“Persepsi adalah tanggapan untuk penerimaan langsung dari suatu serapan atau
proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal melalui panca indranya”
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007). Setiap individu dalam melakukan
setiap persepsi akan melalui proses tahapan-tahapan tertentu. Menurut Rahmad
(1994:50) “Proses terjadinya persepsi adalah sebagai berikut: “objek yang
menyentuh alat indera sehingga menimbulkan stimuli, oleh alat penerima atau
alat indera, stimuli ini akan diubah menjadi energi syaraf untuk ke otak,
melalui proses transduksi, dalam otak stimuli akan diproses sehingga individu
dapat memahami dan menafsirkan pesan atau objek yang telah diterimanya,
maka pada tahap inilah persepsi terjadi”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya
persepsi didahului oleh alat indera kemudian diproyeksikan ke otak, sehingga
individu dapat menyadari terjadinya persepsi mencakup (input) oleh alat
indera, pengorganisasian dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah
terorganisir dengan cara yang dapat memengaruhi perilaku dan membentuk
persepsi. Di dalam pembentukannya persepsi akan dipengaruhi oleh dua faktor, yakni :
- Faktor fungsional yang memengaruhi atau sering disebut kerangka rujukan
(Frame Of Reference), dimana kerangka rujukan memengaruhi bagaimana
orang memberi makna pada pesan yang diterima. Faktor fungsional ini
dijelaskan oleh Kreach dan Crutchild dalam bentuk dalil bahwa persepsi
bersifat selektif fungsional dimana objek-objek yang mendapat tekanan
dalam persepsi kita, biasanya objek yang melakukan persepsi yang
dipengaruhi oleh pendidikan dan latar belakang budaya seseorang. 2. Faktor struktural semata-mata berasal dari stimuli fisil dan efek-efek saraf
yang ditimbulkan pada sistem saraf individu yang dalam hal ini erat
kaitannya dengan faktor usia (Rahmat, 1999:59).
Aspek-aspek tersebut di atas akan sangat berpengaruh terhadap perbedaan
persepsi seseorang baik terhadap objek yang sama dan terlebih lagi terhadap
objek yang berbeda. Oleh karena itu setiap orang akan memberi tanggapan
terhadap suatu objek tertentu menurut cara masing-masing individu.
Selanjutnya menurut Mar’at (1984:21) “Persepsi merupakan proses
pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi, aspek kognisi
merupakan aspek penggerak perubahan, karena informasi kognisi akan
berpengaruh untuk bertindak senang atau tidak senang terhadap suatu objek
yang merupakan jawaban atas pertanyaan apa yang dipikirkan atau
dipresepsikan tentang obyek tertentu.”
Komponen kognisinya itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut : - Faktor pengalaman., 2. Faktor proses belajar., 3. Cakrawala., 4. Pengetahuan (Mar’at, 1984 : 22)
No comments:
Post a Comment