Saturday, December 1, 2018

Konsep Jaringan dalam Perusahaan MLM (skripsi dan tesis)



Sistem pemasaran Multi Level Marketing mula-mula diterapkan oleh suatu perusahaan nutrisi di California, AS, sektar tahun 1930-an. Munculnya MLM pada dasarnya suatu respon terhadap peluang usaha yang ada karena kekakuan yang dialami traditional marketing channel. Dinamika yang terjadi dalam channel of distribution, memang melahirkan berbagai bentuk dan pola distribusi yang pada dasarnya mencoba mengatasi berbagai konflik yang terjadi pada traditional marketing channel yang ada. Mullti Level Marketing merupakan suatu cara penjualan. sebagaimana suatu bisnis, MLM memenuhi persyaratan sebagai bisnis murni, yaitu bisnis pemasaran.
Bisnis pada dasarnya adalah suatu kegiatan individu maupun organisasi untuk menghasilkan suatu produk kemudian menjualnya untuk mendapatkan keutungan. Demikian juga halnya dengan MLM, dimana MLM harus ada produknya baik benda maupun jasa. Tanpa produk bukanlah MLM, boleh jadi arisan berantai atau penggandaan uang, dan sebagainya. Bahkan produk MLM harus memenuhi kriteria tertentu supaya dapat bertahan. Produk tersebut dijual. Penjualan ini yang merupakan kunci.
Menurut Dennis (2000) konsep jaringan MLM secara mendasar :
All companies are part of a network to a greater or lesser extent. That is to say, all companies forms relationships with their suppliers, buyers, competitors and allies alike and as a consequence make a decision on whether or not to strengthen or grow the links which lead to the formalisation of a cooperative structure. It is therefore only the extent of the closeness, interdependency and consciousness of these relationships that determines whether they are truly called “networks”. This type of interactive arrangement allows companies to realise their goals by co-operating instead of competing (Dennis, 2000).
Berdasarkan uraian di atas network atau jaringan secara umum adalah pola yang terbentuk antar pihak yang mengandung unsur kedekatan dan saling ketergantungan dalam sebuah struktur kerja sama yang saling menguntungkan dibandingkan dengan kompetisi antar pihak. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kegiatan networking dalam bisnis MLM berarti adalah bagaimana seorang individu atau pelaku bisnis MLM mekakukan proses pembentukan hubungan terhadap member-membernya sehingga tercipta pola yang bersifat saling ketergantungan, adanya unsur kedekatan personal antar pihak dan adanya kesadaran semua pihak bahwa mereka adalah networks atau jejaring yang bekerja sama demi pencapaian tujuan-tujuan tertentu.
Semua penjualan Multi Level Marketing dilakukan melalui penjualan langsung. Penjualan langsung dirumuskan oleh Direct Selling Association sebagai berikut Penjualan barang-barang konsumsi langsung keperorangan, di rumah-rumah maupun di tempat kerja mereka, melalui transaksi yang diawali dan diselesaikan oleh tenaga penjualnya. MLM dapat juga dinamakan pemasaran jaringan (network marketing) yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2  Network Marketing dalam MLM (Sumber: Purba, 2016)
Kekuatan dari MLM terletak pada sampai seberapa jauh masing-masing individu yang terkait dalam jaringan tersebut mampu mengembangkan jaringan bisnisnya. Dengan pola ini, bilamana jaringan yang terbentuk semakin membesar dengan sendirinya volume penjualan akan semakin membesar pula karena masing-masing individu berperan aktif sebagai penjual dan konsumen sekaligus, dan putusnya jaringan karena pengunduran diri distributor akan berpengaruh terhadap volume penjualan dan jaringan lainnya. Jadi, pengembanngan organisasi akan efektif jika distributor pada setiap tingkatan melakukan hal yang sama. Setiap distributor yang terlibat dalam kegiatan penjualan bukan merupakan karyawan perusahaan, dan mereka itu memperkerjakan dirinya sendiri. (Purba, 2016)
Perusahaan akan membantu para distributor awal untuk merekrut distributor-distributor selanjutnya, demikian seterusnya, dengan mengadakan seminar-seminar dan pertemuan-pertemuan peluang usaha di seluruh negeri. Angka pertumbuhan penjualan perusahaan itu sepenuhnya bergantung kepada keterlibatan distributor mereka dalam menjual produk itu dan dalam merekrut lebih banyak distributor lagi.

No comments:

Post a Comment