Friday, December 30, 2022

Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Analysis) (skripsi, tesis, disertasi)

 


Kompetisi di dalam sebuah industri adalah pokok atau akar dari
situasi ekonomi dan kekuatan kompetitif ada agar perusahaan dapat
menghadapi para kompetitor di dalam suatu industri. Tujuan analisis ini
adalah untuk melihat dan mengetahui relevansi lingkungan industri.
Kekuatan kolektif dari lima kekuatan persaingan ini akan menentukan
kemampuan perusahaan yang ada di dalam industri tersebut (Porter, 1980:
3). Model lima kekuatan ini merupakan alat analisis untuk mendiagnosa
secara sistematis tekanan kompetitif mendasar di industri untuk mengukur
seberapa kuat dan penting masing-masing lima kekuatan tersebut. 1) Ancaman Pendatang Baru ( Threat of New Entrants)
Produsen baru dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah
ada dimana produsen baru menghasilkan kapasitas produk tambahan
kecuali permintaan terhadap barang meningkat, tambahan kapasitas
akan menekan agar biaya bagi pembeli menjadi rendah, yang akan
berakibat turunnya penjualan dan laba bagi seluruh perusahaan dalam
industri tersebut. Seringkali produsen baru memiliki sumber daya dalam
jumlah besar dan kemauan yang kuat untuk memperoleh pangsa pasar.
Seberapa besarkecenderungan perusahaan akan memasuki suatu
industri tergantung fungsi dari dua faktor rintangan untuk masuk “
barrier to entry”, diantaranya yaitu :
a) Skala Ekonomi
b) Diferensiasi Produk
c) Kebutuhan modal biaya peralihan (switching cost)
d) Akses di dalam alur distribusi
e) Kerugian biaya yang tidak berhubungan dengan skala
f) Kebijakan Pemerintah
2) Kekuatan Posisi Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
Meningkatkan harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah
cara potensial yang dapat digunakan pemasok untuk mendapatkan
kekuatan terhadap perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam suatu
industri. Kelompok pemasok dikatakan berkuasa apabila:
a) Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan lebih
berkonsentrasi dari pada industri yang menjadi pembeli mereka.
b) Produk pengganti yang baik tidak tersedia bagi pembeli
c) Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pembeli
d) Produk pemasok penting bagi pembeli
e) Efektifitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan yang
tinggi bagi pembeli.
f) Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi kedepan
ke arah industri pembeli.
3) Kekuatan Posisi Pembeli (Bargaining Power of Buyers)
Perusahaan akan selalu berusaha untuk memaksimalkan pengembalian
atas modal mereka. Pembeli lebih suka membeli produk dengan harga
serendah mungkin, dan untuk mengurangi biaya pembeli akan menuntut
kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik, serta harga yang
lebih murah.
4) Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitutes Products or Services)
Setiap perusahaan akan berusaha menyaingi perusahaan lain yang
menghasilkan produk pengganti. Dengan kemampuannya memuaskan
kebutuhan yang tidak jauh berbeda dari konsumen, tetapi dengan
karakteristik berbeda, harga produk pengganti dapat menjadi batas
tertinggi dari harga yang ditetapkan suatu perusahaan. Dengan
demikian, produk pengganti melakukan fungsi atau layanan yang sama
atau mirip.
5) Intensitas Persaingan antar Perusahaan (Rivalry Among Existing Firms)
Perusahaan bersaing secara aktif satu dengan yang lainnya untuk
mencapai daya saing strategis terhadap para pesaing. Karena
perusahaan-perusahaan dalam suatu industri bergantung satu sama yang
lain, tindakan suatu perusahaan seringkali mengundang reaksi dari
pesaingnya. Intensitas persaingan antara perusahaan merupakan fungsi
dari beberapa faktor yaitu :
a) Jumlah pesaing banyak atau kekuatan seimbang
b) Pertumbuhan industri yang lambat
c) Biaya tetap atau penyimpanan yang tinggi
d) Kurangnya perbedaan atau biaya peralihan
e) Penambahan kapasitas dalam jumlah besar
f) Keanekaragaman pesaing
g) Kepentingan strategis yang tinggi
h) Rintangan keluar yang tinggi

No comments:

Post a Comment