Tuesday, October 31, 2023

Budaya Organisasi

  Robbins dan Judge (2011) menegaskan “Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang diselenggarakan oleh anggota yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lain”. Edy Sutrisno (2010), mendefinisikan budaya organisasi sebagai perangkat sistem nilai- nilai (values), keyakinan- keyakinan (beliefs), asumsi- asumsi (assumptions), atau norma- norma yang telah lama berlaku, disepakati san diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah- masalah organisasinya. Budaya organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu seperangkat nilainilai atau norma- norma yang telah relatif lama berlakunya, dianut bersama oleh para anggota organisasi (karyawan) sebagai norma perilaku dalam menyelesaikan masalah- masalah organisasi (perusahaan). Soehardi Sigit (2003) mengungkapkan dan menerangkan bahwa budaya organisasi dikatakan kuat, jika nilai- nilai budaya itu disadari, dipahami dan diikuti, serta dilaksanakan oleh sebagian besar para anggota organisasi. Adapun tanda- tanda bahwa suatu budaya itu kuat adalah sebagai berikut: 1. Nilai budaya saling menjalin, tersosialisasi dan menginternalisasi para anggota. 2. Perilaku anggota terkoordinasi oleh kekuatan yang tak tampak. 3. Para anggota merasa committed dan loyal pada organisasi. 4. Ada partisipasi para karyawan pada organisasi. 5. Semua kegiatan berorientasi pada misi dan tujuan. 6. Ada „shared meaning‟ atau kebersamaan sesama karyawan. 12 7. Para anggota tahu apa yang harus atau tidak boleh dilakukan. 8. Ada perasaan rewarding pada anggota, karena diakui dan dihargai martabat dan kontribusinya. 9. Budaya yang berlaku sesuai dengan tujuan organisasi.

No comments:

Post a Comment