Friday, December 30, 2022

Kapabilitas Sumber Daya Manusia (skripsi, tesis, disertasi)

 


Semua organisasi baik organisasi lembaga publik maupun
organisasi perusahaan, memiliki ciri-ciri organisasi yang sama yaitu suatu
bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan tertentu atas unsur-unsur
individu, kelompok dan struktur organisasi. Sedangkan yang menjadi
perbedaan hanya pada tujuan organisasi yang ingin dicapai. Dari unsur
manusianya baik pimpinan, staf, pegawai maupun aparatusnya semuanya
diperlukan persyaratan adanya kemampuan kerja (abilities, capabilities,
skills) untuk kinerja (performance) bidang-bidang tugas yang dipercayakan.
Kapabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang. Kemampuan merupakan kapasitas seorang individu untuk
melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.1
Pemaknaan kapabilitas
tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) saja namun lebih dari itu, yaitu
lebih paham secara mendetail sehingga benar-benar menguasai
kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya Menurut Hagell III dan Brown, kapabilitas merupakan kemampuan
untuk memobilisasi sumber daya untuk menghasilkan nilai yang melebihi
ongkos. Sumber daya yang dimaksud mencakup sumber daya yang
memiliki wujud fisik (tangible resources) dan yang memiliki sifat nirwujud
(intangible resources). Sumber daya yang memiliki sifat wujud yang
kongkrit antara lain adalah sumber daya financial, sumber daya manusia,
dan sumber daya fisik. Sedangkan yang biasanya dianggap merupakan
sumber daya yang nirwujud antara lain adalah talenta, hak milik intelektual,
jejaring kerja sama, dan merk (Brands), ada juga seperti potensi atau
kekuatan karakternya, kompetensi yang dimilikinya, dan kapabilitasnya
untuk mengambil keputusan dan tindakan yang diperlukan
untuk menciptakan nilai.2
Pekerja adalah orang yang memiliki kapabilitas atau kekuasaan
untuk mengatur dan menggunakan sumber daya fisik dan nirwujud sebagai
instrumennya untuk menciptakan nilai. Misalnya, pelaku bisnis dapat
menggunakan merk dengan instrumen pencipta nilai karena dengan merk
itu dapat mengungkit harga produknya. Hal ini dapat terjadi sebab nilai
yang dimiliki suatu merk (brand) pada dasarnya mencerminkan kapabilitas
pelaku bisnis untuk memenuhi harapan pelanggan, merk adalah simbol dari
kapabilitas tersebut. Pekerja dapat memilih untuk bekerja keras dan cerdas untuk menghasilkan kinerja yang melebihi
ekspektasi, meskipun tidak ada perintah untuk itu.
Pekerja sebagai anggota perusahaan berpartisipasi dalam proses
penciptaan nilai. Sifat partisipasi pekerja berbeda-beda, ada yang terpaksa,
karena tidak ada pilihan lain, ada yang merasa berkewajiban untuk bekerja
sesuai ketentuan yang berlaku, dan ada yang dengan rela ingin memberikan
kontribusi dan kerjanya yang terbaik pada proses penciptaan nilai. Tentu
saja, hasil terbaik hanya bisa diharapkan dari orang yang bekerja dengan
rela dan semangat tinggi. Oleh karena itu, untuk mengusahakan agar
sebanyak mungkin anggota perusahaan mau bekerja dengan rela dan
semangat tinggi didalam proses penciptaan nilai yang berkelanjutan,
manajemen berkewajiban mengusahakan agar di lingkungan perusahaan
terdapat iklim yang kondusif bagi kerja seperti itu.
Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena sudah terdapat
banyak bukti empiris yang menunjukkan bahwa pekerja yang diperlakukan
seperti sumber daya dan diperintah untuk bekerja dengan cara manajemen
command and control, pada umumnya kurang mampu menghasilkan
kinerja yang istimewa. Pekerja biasanya perlu diberi sentuhan insan
bersamaan dengan perintah dan pengendalian yang mempertimbangkan
aspek moral dan etika apabila mereka diharapakan untuk bekerja serta
melibatkan diri secara konsisten, positif, dan emosional di dalam kegiatan
kerja.
Tujuan lembaga ataupun perusahaan mengembangkan kapabilitas
karyawan secara berkelanjutan, supaya karyawan dapat berprestasi secara
optimal dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan.
Dengan meningkatkan kapabilitas, baik lembaga ataupun perusahaan
berusaha agar karyawan mempunyai KSA (Knowledge, Skill, and Attitude)
yang dapat menjamin individu agar dapat mencapai kerja yang
baik.3
Jika individu mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik, dia juga
akan kompetitif dalam pasar tenaga kerja. Jika suatu saat perusahaan
terpaksa melakukan perubahan dan harus melepaskan Sumber Daya
Manusianya, SDM tersebut akan menjadi kompetitif dalam pasar tenaga
kerja

No comments:

Post a Comment