Wednesday, April 17, 2024

Penilaian Kinerja

 


Banyak organisasi belum menerapkan penilaian kinerja (performance
approach) secara efektif, yang mengakibatkan penurunan motivasi karyawan.
Karyawan di dalam organisasi perlu diberikan reward atas prestasi yang mereka
capai. Meskipun banyak karyawan memiliki kemampuan dan ide-ide yang
berpotensi, tetapi mereka seringkali tidak diberi pengakuan yang layak. Penilaian
kinerja adalah cara untuk memberikan peluang kepada karyawan untuk menerima
imbalan sesuai dengan pencapaian mereka.
Berdasarkan pendapat Miner (1977), dimensi kinerja merupakan ukuran serta
penilaian akan tingkah laku secara nyata di lingkup kerja, Dimensi kinerja yang
tersebut mencakup aspek-aspek berikut:
a. Kualitas Hasil (Quality of Output)
Evaluasi kinerja individu didasarkan pada sejauh mana hasil kerja yang
dihasilkan berkualitas baik, setidaknya sebanding dengan target yang sudah
ditentukan.
b. Kuantitas Hasil (Quantity of Output)
Kinerja individu juga diukur berdasarkan jumlah output yang didapatkan.
Kinerja yang baik dapat diukur dengan mencapai atau melebihi target yang
ditetapkan, tanpa mengorbankan kualitas output.
c. Waktu Kerja (Time at Work)
Dimensi waktu turut berperan sebagai pertimbangan untuk penilaian kinerja.
Selain mencapai kualitas serta kuantitas output yang diharapkan, seseorang
dinilai memiliki kinerja baik jika mereka mampu menuntaskan tugasnya tepat
waktu, dan juga mampu melakukan penghematan waktu.
d. Kerjasama dengan Sesama (Cooperation With Others’ Work)
Kinerja juga dinilai dari kecakapan individu untuk tetap kooperatif dengan
rekan kerja lainnya yang menuntaskan tanggung jawabnya masing-masing.
Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan (2003:95) Indikator penilaian
prestasi kerja meliputi:
a. Kesetiaan
Tingkat kesetiaan karyawan terhadap organisasi, yang tercermin dalam
dukungannya terhadap organisasi baik dalam maupun di luar lingkungan kerja.
b. Kejujuran
Evaluasi kejujuran karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya dan
mematuhi perjanjian, termasuk kesetiaan pada komitmen terhadap diri sendiri
dan orang lain, seperti bawahan.
c. Kedisiplinan
Penilaian disiplin karyawan untuk mematuhi regulasi yang berlaku serta
menjalankan pekerjaan berdasarkan instruksi yang didapatkan.
d. Kreativitas
Kemampuan karyawan untuk mengembangan ide atau gagasan dalam
menyelesaikan tugasnya, dengan tujuan meningkatkan produktivitas.
e. Kerja sama
Kesediaan karyawan untuk terlibat dan berkolaborasi dengan rekan kerja
lainnya demi mencapai hasil kerja yang lebih baik.
f. Kepemimpinan
Evaluasi kemampuan karyawan dalam mengatur, memimpin dan
mempengaruhi yang dibarengi dengan karakter yang kuat, berkarisma,
dihormati rekan kerja atau bawahannya.
g. Kepribadian
Penilaian sikap, perilaku, kesopanan, kesan positif, dan tampilan menarik
karyawan, serta kemampuan mereka untuk mempertahankan sikap yang baik
dan rasa simpatik.
h. Prakarsa
Kemampuan karyawan dalam berpikir rasional dan mengambil inisiatif untuk
menganalisis, mengevaluasi, menciptakan solusi, memberikan alasan,
mengambil keputusan, membuat kesimpulan dalam penyelesaian masalah.
i. Kecakapan
Evaluasi kemampuan karyawan untuk menyatakan dan menjelaskan segala hal
yang terkait dengan penyusunan kebijakan organisasi.
j. Tanggung jawab
Penilaian tingkat tanggung jawab karyawan untuk bertanggungjawab atas
kebijakan, pekerjaan, hasil kerja, sarana dan prasarana yang digunakan, serta
cara mereka berinteraksi dengan bawahan.

No comments:

Post a Comment