Menurut pendapat Samsudin (2009: 284-285) terdapat tiga model
motivasi, yaitu motivasi tradisional, model hubungan manusiawi, dan model
sumber daya manusia dengan penjelasannya sebagai berikut:
- Model Tradisional
Secara tradisional, para manajer mendorong atau memotivasi tenaga kerja
dengan cara memberikan imbalan berupa gaji atau upah yang makin
meningkat. Artinya, apabila mereka rajin bekerja dan aktif, upahnya akan
dinaikkan. Pandangan ini menganggap bahwa pada dasarnya para
karyawan malas dan dapat didorong kembali hanya dengan imbalan
keuangan. Meskipun demikian, para manajer makin lama makin
mengurangi jumlah imbalan tersebut. - Model Hubungan Manusiawi (Human Relation Model)
Pada model ini, para manajer dapat memotivasi karyawan dengan cara
memenuhi kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa penting
dan berguna. Ini berarti kepuasan dalam bekerja karyawan harus
ditingkatkan, antara lain dengan cara memberikan lebih banyak kebebasan
kepada karyawan untuk mengambil keputusan dalam
menjalankanpekerjaan mereka. Dalam hal ini dikembangkan kontak sosial
atau hubungan kemanusiaan secara lebih baik merupakan fakotr motivasi
yang penting. - Model Sumber Daya Manusia (Human Resources Model)
Motivasi yang penting dalam model ini adalah penggembangan tanggung
jawab bersama untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara setiap
anggota atau karyawan menyumbangkan sesuatu kepada organisasi sesuai
dengan kepentingan dan kemampuan masing-masing.
No comments:
Post a Comment