Thursday, April 18, 2024

Teori Motivasi (W. Charles Redding)

 


Menurut pandangan Redding (1972) Iklim organisasi merupakan suasana emosional di
dalam organisasi yang terbentuk berdasarkan tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh
semua anggota organisasi. Rasa kenyamanan ini dapat dipengaruhi oleh pola perilaku dan
kebijakan yang diterapkan oleh jajaran direksi atau pimpinan serta komunikasi yang terjadi
di antara anggota organisasi sebagai respons pada komunikasi internal.
Teori motivasi yang diajukan oleh W. Charles Redding dalam buku yang berjudul
Organizational Communication yang ditulis oleh Goldhaber (Redding dalam Goldhaber,
1990: 65-57) menekankan lima aspek penting dalam iklim komunikasi organisasi, yaitu
sebagai berikut:

  1. Dukungan (Supportiveness): ini mencerminkan suatu hubungan yang saling
    mendukung antara bawahan dan atasan. Saling menghargai, seperti tindakan sapaan
    yang ramah ketika bertemu, dapat meningkatkan rasa berharga bagi bawahan, membuat
    mereka merasa penting bagi organisasi.
  2. Partisipasi dalam pengambilan keputusan (participative decision making): Menandakan
    bahwa interaksi dengan pimpinan memiliki manfaat dan pengaruh. Seluruh tingkatan
    yang ada dalam organisasi diundang untuk terlibat secara aktif dalam dialog dan turut
    serta dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab
    mereka.
  3. Kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas (Trust, confidence, credibility): Seluruh
    anggota yang ada dalam organisasi harus berupaya membangun hubungan yang
    dilandasi oleh kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas. Informasi yang didapatkan
    harus dapat dipercaya dan tidak dimanipulasi.
  4. Keterbukaan dan ketulusan (Openness and candor): Keterbukaan informasi dalam
    komunikasi formal maupun informal perlu dijaga. Setiap anggota dari organisasi harus
    dengan mudah mendapatkan informasi atau pesan yang berkaitan dengan tanggung
    jawab pekerjaan mereka.
  5. Tujuan kinerja tinggi (High performance goals): Semua anggota di organisasi dari
    tingkat atas hingga tingkat bawah harus memiliki komitmen kinerja tinggi, sperti
    produktivitas, kualitas, dan efisiensi. Mereka perlu untuk saling peduli terhadap
    performa satu sama lainnya.

No comments:

Post a Comment