(2019) bahwa herding terjadi ketika informasi pribadi yang dimiliki individu
mendapat pengaruh informasi dari publik tentang keputusan suatu kelompok. 
Seseorang dengan herding cenderung mengikuti pilihan orang lain karena merasa
kurang yakin dengan pilihannya yang mungkin jauh berbeda dengan anggota
lainnya. Dengan adanya herding, investor akan lebih yakin dengan apa yang
dilakukan orang lain sehingga ia akan mengikuti hal tersebut. Menurut Hirshleifer
& Teoh (2003), jika seseorang menyadari bahwa penilaian diri sendiri bisa keliru
dalam menghadapi ketidakpastian, mungkin masuk akal untuk menganggap bahwa
orang lain lebih tahu dan mengikuti mereka. Herding bias memberikan anggapan
bahwa apapun yang dipilih oleh orang banyak merupakan suatu kebenaran. Hal ini
didukung oleh Bakar & Yi (2016) yang menyatakan bahwa seseorang cenderung
untuk mengikuti orang banyak karena keputusan yang dibuat oleh mayoritas
diasumsikan selalu benar. Padahal kelompok mayoritas belum tentu menilai sesuatu
dengan menggunakan pertimbangan yang benar dan sesuai dengan situasi yang
terjadi. Hal yang diyakini benar oleh mayoritas bisa jadi merupakan hal yang
kurang tepat. Meskipun demikian, investor cenderung percaya dengan pendapat
mayoritas dan mengikuti hal yang serupa (Fromlet, 2001)

No comments:

Post a Comment