Sunday, April 21, 2024

Dimensi kualitas produk

 


Gaspersz (2008) menjelaskan bahwa dimensi dari kualitas produk ini
meliputi 8 dimensi, yang terdiri dari :
1) Kinerja (performance)
Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti dan dapat
didefinisikan sebagai tampilan dari sebuah produk sesungguhnya.
Performance sebuah produk merupakan pencerminan bagaimana sebuah
produk itu disajikan atau ditampilkan kepada konsumen. Tingkat
pengukuran Performance pada dasarnya mengacu pada tingkat karakteristik
dasar produk itu beroperasi. Sebuah produk dikatakan memiliki
Performance yang baik bilamana dapat memenuhi harapan. Bagi setiap
produk/jasa, dimensi performance bisa berlainan, tergantung pada
functional value yang dijanjikan oleh perusahaan. Untuk bisnis makanan,
dimensi performance adalah rasa yang enak.
2) Keandalan (reliability)
yaitu tingkat kendalan suatu produk atau konsistensi keandalan
sebuah produk didalam proses operasionalnya dimata konsumen. Reliability
sebuah produk juga merupakan ukuran kemungkinan suatu produk tidak
akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Sebuah produk
dikatakan memiliki Reliability yang tinggi bilamana dapat menarik
kepercayaan dari konsumen terkait kualitas keandalan sebuah produk.
Dimensi performance dan reliability sekilas hampir sama tetapi mempunyai
perbedaan yang jelas. Reliability lebih menunjukkan probabilitas produk
menjalankan fungsinya.
3) Keistimewaan tambahan (feature)
Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap dan dapat didefinisikan
sebagai tingkat kelengkapan atribut-atribut yang ada pada sebuah produk.
Pada titik tertentu, performance dari setiap merek hampir sama tetapi justru
perbedaannya terletak pada fiturnya. Ini juga mengakibatkan harapan
konsumen terhadap dimensi performance relatif homogen dan harapan
terhadap fitur relatif heterogen.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)
Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya dan dapat didefinisikan
sebagai tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi
spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Definisi diatas dapat dijelaskan bahwa
tingkat Conformance sebuah produk dikatakan telah akurat bilamana
produk-produk yang dipasarkan oleh produsen telah sesuai perencanaan
perusahaan yang berarti merupakan produk-produk yang mayoritas
diinginkan konsumen.
5) Daya tahan (durability)
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan
dan dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran usia operasi produk yang
diharapkan dalam kondisi normal.
6) Kemampuan melayani (service ability)
Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi,
serta penanganan keluhan yang memuaskan dan dapat didefinisikan sebagai
suatu ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.
Disini artinya bilamana sebuah produk rusak atau gagal maka kesiapan
perbaikan produk tersebut dapat diandalkan, sehingga konsumen tidak
merasa dirugikan.
7) Estetika (Aesthethics)
Yaitu keindahan produk terhadap panca indera dan dapat
didefinisikan sebagai atribut-atribut yang melekat pada sebuah produk,
seperti warna, model atau desain, bentuk, rasa, aroma dan lain-lain. Pada
dasarnya Aesthetics merupakan elemen yang melengkapi fungsi dasar suatu
produk sehingga kinerja sebuah produk akan menjadi lebih baik dihadapan
konsumen.
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)
Yaitu kualitas yang dirasakan. Bilamana diterapkan pada
pengukuran kualitas produk maka perceived quality merupakan kualitas
dasar yang dimiliki sebuah produk

No comments:

Post a Comment