Sunday, April 21, 2024

Perspektif Kualitas Produk

 


Menurut Tjiptono dan Chandra, (2016:117) bahwa perspektif
produk diklasifikasikan dalam lima kelompok yaitu: transcendental
approach, product-based approach, user based approach, manufacturingbased approach, dan value-based approach. Semua perspektif ini dapat
menjelaskan mengapa pelanggan menginterpretasikan kualitas secara
berbedan dalam konteks yang berlainan .

  1. Transcendental Approach
    Perspektif ini menjelaskan bahwa kualitas dapat dinilai dari apa
    yang dirasakan atau diketahui, namun sulit untuk dijelaskan,
    dirumuskan atau dioperasionalkan. Perspektif ini menegaskan
    bahwa setiap orang dapat memahami kualitas melalui berbagai
    macam pengalaman dari ekspor produk berkali-kali.
  2. Product-based Approach
    Perspektif ini mengasumsikan bahwa kualitas adalah objektif atribut
    yang saat dikuantitatifkan dan dapat diukur. Unsur atau atribut yang
    dimiliki produk mencerminkan perbedaan kualitas. Sebab perspektif
    ini sangat objektif, maka kelemehannya tidak bisa menjelaskan
    perbedaan yang selera, kebutuhsn atau segmen pasar terntentu.
  3. User-Based Approach
    Rancangan ini didasarkan atas pemikiran bahwa penilaian kualitas
    tergantung orang lain, sehingga produk yang memiliki kualitas
    paling tinggi sangat memuaskan preferensi seseorang. Perspektif
    yang bersifat subjektif dan demand-oriented ini juga mengatakan
    bahwa setiap konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan masingmasing yang berbeda dengan yang lainnya, sehingga kualitas bagi
    seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakan.
    Apabila seseorang menilai produk tersebut baik belum tentu orang
    lain mengatakan kualitas itu baik.
  4. Manufacturing-based Approach
    Perspektif ini bersifat supply-based dan lebih berfokus pada praktikpraktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan
    kualitas sebagai kecocokan dengan persyaratan. Dalan konteks 
    bisnis kualitas memiliki sifat operations-drivren. Penyesuaian
    spesifikasi produk dan operasi yang disusun secara internal
    menekankan ancaman semacam ini, yang dipicu oleh keinginan
    untuk meningkatkan produktivitas dan menekankan biaya. Jadi,
    yang bisa menentukan kualitas yaitu standar-standar yang telah
    ditetapkan pelanggan, bukan kepada pelanggan yang membeli dan
    menggunakan produk tersebut.
  5. Value-based Approach
    Aspek nilai (value) dan harga (price) termasuk rancangan kualitas.
    Dengan mempertimbangkan Trade-off antara kinerja dan harga,
    kualitas diartikan sebagai affordable excellence. Kualitas dalam
    perspektif ini bersifat relative, sehingga produk yang memiliki
    kualitas tinggi belum tentu memiliki produk yang bernilai. Akan
    tetapi, apabila konsumen yang membeli baranf atau jasa yang paling
    tepat akan paling bernilai.

No comments:

Post a Comment