Sunday, April 30, 2023

Self-monitoring


Self-monitoring merupakan salah satu kepribadian di mana seseorang
cenderung memantau dirinya agar dapat mempresentasikan diri sesuai dengan
keadaan sekitar. Menurut Biais et al. (2005), self-monitoring didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya agar sesuai dengan
lingkungan sosialnya. Self-monitoring berkaitan dengan impression management
(Snyder & Gangestad, 1986). Self-monitoring dapat membuat seseorang mengubah 
dirinya seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, orang
yang memiliki self-monitoring cenderung lebih peka di lingkungan sosialnya
karena kemampuannya dalam menyesuaikan diri dengan sekitar (Synder, 1987).
Orang yang memiliki self-monitoring juga cenderung lebih berani untuk
mengambil suatu kesempatan yang dapat mengubah karir mereka dan
menyesuaikan perilakunya dengan lingkungan baru (Rahman & Gan, 2020). Dalam
kondisi sebaliknya, orang yang memiliki self-monitoring rendah tidak memiliki
keinginan untuk mengontrol diri mereka sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Hal
ini menandakan bahwa perilaku ekspresif orang yang memiliki self-monitoring
yang rendah telah menggambarkan perasaan mereka tanpa memikirkan apa yang
benar menurut orang banyak (Kourtidis et al., 2011). Dalam mengambil keputusan
investasi, self-monitoring memberikan pengaruh pada durasi pengambilan
keputusan investasi seseorang. Hal ini dibuktikan oleh Hadrian & Adiputra (2020)
bahwa orang dengan self-monitoring yang rendah cenderung lebih cepat dalam
mengambil keputusan dibandingkan dengan orang dengan self-monitoring yang
tinggi. Investor dengan self-monitoring yang tinggi cenderung menghasilkan return
investasi yang tinggi pula. Hal ini didukung oleh Biais et al. (2005) bahwa investor
dengan self-monitoring yang rendah menghasilkan return investasi yang lebih
rendah sehingga menandakan bahwa tingkat self-monitoring searah dengan trading
performance seseorang. Self-monitoring pada seorang investor dapat
mempengaruhi tindakan investor dalam mengambil keputusan investasinya. Hal ini
didukung oleh Alemanni & Franzosi (2006) yang menemukan bahwa selfmonitoring ditemukan meningkatkan frekuensi perdagangan investor.

No comments:

Post a Comment