Friday, December 30, 2022

Disiplin Kerja (skripsi, tesis, disertasi)

 


Hodges (2012) mengatakan disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang
yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya
dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang
menunjukan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi. Hal ini berarti bahwa
sikap dan perilaku didorong adanya kontrol diri yang kuat. Ada dua disiplin kerja
yaitu displin diri dan disiplin kelompok.
1. Disiplin Diri.
Displin diri menurut Jasin (2013) merupakan disiplin yang dikembangkan atau
dikontrol oleh diri sendiri. Hal ini merupakan manifestasi atau aktualisasi dari
tanggung jawab pribadi, yang berarti mengakui dan menerima nilai–nilai yang ada
diluar dirinya. Melalui disiplin diri, karyawan–karyawan merasa bertanggung jawab
dan dapat mengatur diri sendiri untuk kepentingan organisasi. Disiplin diri
merupakan hasil proses belajar dari keluarga dan masyarakat. penanaman nilai–nilai
yang menjunjung disiplin baik yang ditanamkan oleh orang tua, guru, ataupun
masyarakat merupakan bekal positif bagi tumbuh dan berkembang disiplin diri.
Penanaman nilai–nilai disiplin dapat berkembang apabila didukung oleh situasi
lingkungan kondusif yaitu situasi yang diwarnai perlakuan yang konsisten dari orang
tua atau guru dan pimpinan yang berdisiplin tinggi merupakan model peran yang
efektif bagi perkembangan diri. Disiplin diri sangat besar perannya dalam mencapai
tujuan organisasi melalui disiplin diri, seorang karyawan selain menghargai dirinya
sendiri juga menghargai orang lain.
2. Disiplin Kelompok.
Kegaiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individual semata. Selain
disiplin diri masih diperlukan disiplin kelompok. Hal ini didasari atas pandangan
bahwa didalam kelompok kerja terdapat standar ukuran prestasi yang telah
ditentukan. Pembentukan perilaku jika dilihat dari formula Kurt Levin (2014) adalah
interaksi antara faktor kepribadian dan faktor lingkungan.
1. Faktor kepribadian adalah faktor yang penting dalam kepribadian seseorang
adalah sistem nilai yang dianut. Sitem nilai dalam hal ini yang berkaitan
langsung dengan disiplin. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin yang
diajarkan atau ditanamkan orang tua, guru, masyarakat akan digunakan
sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin ditempat kerja. Sistem nilai
akan terlihat dari sikap seseorang. siakp diharapkan akan tercermin dalam
perilaku.
2. Disiplin karena kepatuhan adalah kepatuhan terhadap aturan–aturan yang
didasarkan atas dasar perasaan takut. Disiplin kerja dalam tingkat ini
dilakukan semata untuk mendapatkan reaksi positif dari pimpinan atau
atasan yang memiliki wewenang. Sebaliknya, Jika pengawas tidak ada
ditempat disiplin tidak tampak.
3. Disiplin karena identifikasi adalah adanya perasaan kekaguman atau
penghargaan pada pimpinan. Pemimpin yang kharismatik adalah figur yang
dihormati, dihargai, dan sebagai pusat identifikasi. Karyawan yang
menunjukan disiplin terhadap aturan–aturan organisasi bukan disebabkan
karena menghormati aturan tersebut tetapi lebih disebabkan keseganan pada
atasannya.
4. Disiplin karena internalisasi adalah disiplin kerja dalam tingkat ini terjadi
karena kryawan mempunyai sistem nilai pribadi yang menjunjung tinggi
nilai–nilai kedisiplinan. Dalam taraf ini, orang dikategorikan mempunyai
disiplin tinggi.
5. Faktor lingkungan adalah disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja
tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus menerus. proses
pembelajaran agar dapat efektif maka pemimpin yang merupakan agen
perubahan perlu memperhatikan prinsip–prinsip konsistensi, adil, bersikap
positif, dan terbuka.
Disiplin kerja selain dipengaruhi faktor lingkungan kerja juga dipengaruhi
faktor kepribadian. Dharma (2010) perilaku tidak disiplin sering dijumpai ditempat
kerja adalah sebagai berikut:
1. Melanggar peraturan jam istirahat dan peraturan kerja lainnya.
2. Melanggar peraturan keamanan dan kesejahteraan.
3. Terlambat masuk kerja, mangkir dari pekerjaan.
4. Berkembang rasa tidak puas, saling curiga dan saling melempar rasa
tanggung jawab.
5. Bekerja dengan ceroboh dan merusak peralatan.
6. Tindakan pendisiplinan dapat dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
dari progressive discipline. Prinsipnya adalah
7. Hukuman untuk pelanggran pertama lebih ringan daripada pengulangan
pelanggaran.
8. Hukuman untuk pelanggaran kecil lebih ringan daripada pelanggaran berat.
Heriyanto (2016) menyatakan bahwa indikator disiplin kerja adalah sebagai
berikut:
1. Mematuhi peraturan perusahaan
2. Penggunaan waktu secara efektif
3. Tanggung jawab dalam pekerjaan
4. Tingkat absensi

No comments:

Post a Comment