Menurut Sendjaja(dalam Bungin, 2008: 274-276) organisasi baik yang
berorientasi untuk mencari keuntungan (profit) maupun nirlaba (non-profit),
memiliki empat fungsi organisasi, yaitu: fungsi informatif, regulatif, persuasif,
dan integratf. Keempat fungsi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
- Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem proses informasi
(information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik,
dan tepat waktu.
Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya
dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu
organisasi. orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi
di dalam organisasi. sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi
untuk melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga informasi tentang jaminan
keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya. - Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi. pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang
berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang-orang yang
berada dalam tatanan manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Di samping itu, mereka juga
mempunyai kewenangan untuk memberi instruksi atau perintah, sehingga dalam
struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of
outhority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung
pada :
a. Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah,
b. Kekuatan pimpinan dalam member sanksi,
c. Kepercayaan bawahan teradap atasan sebagai seseorang pemimpin sekaligus
sebagai pribadi,
d. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturan tentang pekerjaan yang boleh untuk dilaksanakan. - Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini,
maka banyak piminan yang lebih suka untuk memersuasi bawahannya dari pada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. - Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
Ada dua saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi
tersebut (newsletter, bulletin) dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran
komunikasi informal, seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat
kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi.
No comments:
Post a Comment