Sunday, April 21, 2024

Dimensi Kualitas Produk

 


Menurut Gaspersz (2008, p.119) dalam (Irawan &
Japarianto, (2013) menjelaskan bahwa dimensi dari kualitas
produk ini meliputi 8 dimensi, yang terdiri dari :

  1. Performance, Kinerja (performance) yaitu karakteristik
    operasi pokok dari produk inti dan dapat didefinisikan
    sebagai tampilan dari sebuah produk sesungguhnya.
    Performance sebuah produk merupakan pencerminan
    bagaimana sebuah produk itu disajikan atau ditampilkan
    kepada pelanggan. Tingkat pengukuran performance
    pada dasarnya mengacu pada tingkat karakteristik dasar
    produk itu beroperasi. Sebuah produk dikatakan
    memiliki performance yang baik bilamana dapat
    memenuhi harapan. Bagi setiap produk/jasa, dimensi
    performance bisa berlainan, tergantung pada functional
    value yang dijanjikan oleh perusahaan. Untuk bisnis
    makanan, dimensi performance adalah rasa yang enak.
  2. Reliability, keandalan (reliability) yaitu tingkat
    keandalan suatu produk atau kosistensi keandalan
    sebuah produk didalam proses operasionalnya dimata
    konsumen. Reliability sebuah produk juga merupakan
    ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak
    atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Sebuah
    produk dikatakan memiliki Reliability yang tinggi
    bilamana dapat menarik kepercayaan dari konsumen
    terkait kualitas keandalan sebuah produk. Dimensi
    performance dan reliability sekilas hampir sama tetapi
    mempunyai perbedaan yang jelas. Reliability lebih
    menunjukkan probabilitas produk menjalankan
    fungsinya.
  3. Features, keistimewaan tambahan (features) yaitu
    karakteristik sekunder atau pelengkap dan dapat
    didefinisikan sebagi tingkat kelengkapan atribut-atribut
    yang ada pada sebuah produk. Pada titik tertentu,
    performance dari setiap merek hampir sama tetapi
    justru perbedaannya terletak pada fiturnya. Ini juga
    mengakibatkan harapan pelanggan terhadap dimensi
    performance relatif homogen dan harapan terhadap fitur
    relatif heterogen.
  4. Conformance, kesesuaian dengan spesifikasi
    (conformance to spesificatin) yaitu sejauh mana
    karakteristik desain dan operasi memenuhi standarstandar yang telah ditetapkan sebelumnya dan dapat
    didefinisikan sebagai tingkat dimana semua unit yang
    diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran
    yang dijanjikan. Definisi diatas dapat dijelaskan bahwa
    tingkat conformance sebuah produk dikatakan telah
    akurat bilamana produk-produk yang mayoritas
    diinginkan pelanggan.
  5. Durability, daya tahan (durability) berkatian dengan
    berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan dan
    dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran usia operasi
    produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan/atau
    berat. Definisi diatas bilamana diterapkan pada
    pengukuran sebuah makanan dan minuman sebuah
    restoran, maka pengertian durability diatas adalah
    tingkat usia sebuah makanan masih dapat dikonsumsi
    oleh konsumen. Ukuran usia ini pada produk biasanya
    dicantumkan pada produk dengan tulisan masa
    kadaluarsa sebuah produk.
  6. Serviceability, (service ability) meliputi kecepatan,
    kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta
    penanganan keluhan yang memuaskan dan dapat
    didefinisikan sebagai suatu ukuran kemudahan
    memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.
    Disini artinya bilamana sebuah produk rusak atau gagal
    maka kesiapan perbaikan produk tersebut dapat
    diandalkan, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan.
  7. Aesthethics yaitu keindahan produk terhadap panca
    indera dan dapat didefinisikan sebagai atribut-atribut
    yang melekat pada sebuah produk, seperti warna, model
    atau desain, bentuk, rasa, aroma dan lain-lain. Pada
    dasarnya Aesthethics merupakan elemen yang
    melengkapi fungsi dasar suatu produk sehingga
    performance sebuah produk akan menjadi lebih baik
    dihadapan pelanggan.
  8. Customer perceived quality, kualitas yang
    dipersepsikan (perceived quality) yaitu kualitas yang
    dirasakan. Bilamana diterapkan pada pengukuran
    kualitas makanan dan minuman maka Perceived Quality
    merupakan kualitas dasar yang dimiliki sebuah
    makanan dan minuman.

No comments:

Post a Comment