Budaya organisasi diukur dengan skala yang dikembangkan oleh
Van den Berg dan Wilderom (2004) sebagai berikut :
- Otonomi (autonomy)
Hal ini mencerminkan tingkat kebebasan dan pemberdayaan
yang diberikan kepada karyawan dalam organisasi. Hal ini
memainkan peran penting dalam membuat karyawan merasa
terlibat dan dihargai. - Orientasi eksternal (external orientation)
Organisasi bersifat responsif terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Oleh karena itu jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat
dari lingkungannya. Ini menandakan tingkat dan ketepatan
dengan mana sebuah organisasi merespon perubahan dalam
lingkungan eksternal. Karyawan menganggap ini sebagai
dimensi penting yang mencerminkan proactiveness, pandangan
jauh ke depan, dan ketangkasan organisasi. - Kerjasama antar departemen (interdepartmental co-operation)
Mengacu pada sejauh mana departemen yang berbeda dalam
suatu organisasi saling membantu yang bertujuan untuk
kelancaran orgnisasi. Hal ini meningkatkan rasa aman dan
memiliki pada diri karyawan dengan organisasi. - Orientasi sumber daya manusia (human resources orientation)
Berkaitan dengan berbagai kebikan sumber daya manusia yang
ada dalam organisasi. Dimensi ini merefleksikan filosofi
bagaimana organisasi memperlakukan para karyawannya. Hal
ini mendefinisikan kepercayaan dan respect yang dimiliki
organisasi terhadap karyawannya. - Orientasi peningkatan (improvement orientation)
Sejauh mana organisasi berusaha untuk berkembang dan
berinovasi dengan memberikan karyawan fleksibilitas dan
memberdayakan karyawan untuk berpikir di luar kebiasaan.
Karyawan dapat berkembang dalam organisasi ketika karyawan
diijinkan untuk membuat kesalahan, belajar, dan terus menerus
untuk melakukan perbaikan.
No comments:
Post a Comment