Thursday, April 18, 2024

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

 


Menurut Sendjaja(dalam Bungin, 2008: 274-276) organisasi baik yang
berorientasi untuk mencari keuntungan (profit) maupun nirlaba (non-profit),
memiliki empat fungsi organisasi, yaitu: fungsi informatif, regulatif, persuasif,
dan integratf. Keempat fungsi tersebut dijelaskan sebagai berikut :

  1. Fungsi Informatif
    Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem proses informasi
    (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
    organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik,
    dan tepat waktu.
    Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
    melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya
    dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu
    organisasi. orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
    membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi
    di dalam organisasi. sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi
    untuk melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga informasi tentang jaminan
    keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
  2. Fungsi Regulatif
    Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
    dalam suatu organisasi. pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang
    berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang-orang yang
    berada dalam tatanan manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
    mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Di samping itu, mereka juga
    mempunyai kewenangan untuk memberi instruksi atau perintah, sehingga dalam
    struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of
    outhority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana mestinya.
    Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung
    pada :
    a. Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah,
    b. Kekuatan pimpinan dalam member sanksi,
    c. Kepercayaan bawahan teradap atasan sebagai seseorang pemimpin sekaligus
    sebagai pribadi,
    d. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
    Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada
    dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
    peraturan tentang pekerjaan yang boleh untuk dilaksanakan.
  3. Fungsi Persuasif
    Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
    selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini,
    maka banyak piminan yang lebih suka untuk memersuasi bawahannya dari pada
    memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
    akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
    memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
  4. Fungsi Integratif
    Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
    memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
    Ada dua saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi
    tersebut (newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran
    komunikasi informal, seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat
    kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
    aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
    dalam diri karyawan terhadap organisasi.

No comments:

Post a Comment