Berdasarkan pendapat Dr. Kadri yang dikutip dalam Rohim (2016:126) pada
konteks komunikasi organisasi yang berorientasi pada keuntungan atau pada
pelayanan sosial, komunikasi organisasi memiliki 4 fungsi mendasar, yakni peran
informatif, regulatif, persuasif, dan integratif. Berikut ini, pemaparan secara rinci
mengenai masing-masing fungsi komunikasi tersebut:
- Fungsi informatif
Dalam organisasi, komunikasi ibarat sistem pemrosesan informasi. Para
anggota memiliki keinginan untuk mengakses informasi yang lebih banyak, akurat,
serta terkini. Sehingga informasi yang didapatkan memungkinkan para anggota
organisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan penuh keyakinan dan
ketepatan. - Fungsi regulatif
Fungsi regulatif dalam komunikasi organisasi bagaikan kompas yang
mengarahkan seluruh anggota. Fungsinya adalah untuk memastikan ketaatan
terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku. Terdapat dua faktor utama yang
mempengaruhi efektivitas fungsi ini:
a) Berkaitan dengan individu dalam tingkat management, yaitu mereka sebagai
pemilik wewenang untuk mengendalikan semua informasi yang akan
disampaikan dan memberikan perintah atau instruksi untuk dijalankan.
b) Berkaitan dengan pesan regulative itu sendiri. Pesan-pesan regulatif ini
memiliki orientasi terhadap tugas kerja. Dalam konteks ini, bawahan
membutuhkan kejelasan mengenai peraturan dan aturan dalam pekerjaan yang
boleh dan tidak boleh dilakukan. - Fungsi persuasif
Penggunaan kekuasaan dan wewenang dalam organisasi tidak selalu menjamin
tercapainya hasil yang optimal. Pendekatan persuasif sering kali menjadi pilihan
yang lebih efektif dalam memotivasi dan mengarahkan anggota organisasi. - Fungsi integratif
Fungsi integratif dalam konteks komunikasi organisasi bertujuan menyediakan
infrastruktur komunikasi yang optimal, sehingga memungkinkan para pegawai atau
karyawan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif.
Terdapat dua jenis saluran komunikasi yang digunakan yntuk mencapai tujuan ini,
yaitu:
a) Saluran komunikasi formal: Saluran ini melibatkan penerbitan khusus dalam
organisasi seperti buletin, newsletter, dan laporan kemajuan organisasi. Melalui
saluran komunikasi formal ini, informasi dan perkembangan terkini dalam
organisasi dapat disampaikan secara teratur kepada karyawan, memberikan
mereka pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan pekerjaan yang perlu
dilakukan.
b) Saluran komunikasi informal: Saluran ini melibatkan percakapan antar pribadi
yang terjadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, atau kegiatan
sosial seperti perjalanan wisata. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini akan
mendorong terciptanya keinginan yang lebih besar bagi karyawan untuk
berpartisipasi aktif dalam organisasi. Saluran komunikasi informal ini
memungkinkan terjalinnya hubungan yang lebih dekat antara karyawan,
sehingga memperkuat integrasi dan kerjasama dalam organisasi.
Dengan adanya saluran komunikasi formal dan informal yang efektif, organisasi
dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi, partisipasi, dan
pemahaman yang lebih baik antara karyawan, serta meningkatkan keselarasan
dalam mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan berdasarkan pendapat M.T. Myers dan G.E Myers (dalam Ruslan,
2007:115), fungsi komunikasi organisasi dapat dilihat dari 2 komponen yang
berbeda, yaitu: - Produksi dan pengaturan
Aspek ini berkaitan dengan aktivitas yang terkait dengan produksi dan
pengaturan dalam organisasi. Beberapa fungsi komunikasi yang terkait dengan
aspek ini antara lain:
- Menetapkan rancangan, sasaran, serta tujuan organisasi.
- Membuat perumusan masalah-masalah yang perlu diatasi.
- Mengkoordinasikan tugas-tugas secara fungsional di antara anggota
organisasi. - Memberikan perintah, arahan, serta menginstruksikan bawahan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya. - Memimpin dan mempengaruhi bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.
- Sosialisasi dan pemeliharaan
Aspek ini berkaitan dengan pengaruh komunikasi terhadap aspek
sosialisasi dan pemeliharaan hubungan dalam organisasi. Beberapa fungsi
komunikasi yang terkait dengan aspek ini antara lain: - Memberikan dampak pada harga diri, kebanggaan, perasaan memiliki, serta
tanggung jawab anggota organisasi. - Membangun hubungan antar individu dan manajemen dalam organisasi.
- Memberikan motivasi pada individu untuk menggabungkan kemauan dan
tujuan pribadi dengan tujuan dan sasaran utama organisasi.
No comments:
Post a Comment