Wednesday, April 17, 2024

Pendekatan Komunikasi Organisasi

 


Komunikasi organisasi dapat efektif apabila pendekatan komunikasi
organisasi antara kepala ruang dan perawat pelaksana berjalan dengan
baik. Muhammad (2017), menyebutkan ada tiga pendekatan komunikasi
organisasi meliputi pendekatan makro, pendekatan mikro, dan pendekatan
individual. Penjelasan dari pendekatan komunikasi organisasi adalah
sebagai berikut :
a. Pendekatan Komunikasi Makro
Pendekatan komunikasi makro adalah teknik komunikasi
organisasi yang berfokus pada komunikasi dalam lingkup luas untuk
dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Organisasi melakukan
aktivitas tertentu untuk berinteraksi, yakni dengan memproses
informasi dari lingkungan, mengadakan identifikasi, melakukan
integrasi dan menentukan tujuan organisasi (Maulidiyyah, 2015).
1) Proses informasi
Menyatukan keadaan organisasi dapat dilakukan dengan
menyesuaikan apa yang terjadi pada lingkungan dengan jalan
mentransfer informasi yang relevan dari atasan maupun dari
lingkungan, kemudian informasi yang didapat dirumuskan
dengan tepat. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk
melakukan identifikasi dan penentuan tujuan organisasi
(Muhammad, 2017).
2) Identifikasi
Identifikasi merupakan suatu proses menelaah atau
mengartikan informasi yang diberikan dengan tepat. Suatu
organisasi untuk mencapai persetujuan yang potensial perlu
menggunakan informasi yang telah diproses dari lingkungan.
Komunikasi sangat penting, karena menjadi jembatan untuk
menyalurkan antara atasan dan bawahan (Muhammad, 2017).
3) Integrasi
Integrasi atau kerjasama sangat dibutuhkan dalam organisasi,
karena tanpa adanya kerjasama antar anggota organisasi.
Organisasi perlu memonitor atau memantau aktivitas dan
menetukan aktivitas apa yang mempengaruhi organisasinya.
Setiap aktivitas tersebut membutuhkan komunikasi seperti
komunikasi saat dilaksanakannya rapat atau pertemuan dengan
organisasi lain (Muhammad, 2017).
4) Penentuan tujuan organisasi
Komunikasi diperlukan untuk menentukan tujuan organisasi.
Organisasi dalam menentukan tujuan dengan memperoleh
informasi mengenai lingkungan yang memprosesnya, melakukan
identifikasi dan melakukan integrasi yang baik untuk
memperjelas tujuan organisasi. Informasi yang berasal dari
semua interaksi ini kemudian dapat digunakan untuk menentukan
tujuan organisasi. Beberapa organisasi, biasanya pimpinan yang
merumusan tujuan organisasinya sehingga bawahan hanya
menjalankan kebijaksanaan yang telah ditetapkan dan ada pula
organisasi yang melibatkan anggotanya untuk merumuskan
tujuan organisasi. Komunikasi sangat diperlukan karena orangorang yang terlibat dalam merumuskan tujuan ini saling bertukar
ide dan informasi untuk merumuskan tujuan yang baik
(Muhammad, 2017).
b. Pendekatan Mikro
Teknik komunikasi organisasi yang berfokus pada komunikasi
dalam unit dan subunit pada suatu organisasi. Komunikasi pada
pendekatan ini meliputi komunikasi antara anggota kelompok,
komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan, komunikasi untuk
melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok, komunikasi
untuk menjaga iklim organisasi, komunikasi dalam mensupervisi dan
pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa
kepuasan kerja dalam organisasi (Muhammad, 2017).
1) Orientasi dan latihan
Orientasi adalah kegiatan untuk memperkenalkan organisasi
dan unit kerja kepada karyawan baru (Larasati, 2018). Orientasi
dan latihan sangat dibutuhkan di dalam suatu organisasi.
Aktivitas latihan dan orientasi memerlukan komunikasi, misalnya
untuk menjelaskan bagaimana suatu pekerjaan yang akan
dilakukan. Komunikasi yang digunakan bisa secara lisan, melalui
buku-buku petunjuk atau manual. Anggota organisasi dapat
mengenal apa yang terjadi di dalam organisasi maka dibutuhkan
komunikasi saat orientasi. Orientasi dan latihan yang dilakukan
pada perawat mempunyai tujuan agar dapat menyesuaikan diri
pada situasi baru dan meningkatkan produktivitas (Muhammad,
2017).
2) Keterlibatan anggota
Keterlibatan anggota adalah tingkat dimana seseorang
mengidentifikasi dengan sebuah pekerjaan, secara aktif
berpartisipasi di dalamnya (Robbins & Judge, 2017). Kelancaran
tugas organisasi tidak lepas dari keterlibatan anggota dalam
unitnya masing-masing. Komunikasi diperlukan untuk mengajak
atau mendorong anggota organisasi untuk terlibat dalam
