Menurut Gaspersz (2008, p.119) dalam (Irawan &
Japarianto, (2013) menjelaskan bahwa dimensi dari kualitas
produk ini meliputi 8 dimensi, yang terdiri dari :
- Performance, Kinerja (performance) yaitu karakteristik
operasi pokok dari produk inti dan dapat didefinisikan
sebagai tampilan dari sebuah produk sesungguhnya.
Performance sebuah produk merupakan pencerminan
bagaimana sebuah produk itu disajikan atau ditampilkan
kepada pelanggan. Tingkat pengukuran performance
pada dasarnya mengacu pada tingkat karakteristik dasar
produk itu beroperasi. Sebuah produk dikatakan
memiliki performance yang baik bilamana dapat
memenuhi harapan. Bagi setiap produk/jasa, dimensi
performance bisa berlainan, tergantung pada functional
value yang dijanjikan oleh perusahaan. Untuk bisnis
makanan, dimensi performance adalah rasa yang enak. - Reliability, keandalan (reliability) yaitu tingkat
keandalan suatu produk atau kosistensi keandalan
sebuah produk didalam proses operasionalnya dimata
konsumen. Reliability sebuah produk juga merupakan
ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak
atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Sebuah
produk dikatakan memiliki Reliability yang tinggi
bilamana dapat menarik kepercayaan dari konsumen
terkait kualitas keandalan sebuah produk. Dimensi
performance dan reliability sekilas hampir sama tetapi
mempunyai perbedaan yang jelas. Reliability lebih
menunjukkan probabilitas produk menjalankan
fungsinya. - Features, keistimewaan tambahan (features) yaitu
karakteristik sekunder atau pelengkap dan dapat
didefinisikan sebagi tingkat kelengkapan atribut-atribut
yang ada pada sebuah produk. Pada titik tertentu,
performance dari setiap merek hampir sama tetapi
justru perbedaannya terletak pada fiturnya. Ini juga
mengakibatkan harapan pelanggan terhadap dimensi
performance relatif homogen dan harapan terhadap fitur
relatif heterogen. - Conformance, kesesuaian dengan spesifikasi
(conformance to spesificatin) yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standarstandar yang telah ditetapkan sebelumnya dan dapat
didefinisikan sebagai tingkat dimana semua unit yang
diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran
yang dijanjikan. Definisi diatas dapat dijelaskan bahwa
tingkat conformance sebuah produk dikatakan telah
akurat bilamana produk-produk yang mayoritas
diinginkan pelanggan. - Durability, daya tahan (durability) berkatian dengan
berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan dan
dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran usia operasi
produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan/atau
berat. Definisi diatas bilamana diterapkan pada
pengukuran sebuah makanan dan minuman sebuah
restoran, maka pengertian durability diatas adalah
tingkat usia sebuah makanan masih dapat dikonsumsi
oleh konsumen. Ukuran usia ini pada produk biasanya
dicantumkan pada produk dengan tulisan masa
kadaluarsa sebuah produk. - Serviceability, (service ability) meliputi kecepatan,
kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta
penanganan keluhan yang memuaskan dan dapat
didefinisikan sebagai suatu ukuran kemudahan
memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.
Disini artinya bilamana sebuah produk rusak atau gagal
maka kesiapan perbaikan produk tersebut dapat
diandalkan, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. - Aesthethics yaitu keindahan produk terhadap panca
indera dan dapat didefinisikan sebagai atribut-atribut
yang melekat pada sebuah produk, seperti warna, model
atau desain, bentuk, rasa, aroma dan lain-lain. Pada
dasarnya Aesthethics merupakan elemen yang
melengkapi fungsi dasar suatu produk sehingga
performance sebuah produk akan menjadi lebih baik
dihadapan pelanggan. - Customer perceived quality, kualitas yang
dipersepsikan (perceived quality) yaitu kualitas yang
dirasakan. Bilamana diterapkan pada pengukuran
kualitas makanan dan minuman maka Perceived Quality
merupakan kualitas dasar yang dimiliki sebuah
makanan dan minuman.
No comments:
Post a Comment