Tutor sebaya adalah sekelompok siswa
yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa
yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya (Suherman,
2003). Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan.
Bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak
ada rasa enggan, rendah diri, malu, dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa
yang kurang paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan
yang dihadapinya (Nana Syaodih Sukmadinata, 2007).
Komuniksi secara verbal (mathematical conversation) merupakan “a tool for measuring growth in
understanding, allow participapants to learn about the mathematical
constructions from others, and give participants opportunities to reflect on
their own mathematical understanding”, yang berarti bahwa komunikasi secara
verbal merupakan alat untuk meningkatkan pemahaman, dengan membimbing siswa
untuk belajar dari siswa lainnya, dan memberikan kesempatan kepada siswa itu
untuk merefleksikan pemahaman mereka (Asikin, 2002). Inti dari metode pembelajaran
tutor sebaya adalah pembelajaran yang pelaksanaannya dengan membagi kelas dalam
kelompok-kelompok kecil, yang sumber belajarnya bukan hanya guru melainkan juga
teman sebaya yang pandai dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu. Dalam
pembelajaran ini, siswa yang menjadi tutor hendaknya mempunyai kemampuan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan teman lainnya, sehingga pada saat dia
memberikan bimbingan ia sudah dapat menguasai bahan yang akan disampaikan (Sutamin,
2007).
Model pembelajaran tutor sebaya dalam
kelompok kecil sangat cocok digunakan dalam pembelajaran matematika dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas dan siswa menjadi terampil dan
berani mengemukakan pendapatnya dalam proses pembelajaran (Bambang Ribowo, 2006)
Model pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok kecil dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dimana semua siswa aktif, siswa sangat antusias dalam
melaksanakan tugas, semua perwakilan kelompok berani mengerjakan tugas didepan
kelas, siswa berani bertanya dan respon siswa yang diajar sangat tinggi (Riyono,
2006).
Penerapan metode belajar mahasiswa aktif
yang bervariasi dan pelaksanaan tutorial, serta adanya system evaluasi yang
konsisten cukup efektif digunakan dalam perkuliahan yang ditunjukkan dengan
peningkatan aktivitas belajar dan prestasi belajar mahasiswa. Pelaksanaan
tutorial teman sebaya dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi kesulitan
belajar terutama dalam mengerjakan soal-soal latihan [7].
Penerapan model pembelajaran tutor
sebaya telah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang
terbukti signifikan dimana peningkatan tersebut terlihat dalam setiap siklus
belajar. Keunggulan model pembelajaran tutor sebaya juga ditunjukkan oleh
ketuntasan belajar siswa yang mengalami peningkatan [9]. Pada kasus
pembelajaran Matematika, model pembelajaran tutor sebaya lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
konvensional dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa [8]. Peer tutoring dan
peer assessment merupakan solusi termudah dan solusi dalam menghadapi
kendala-kendala dalam pembelajaran komputer terutama disekolah-sekolah yang
belum memiliki sarana dan prasarana memadai, tenaga pengajar yang kurang,
jumlah siswa dikelas yang sangat besar, dan dana yang terbatas. Pembelajaran
dengan memanfaatkan peer tutoring dan peer assessment ternyata mampu
mengoptimalkan pembelajaran komputer, yang pada akhirnya mampu meningkatkan
kemampuan siswa sesuai dengan tuntutan kompetensi sekarang ini (Arikunto, 2006).
Metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain.
Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi
pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada
teman-temannya (Amin Suyitno, 2004)
Dalam arti luas sumber belajar tidak
harus selalu guru. Sumber belajar dapat orang lain selain guru, melainkan teman
dari kelas yang lebih tinggi, teman sekelas atau keluarganya dirumah. Sumber
belajar bukan guru dan dan berasal dari orang lain yang lebih pandai disebut
tutor. Ada dua macam tutor, yaitu tutor sebaya dan tutor kakak. Tutor sebaya
adalah teman sebaya yang lebih pandai (Suherman, E dkk. 2003).
Tutor sebaya adalah seseorang atau
beberapa oramg siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai pembantu guru dalam
melakukan bimbingan terhadap kawan sekelas. Dengan system pembelajaran
menggunakan tutor sebaya akan membantu siswa yang nilainya dibawah KKM atau
kurang cepat menerima pelajaran dari guru diantara mata pelajaran. Tutor dapat
diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapat program perbaikan sehingga siswa
tidak mempunyai rasa takut atau enggan bertanya kepadanya. Tutor dapat
menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa yang menerima program
perbaikan. Tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap social
kawan. Tutor mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan,
yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawan. (Arikunto, 2006)
Model tutorial merupakan cara
penyampaian bahan pelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk modul untuk
dipelajari siswa secara mandiri. Tutor berfungsi sebagai tukang atau pelaksana
mengajar yang cara mengajarnya telah disiapkan secara khusus dan terperinci.
Untuk menghidupkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus terus dipacu untuk
menjadi kelompok yang terbaik. Oleh karena itu, selain aktivitas anggota
kelompok, peran ketua kelompok atau tutor sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi ajar yang disajikan (M. Saleh
Muntasir, 1985).