Tuesday, January 3, 2023

 


Teori sosial kognitif atau dikenal dengan istilah observational learning.
Tokoh utama dalam teori ini adalah Albert Bandura, Bandura memandang
perilaku individu tidak semata-mata reflex otomatis atas stimulus, melainkan juga
akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema
kognitif individu itu sendiri (Husamah, Et. al 2016: 109).
Teori pembelajaran sosial kognitif dapat menciptakan suatu pembelajaran
ketika seseorang dapat mengamati dan dapat meniru perilaku yang dialami oleh
orang lain. Dengan kata lain, informasi yang diterima tersebut dengan cara
memperhatikan kejadian-kejadian yang didapat dari lingkungan sekitar tempat
individu berada.
Prinsip mendasar dari teori pembelajaran sosial kognitif ini adalah yang
dipelajari individu terutama dalam pembelajaran sosial dan moral akan terjadi
melalui peniruan atau dikenal dengan istilah imitation dan penyajian contoh
perilaku atau dikenal dengan istilah modeling. Dengan kata lain, seseorang belajar
mengubah perilakunya sendiri dengan cara menyaksikan cara orang lain dalam
merespon suatu stimulus tertentu.
Seseorang juga dapat mempelajari respon-respon baru melalui
pengamatan dari perilaku contoh yang dilakukan oleh orang lain. Sejalan dengan
pendapat Suroso (2004: 18) Bandura mengatakan bahwa “Observational learning
merupakan proses kognitif yang melibatkan sejumlah atribut seperti bahasa,
moralitas, pemikiran dan pengaturan diri dari perilaku seseorang, sehingga apabila
seseorang melakukan perbuatan, maka hal itu merupakan hasil dari proses yang
melibatkan beberapa atribut tersebut, bukan asal meniru perilaku orang lain”.
Dalam teori bandura menjelaskan bahwa faktor sosial, kognitif dan faktor
perilaku, sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Hal ini
mengakibatkan bahwa faktor kognitif yang dialami siswa berupa ekspektasi dalam
mencapai keberhasilannya. Sedangkan faktor sosial menunjukkan bahwa siswa
dalam mengamati perilaku seseorang. Jadi, menurut Bandura antara faktor
kognitif/person, faktor lingkungan, dan faktor perilaku mempengaruhi satu sama
lain dan faktor-faktor ini saling berinteraksi untuk mempengaruhi pembelajaran
(Husamah, Et.al 2016: 108).
Bandura dalam Abdullah (2019) melabel teorinya sebagai teori kognitif
sosial didasarkan atas beberapa alasan, tidak hanya menempatkan manusia
mempunyai kemampuan kognitif yang berkontribusi pada proses motivasi
manusia, afeksi dan aksi/tindakan, tetapi juga bagaimana mereka memotivasi dan
meregulasi perilaku mereka dan membuat sistem-sistem sosial untuk
mengorganisasi dan restrukturisasi kehidupan mereka. Jadi dapat disimpulkan
bahwa menurut Bandura hasil belajar itu bukan hanya dilihat dari kognitifnya
saja, melainkan dapat dilihat dari perubahan perilaku yang akan berdampak
terhadap lingkungan tempat individu berada

No comments:

Post a Comment