pekerjaan kelompok. Keterlibatan anggota akan meningkatkan
kepercayaan, rasa hormat, memperbaiki kebiasaan kerja, serta
mengurangi kesalahan. Bentuk keterlibatan antara lain membantu
mengembangkan dan menerapkan prosedur dan petunjuk yang
lebih efisien. Keterlibatan atau partisipasif anggota oleh manajer
lewat kerja dan komunikasi dengan anggota (Marquis & Huston,
2010).
3) Iklim komunikasi organisasi
Iklim komunikasi organisasi adalah persepsi mengenai
komunikasi yang membuat lingkungan kerja menjadi kondusif.
Faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi ada
enam meliputi kepercayaan, pembuatan keputusan bersama,
kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi kebawah,
mendengarkan dalam komunikasi keatas, perhatian pada pada
tujuan-tujuan berkinerja tinggi (Cartono & Maulana, 2019). Iklim
komunikasi organisasi ditentukan oleh bermacam-macam faktor
di antaranya tingkah laku pimpinan, teman sekerja, dan tingkah
laku dari organisasi. Iklim organisasi ditentukan oleh tingkah laku
komunikasi dari pimpinan kepada kelompoknya, misalnya
pimpinan yang tidak mau bicara dengan bawahannya dan tidak
peduli dengan apa yang dilakukan bawahan menyebabkan
bawahannya malas bekerja dan tidak produktif (Muhammad,
2017).
4) Supervisi dan pengarahan
Tugas-tugas dalam organisasi perlu diawasi, dikontrol serta
diarahkan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Supervisi
dan pengarahan dilakukan oleh pimpinan organisasi kepada
bawahannya. Supervisi dan pengarahan dilakukan untuk
membantu individu agar dapat melakukan pekerjaan sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan. Komunikasi pada saat
supervisi bertujuan untuk memastikan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
(Asmuji, 2014).
5) Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah suatu respon emosional seseorang
terhadap pekerjaan yang dilakukan (Asmuji, 2014). Hubungan
dengan sesama teman kerja kurang baik dan tidak memperoleh
informasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
merupakan penyebab dari ketidakpuasan seseorang dengan
pekerjaannya. Ketidakpuasan dapat diatasi dengan memberikan
informasi yang cukup kepada karyawan sehingga karyawan dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik dan merasa puas dengan
hasil yang dilakukan. Hubungan komunikasi sesama teman yang
kurang baik dapat diatasi dengan mengadakan pertemuan rutin di
antara sesama anggota organisasi sehingga satu sama lain saling
mengenal dan merasa senang dalam bergaul (Muhammad, 2017).
c. Pendekatan Individual
Teknik komunikasi yang berpusat pada bagaimana individu
berkomunikasi di dalam organisasi. Komunikasi individual memiliki
beberapa bentuk diantaranya berbicara dalam kelompok kerja, hadir
dan berinteraksi dalam rapat, menulis, dan memperdebadkan suatu
usulan (Muhammad, 2017).
1) Berbicara pada kelompok kerja
Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain sangat di
butuhkan dalam kelompok kerja agar kita dapat memperoleh dan
memberikan informasi yang diperlukan untuk melakukan tugas
kelompok. Anggota kelompok, supervisor atau anggota
kelompok lainnya dapat berbicara dalam kelompok kerja
(Muhammad, 2017).
2) Hadir dan berinteraksi dalam rapat
Rapat merupakan pertemuan atau berkumpulnya dua orang
atau lebih untuk memutuskan suatu tujuan tertentu. Anggota
organisasi harus memiliki keterampilan berinteraksi didalam
rapat yang meliputi memberikan informasi untuk membujuk
anggota lain agar menerima usulan dan mengarahkan rapat
(Muhammad, 2017).
3) Menulis
Menulis sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi, untuk
pendokumentasian, seperti halnya di keperawatan menulis
dibutuhkan untuk dokumentasi keperawatan. Dokumentasi
keperawatan merupakan catatan keperawatan sebagai alat
komunikasi bagi seluruh perawat. Dokumentasi berisi hasil
pengkajian, masalah klien atau diagnosa keperawatan,
perencanaan pelaksanaan, dan evaluasi. Dokumentasi yang baik
dan benar menunjang keberhasilan dalam memberikan asuhan
keperawatan (Asmuji, 2014).
4) Berdebat
Berdebat adalah Perdebatan antar anggota organisasi dalam
rapat kecil menghasilkan keputusan penting untuk memilih satu
tindakan tertentu. Anggota organisasi harus mencetuskan suatu
usulan atau program baru tentang aktivitas yang akan dilakukan.
Keterampilan berkomunikasi sangat diperlukan dalam mengajak
orang lain untuk menerima usulan kita.

No comments:

Post a Comment