Tuesday, April 16, 2024

Budaya Organisasi

 


Menurut Sutrisno (2010) budaya organisasi dapat didevinisikan
sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan
(beliefs), asumsi-asumsi (assumption), atau norma-norma yang telah lama
berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai
pedoman prilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya. Budaya
organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu seperangkat nilai-nilai
atau norma-norma yang relative lama berlakuya, dianut bersama oleh
anggota organisasi (karyawan) sebagi norma perilaku dalam
menyelesaikan masalah-masalah organisasi (perusahaan). Dalam budaya
organisasi terjadi sosialisasi nilai-nilai dan menginternalisasi dalam diri
para anggota, menjiwai orang per orang dalam organisasi. Dengan
demikian, maka budaya organisasi merupakan jiwa organisasi dan jiwa
para anggota organisasi.
Sutrisno (2010) mengemukakan bahwa budaya organisasi yang
kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau
negative akan menghambat atau bertentangan dengan tujuan-tujuan
perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat,
nilai-nilai bersama dipahami secara mendalam, dianut dan diperjuangkan
oleh sebagaian besar para anggota organisasi (karyawan perusahaan).
Wirawan (2007) mengemukakan budaya organisasi didefinisikan
sebagai norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan
organisasi, artefak, pola perilaku, adat istiadat, harapan, etos kerja, kode
etik, dan sebagainya, yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh
pendiri, pemimpin dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan
diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi
sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku anggota organisasi
dalam memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai
tujuan organisasi

No comments:

Post a Comment