Wednesday, April 17, 2024

Definisi Komunikasi Organisasi

 


Komunikasi memainkan peranan penting dalam menjalankan fungsi
manajemen di suatu organisasi maupun perusahaan. Komunikasi memiliki fungsi
penting dalam membentuk kesepahaman dan saling memahami antara perusahaan
dengan publiknya. Sehingga, jika tidak adanya komunikasi dalam organisasi, maka
semua kegiatan menjadi tidak teratur dan terorganisir dengan baik. Menurut
pendapat Katz dan Robert Khan (dalam Ruslan, 2007:92), “dalam konteks
organisasi, komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan atau
informasi dan pembangun pemahaman dari satu individu kepada individu lainnya”.
Pandangan serupa juga diungkapkan oleh M.T Myers & G.E Myers (2007:93),
yang menyatakan bahwa “Komunikasi memungkinkan seseorang untuk melakukan
koordinasi terkait kegiatan dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang
diinginkan”.
Berdasarkan pendapat Katz dan Robert Kahn (dalam Rohim, 2016:124),
“Komunikasi organisasional adalah aliran pertukaran informasi serta makna
simbolik yang terjadi antara individu ke individu lainnya maupun individu ke
kelompok dalam satu organisasi. Sementara itu, pandangan Thayer (2016:124)
menggambarkan komunikasi organisasi sebagai transmisi data yang mendukung
proses komunikasi di dalam suatu organisasi melalui beberapa metode yang
berbeda. Thayer juga mengidentifikasi tiga sistem pengkomunikasian yang
berperan pada struktur organisasional
Komunikasi organisasi didefinisikan sebagai “aliran pesan dan makna simbolik
dari individu ke individu lain atau individu ke kelompok dalam suatu organisasi,”
menurut Katz dan Roberts Kahn (dalam Rohim, 2016: 124). Sementara itu, Thayer
(2016) menyatakan bahwa “komunikasi organisasi adalah aliran data yang
digunakan untuk mendukung komunikasi dalam organisasi dan proses
interkomunikasi melalui beberapa cara berbeda”. Selain itu, Thayer
mengidentifikasi tiga sistem komunikasi organisasi: yang pertama berkaitan
dengan tugas operasional organisasi; yang kedua berkaitan dengan pengelolaan
organisasi dan mencakup arahan, aturan, dan instruksi; yang ketiga berkaitan
dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi dan mencakup hubungan
dengan pemangku kepentingan dan masyarakat.
R. Wayne Pace dan Don F. Faules (dalam Ruliana, 2014:17) mengungkapkan
dua perspektif dari komunikasi organisasi. Pertama, perspektif tradisional yang
melihat komunikasi organisasi sebagai pertukaran dan penafsiran informasi antara
unit komunikasi di dalam organisasi tertentu. Kedua, Perspektif interpretatif
menilai komunikasi organisasi sebagai sebuah proses penciptaan makna melalui
interaksi dalam organisasi. Dalam pandangan ini, komunikasi organisasi diartikan
sebagai praksis sosial yang mempengaruhi struktur organisasi, termasuk dinamika
interaksi dan makna yang diberikan oleh individu terhadap fenomena yang ada.

No comments:

Post a Comment