Menurut (Tjiptono, 2002) dalam pengukuran sebuah kualitas ada beberapa
pendekatan meliputi :
- Trancendental approach (pandangan transendental) yaitu kualitas yang
dipandang sebagai innate excelence, berarti sebuah kualitas tersebut dapat
dirasakan, diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan. - Pendekatan berbasis produk (Product-based approach) artinya kualitas
merupakan suatu karakteristik atau atribut yang dapat diukur. Perbedaan
dalam kualitas tersebut mencerrminkan perbedaan dalam jumlah yang besar
beberapa unsur dan atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Karena
perbedaan dalam sudut pandang ini objektif, maka tidak dapat menjelaskan
perbedaan dalam selera kebutuhan dan preferensi individual. - Used-based approach (pendekatan berbasis pengguna) yang berdasarkan
pemikiran bahwa kualitas dapat tergantung kepada seseorang yang menilai.
Sehingga produk yang akan memiliki kualitas paling tinggi. - Manufacturing-based approach (pendekatan berbasis menufaktur) dimana
kualitas ini didifinisikan sebagai kesesuaian dalam suatu persyaratan.
Pendekatan ini dapat berfokus pada kesesuaian (conformance) terhadapat
spesifikasi yang telah ada / ditetapkan oleh perusahaan yang seringkali
didorong oleh suatu tujuan peningkatan dalam produktivitas dan penekanan
biaya. Sehingga yang dapat menentukan suatu kualitas adlah standar yang
ditetapkan oleh perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya. - Value-based approach (pendekatan berbasis nilai) yang memandang sebuah
kualitas ini dari segi nilai dan harga. Sehingga kualitas ini akan mempunyai
sifat relatif, sehingga produk yang memiliki sebuah kualitas paling tinggi
belum tentu produknya bernilai.
No comments:
Post a Comment