Tuesday, January 3, 2023

Indikator Prestasi Belajar (skripsi, tesis, disertasi)

 


Prestasi belajar pada dasarnya merupakan suatu hasil akhir yang
diharapkan mampu diperoleh setelah peserta didik belajar meliputi ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Dalam mengungkapkan prestasi belajar atau hasil belajar
maka diperlukan indikator-indikator. Indikator yaitu suatu ukuran tidak langsung
yang ditetapkan untuk suatu kejadian atau kondisi dari hal yang
terlihat/terlaksana. Sehingga dengan adanya indikator prestasi belajar akan
menunjukkan bahwa peserta didik telah berhasil mencapai prestasi pada tingkat
tertentu dari ketiga ranah tersebut.
Indikator-indikator prestasi belajar menurut pemikiran Gagne dalam
Sudjana (2009: 22), terbagi ke dalam lima kategori prestasi belajar atau hasil
belajar, yakni:
1) Keterampilan intelektual, merupakan kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-analitis fakta konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
2) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
3) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik secara lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik, kemampuan
tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah
maupun penerapan aturan.
4) Strategi kognitif, adalah kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
5) Sikap, merupakan kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap
merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar
perilaku.
Keterkaitan antara indikator-indikator prestasi belajar menurut pemikiran
Gagne dengan Teori Sosial Kognitif Bandura, yakni:
1. Keterampilan intelektual, berkaitan dengan pengetahuan. Pengetahuan
dihasilkan dalam proses pembelajaran yang akan mempengaruhi keterampilan
intelektual seseorang. Menurut Dahar W.S (1989: 135) menyebutkan bahwa
keterampilan-keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi
dengan lingkungannya melalui penggunaan simbol-simbol atau gagasangagasan. Hal ini sejalan dengan teori sosial kognitif Bandura yang
menjelaskan bahwa pembelajaran terjadi apabila adanya interaksi timbal balik
antara personal, lingkungan, dan perilaku. Dengan adanya suatu perilaku
seseorang dalam pembelajarannya maka akan menciptakan pengetahuan yang
diperolehnya.
2. Keterampilan motorik, menurut Dahar W.S (1989: 140) keterampilan motorik
tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan fisik, melainkan juga kegiatankegiatan motorik yang digabung dengan keterampilan-keterampilan
intelektual, misalnya bila membaca, menulis, memainkan sebuah instrumen
music dll. Dengan adanya keterampilan motorik di mana seseorang memiliki
pengetahuan kemudian mengungkapkan dengan perilakunya. Sejalan dengan
teori sosial kognitif Bandura yang menjelaskan bahwa pembelajaran terjadi
ketika seseorang mampu mengamati dan meniru perilaku yang dialami oleh
orang lain yang dianggap sebagai model.
3. Informasi verbal, menurut Dahar W.S (1989: 140) informasi verbal diperoleh
sebagai hasil belajar di sekolah, dan juga dari kata-kata yang diucapkan
orang, dari membaca, radio, televisi, dan media lain-lainnya. Sejalan dengan
teori sosial kognitif Bandura yang menjelaskan bahwa pembelajaran terjadi
apabila individu memperhatikan kejadian-kejadian yang didapat dari
lingkungan sekitar tempat individu berada dan mengungkapkan informasi
tersebut melalui perilakunya sebagai hasil dari pembelajaran.
4. Strategi Kognitif, menurut Gagne dalam Dahar W.S (1989: 138) strategi
kognitif merupakan suatu proses kontrol yaitu suatu proses internal yang
digunakan siswa (orang yang belajar) untuk memilih dan mengubah cara-cara
memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir. Sejalan dengan
Bandura dalam Husamah, Et. al (2016: 109) yang memandang perilaku
individu tidak semata-mata reflex otomatis atas stimulus, melainkan juga
akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan
skema kognitif individu itu sendiri. Dengan adanya stimulus maka akan
mengontrol siswa sehingga menghasilkan respon berupa prestasi belajar yang
optimal.
5. Sikap, menurut Dahar W.S (1989: 140) sikap merupakan pembawaan yang
dapat dipelajari, dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap bendabenda kejadian-kejadian, atau makhluk-makhluk hidup lainnya. Dapat
disimpulkan bahwa sikap mampu mempengaruhi perilaku-perilaku seseorang
maka sejalan dengan teori sosial kognitif Bandura yang menjelaskan bahwa
sikap atau perilaku seseorang dalam pembelajaran terjadi apabila adanya
interaksi timbal balik antara personal, dan lingkungan. Bandura juga
berpendapat bahwa hasil belajar itu bukan hanya dilihat dari kognitifnya saja,
melainkan dapat dilihat dari perubahan perilaku atau sikap yang akan
berdampak terhadap lingkungan tempat individu berada.
Dari pendapat diatas maka bisa disimpulkan, bahwa indikator prestasi
belajar terdiri dari 5 ranah yaitu keterampilan intelektual, keterampilan motorik,
informasi verbal, strategi kognitif, dan sikap

No comments:

Post a Comment