Sunday, April 30, 2023

Teori Organisasi

 


Teori organisasi yang di bahas antara lain teori klasik dan teori hubungan
manusia.:
1. Teori Klasik
Teori klasik atau struktural berasal dari dua teori. Pertama, teori saintifik
manajemen yang dikembangkan oleh W. Tylor yang menekankan pada
pembagian pekerjaan untuk mendapatkan hasil maksimal dengan biaya
seefisien mungkin. Sejalan dengan prinsip Tylor ini Henry Fayol
mengembangkan teori yang agak lebih luas yang menekankan kepada
spesialisasi pekerjaan, otoritas, kontrol dan pendelegasian tanggung jawab.
Kedua: berasal dari teori birokrasi yang dikembangkan oleh Max Weber yang
menekankan pada pentingnya bentuk struktur hierarki yang efektif bagi
organisasi. Masing-masing teori tersebut akan dibicarakan sepintas lalu
sebelum masuk pada teori klasik (Arni, 2009:35). Prinsip teori saintifik
manajemen pengelolaan organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip kunci
seperti berikut:
a. Pembagian Pekerjaan
b. Otoritas dan tanggung jawab
c. Kesatuan Komando
d. Kesatuan Arah
e. Minat masing-masing bawahan terhadap minat umur
f. Pembayaran yang wajar
g. Sentralisasi
h. Mata Rantai Komando
i. Perintah
j. Kesamaan
k. Stabilitas kedudukan personel yang tetap
l. Inisiatif
m.Rasa kesatuan korp.
Birokrasi merupakan organisasi manusia yang disusun secara ideal.
Birokrasi ini dicapai melalui pembentukan aturan, struktur, dan proses,
dalam organisasi kita dapat mengenal suatu organisasi bersifat birokrasi
atau tidak berdasarkan karakteristiknya. Menurut Kreps (dalam Arni,
2009:36) karakteristik birokrasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Adanya aturan-aturan, norma-norma, dan prosedur yang baku
mengenai apa yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas-tugas
organisasi.
b. Spesialisasi peranan anggota organisasi menurut pembagian pekerjaan
c. Hierarki otoritas organisasi secara formal.
d. Pekerjaan karyawan dikualifikasikan berdasarkan kompetensi teknis
dan kemampuan melakukan pekerjaan seseorang. nggota organisasi
adalah merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlibat dalam tingkah
laku organisasi
e. Hubungan interpersonal di antara anggota organisasi bersifat
profesional dan personal.
f. Deskripsi pekerjaan yang rinci harus diberikan kepada anggota
organisasi yang merupakan pedoman dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab.
g. Saling pertukaran dalam pekerjaan sehingga memungkinkan orang lain
menggantikan pekerjaan seseorang.
h. Rasionalitas dan kemungkinan meramalkan aktivitas organisasi dan
penyelesaian tujuan.
2. Teori Hubungan Manusia
Manusia sebagai Misalnya anggota organisasi yang memutuskan apa
peranan yang akan dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Tanpa
manusia organisasi tidak akan ada. Oleh karena itu faktor manusia dalam
organisasi haruslah mendapat perhatian dan tidak dapat diabaikan seperti
halnya teori klasik.Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya
individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini
menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan
meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan organisasi yang
dapat membantu individumengembangkan potensinya. Dengan
meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan aktualisasi diri pekerja, akan
mempertinggi motivasi bekerja sehingga akan dapat meningkatkan produksi
organisasi (Arni, 2009:39).

No comments:

Post a Comment