Wednesday, April 17, 2024

Saluran Komunikasi Organisasi

 Komunikasi yang terjadi dalam organisasi pelayanan kesehatan atau

keperawatan adalah komunikasi formal. Komunikasi formal adalah
komunikasi yang bersifat resmi (Muhammad, 2017). Komunikasi formal
membentuk saluran-saluran komunikasi. Saluran komunikasi formal
ditentukan oleh struktur organisasi. Saluran komunikasi formal dibagi
menjadi tiga yang meliputi komunikasi vertikal, lateral dan diagonal
(Asmuji, 2014).
a. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal adalah aliran komunikasi yang terjadi dari
atasan ke bawahan atau dari bawahan ke atasan (Asmuji, 2014).
Komunikasi dari atasan ke bawahan, biasanya terkait tanggung jawab
dan wewenangnya dalam organisasi. Komunikasi dari atasan ke
bawahan bertujuan untuk memberikan pengarahan, informasi,
instruksi, saran, masukan, dan penilaian. Bentuk komunikasi dari
atasan ke bawahan bisa berupa tulisan maupun lisan (Purwanto,
2011). Sedangkan komunikasi dari bawahan ke atasan bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik ke atasan terkait kebijakan,
pengarahan, instruksi, dan pengaturan (Robbins & Judge, 2017).
Komunikasi vertikal yang terjadi di ruang rawat inap berupa
komunikasi antara kepala ruang dan ketua tim/ perawat primer dan
atau perawat pelaksana, ketua tim/ perawat primer dengan perawat
pelaksana (Asmuji, 2014).
b. Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal merupakan proses penyampaian pesanpesan dari anggota yang satu kepada anggota lain yang memiliki
posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Komunikasi
horizontal bersifat koordinatif dan digunakan untuk memperoleh
informasi dalam membantu memperbaiki atau memperlancar
melaksanakan tugas masing-masing anggota. Komunikasi horizontal
dapat berlangsung secara formal, misalnya rapat-rapat antar kepala
bagian, dan dapat pula berlangsung secara informal, misalnya pada
saat makan siang di kantin (Purwanto, 2011). Komunikasi horizontal
yang terjadi di ruang rawat inap berupa komunikasi antar kepala
ruang, antar ketua tim atau perawat primer, dan antar perawat
pelaksana (Asmuji, 2014).
c. Komunikasi lintas-saluran atau diagonal
Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang memotong atau
menyilang garis perintah organisasi. Komunikasi diagonal dilakukan
antara dua orang yang memiliki tingkat kedudukan, tugas dan fungsi
yang berbeda. Komunikasi yang terjadi di ruang rawat inap berupa
komunikasi antara perawat dan tim kesehatan lain seperti dokter,
fisioterapi, ahli gizi, dan lain-lain (Asmuji, 2014).

No comments:

Post a Comment