Wednesday, April 17, 2024

Fungsi Komunikasi Organisasi

 


Berdasarkan pendapat Dr. Kadri yang dikutip dalam Rohim (2016:126) pada
konteks komunikasi organisasi yang berorientasi pada keuntungan atau pada
pelayanan sosial, komunikasi organisasi memiliki 4 fungsi mendasar, yakni peran
informatif, regulatif, persuasif, dan integratif. Berikut ini, pemaparan secara rinci
mengenai masing-masing fungsi komunikasi tersebut:

  1. Fungsi informatif
    Dalam organisasi, komunikasi ibarat sistem pemrosesan informasi. Para
    anggota memiliki keinginan untuk mengakses informasi yang lebih banyak, akurat,
    serta terkini. Sehingga informasi yang didapatkan memungkinkan para anggota
    organisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan penuh keyakinan dan
    ketepatan.
  2. Fungsi regulatif
    Fungsi regulatif dalam komunikasi organisasi bagaikan kompas yang
    mengarahkan seluruh anggota. Fungsinya adalah untuk memastikan ketaatan
    terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku. Terdapat dua faktor utama yang
    mempengaruhi efektivitas fungsi ini:
    a) Berkaitan dengan individu dalam tingkat management, yaitu mereka sebagai
    pemilik wewenang untuk mengendalikan semua informasi yang akan
    disampaikan dan memberikan perintah atau instruksi untuk dijalankan.
    b) Berkaitan dengan pesan regulative itu sendiri. Pesan-pesan regulatif ini
    memiliki orientasi terhadap tugas kerja. Dalam konteks ini, bawahan
    membutuhkan kejelasan mengenai peraturan dan aturan dalam pekerjaan yang
    boleh dan tidak boleh dilakukan.
  3. Fungsi persuasif
    Penggunaan kekuasaan dan wewenang dalam organisasi tidak selalu menjamin
    tercapainya hasil yang optimal. Pendekatan persuasif sering kali menjadi pilihan
    yang lebih efektif dalam memotivasi dan mengarahkan anggota organisasi.
  4. Fungsi integratif
    Fungsi integratif dalam konteks komunikasi organisasi bertujuan menyediakan
    infrastruktur komunikasi yang optimal, sehingga memungkinkan para pegawai atau
    karyawan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif.
    Terdapat dua jenis saluran komunikasi yang digunakan yntuk mencapai tujuan ini,
    yaitu:
    a) Saluran komunikasi formal: Saluran ini melibatkan penerbitan khusus dalam
    organisasi seperti buletin, newsletter, dan laporan kemajuan organisasi. Melalui
    saluran komunikasi formal ini, informasi dan perkembangan terkini dalam
    organisasi dapat disampaikan secara teratur kepada karyawan, memberikan
    mereka pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan pekerjaan yang perlu
    dilakukan.
    b) Saluran komunikasi informal: Saluran ini melibatkan percakapan antar pribadi
    yang terjadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, atau kegiatan
    sosial seperti perjalanan wisata. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini akan
    mendorong terciptanya keinginan yang lebih besar bagi karyawan untuk
    berpartisipasi aktif dalam organisasi. Saluran komunikasi informal ini
    memungkinkan terjalinnya hubungan yang lebih dekat antara karyawan,
    sehingga memperkuat integrasi dan kerjasama dalam organisasi.
    Dengan adanya saluran komunikasi formal dan informal yang efektif, organisasi
    dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi, partisipasi, dan
    pemahaman yang lebih baik antara karyawan, serta meningkatkan keselarasan
    dalam mencapai tujuan organisasi.
    Sedangkan berdasarkan pendapat M.T. Myers dan G.E Myers (dalam Ruslan,
    2007:115), fungsi komunikasi organisasi dapat dilihat dari 2 komponen yang
    berbeda, yaitu:
  5. Produksi dan pengaturan
    Aspek ini berkaitan dengan aktivitas yang terkait dengan produksi dan
    pengaturan dalam organisasi. Beberapa fungsi komunikasi yang terkait dengan
    aspek ini antara lain:
  • Menetapkan rancangan, sasaran, serta tujuan organisasi.
  • Membuat perumusan masalah-masalah yang perlu diatasi.
  • Mengkoordinasikan tugas-tugas secara fungsional di antara anggota
    organisasi.
  • Memberikan perintah, arahan, serta menginstruksikan bawahan dalam
    pelaksanaan tugas dan fungsinya.
  • Memimpin dan mempengaruhi bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.
  1. Sosialisasi dan pemeliharaan
    Aspek ini berkaitan dengan pengaruh komunikasi terhadap aspek
    sosialisasi dan pemeliharaan hubungan dalam organisasi. Beberapa fungsi
    komunikasi yang terkait dengan aspek ini antara lain:
  2. Memberikan dampak pada harga diri, kebanggaan, perasaan memiliki, serta
    tanggung jawab anggota organisasi.
  3. Membangun hubungan antar individu dan manajemen dalam organisasi.
  4. Memberikan motivasi pada individu untuk menggabungkan kemauan dan
    tujuan pribadi dengan tujuan dan sasaran utama organisasi.

No comments:

Post a Comment