Teori Sinyal (Signalling)

 

Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Ross (1977), yang menyatakan
bahwa pihak eksekutif perusahaan yang memiliki kualitas informasi yang
lebih baik mengenai perusahaannya akan terdorong untuk memberitahukan
informasi tersebut kepada para calon investor agar dapat meningkatkan
harga saham perusahaanny. Hal positif yang dapat dilihat dari teori sinyal
adalah dimana perusahaan yang dapat memberikan informasi yang bagus
maka akan memberikan poin tambahan atau membedakan mereka terhadap
perusahaan yang tidak memiliki informasi yang bagus. Dengan
menyampaikan tentang keadaan informasi perusahaan mereka pada pasar,
maka secara tidak langsung akan memberikan sinyal mengenai bagaimana
kinerja masa depan yang diberikan oleh perusahaan yang kinerja keuangan
masa lalunya tidak bagus yang kemudian akan dipercaya oleh pasar.
Menurut Connelly et al. (2011) teori sinyal berguna untuk
mendeskripsikan kebiasaan saat dua pihak (individu atau organisasi)
memiliki akses pada informasi yang berbeda. Biasanya pihak satu,
pengirim, harus memutuskan bagaimana untuk mengkomunikasikan atau
memberikan sinyal akan informasi tersebut. Kemudian pihak dua, penerima,
harus memutuskan bagaimana cara untuk menginterpretasikan sinyal
tersebut. Dengan begitu, teori sinyal memegang posisi yang penting dalam
berbagai literature manajemen, termasuk manajemen strategis,
kewirausahaan, dan manajemen sumber daya manusia.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2013) teori sinyal lebih berfokus untuk
memberitahu bahwa pada betapa pentingnya bagi perusahaan untuk
memberitahukan informasi terhadap keputusan investasi dari pihak luar
perusahaan. Informasi tersebut adalah unsur yang sangat signifikan
untuk investor dan pelaku bisnis sebagaimana dari informasi tersebut
mengandung keterangan, pesan untuk keadaan masa lalu, sekarang, dan
juga masa depan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu
perusahaan dan efeknya dari pasaran. Maka dari itu investor memerlukan
informasi yang lengkap, relevan, tepat waktu, dan juga akurat untuk sebagai
alat untuk menganalisa sebelum mengambil suatu keputusan investasi.