Tuesday, October 31, 2023

Definisi Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) (X1)

   Menurut Tobing (2011:18) Berpendapat bahwa : “ knowledge sharing merupakan suatu proses sistematis dalam mengirimkan, mendistribusikan, dan mendiseminasikan pengetahuan dan konteks multidimensi antar individu atau antar organisasi melalui metode atau media yang beragam. Knowledge sharing juga dapat didefinisikan sebagai budaya interaksi sosial, yang menyertakan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan skill, antar pegawai melalui seluruh departemen atau organisasi (Lin dalam Iriani dan Ade Irma:2015)”. Banyak pendapat yang mendefinisikan tentang Knowledge Sharing salah satunya, Tobing (2011; 24):mengemukakan bahwa “Knowledge Sharing adalah proses yang sistematis dalam mengirimkan, mendistribusikan dan mendiseminasikan pengetahuan dan konteks multidimensi dari seseorang atau organisasi kepada orang atau organisasi lain yang membutuhkan melalui metode dan media yang variatif”.  Ismail Nawawi (2012:61) berpendapat bahwa : “Knowledge sharing adalah tahapan disseminasi (penyebaran) dan penyediaan knowledge pada saat yang tepat untuk karyawan yang membutuhkan”. “Berbagi pengetahuan merupakan suatu pemahaman bersama terkait dalam penyediaan akses informasi bagi karyawan dengan menggunakan jaringan ilmu pengetahuan dalam organisasi “(Hogel. et al,dalam Mulyana 2003). Knowledge sharing memiliki dua dimensi , yaitu knowledge collecting dan donating (Van Den Hoof % De Ridder,2004). Knowledge collecting adalah usaha untuk mempersuasi orang lain untuk membagi pengetahuan apa yang mereka ketahui, sedangkan knowledge donating adalah merupakan komunikasi yang terjadi ketika seorang individu diharapkan mentransfer intellectual mereka (Kasemsap, 2014:251). Kebutuhan akan pengetahuan dapat diperoleh dari dua dimensi tersebut (Yesil & Hirlak, 2013:41) . Berikut ini adalah item item pernyataan yang digunakan oleh Van Den Hoof dan Van Weneen (2004) untuk Mengukur Knowledge donating dan collecting : a. Instrumen untuk mengukur knowledge donating : 1. Berbagi pengetahuan diantara karyawan sudah menjadi norma yang biasa. 2. Saya membagi pengetahuan dengan rekan kerja dalam satu departemen. 3. Saya membagi pengetahuan dengan rekan kerja dari departemen lain. 4. Saya membagi keterampilan dengan rekan kerja didalam satu departemen. 5. Saya membagi keterampilan dengan rekan kerja dari departemen lain. 6. Ketika saya mempelajari sesuatau yang baru ,saya menceritakan hal tersebut pada rekan kerja dalam satu departemen. 7. Ketika saya mempelajari sesuatu yang baru , saya menceritakan hal tersebut pada rekan kerja pada depertemen lain. 8. Rekan kerja mau berbagi pengetahuan dengan saya  9. Saya mau membagi pehetaguan dengan rekan kerja. b. Instrumen untuk mengukur Knowledge collecting : 1. Rekan kerja dalam satu departemen menceritakan apa yang mereka ketahui, ketika saya bertanya kepada mereka. 2. Rekan kerja dari departemen lain menceritakan apa yang mereka ketahui, ketika saya bertanya pada mereka. 3. Rekan kerja dalam satu departemen membagi keterampilan yang mereka miliki, ketika saya bertanya kepada mereka. 4. Rekan kerja dari departemen lain membagi keterampilan myang mereka miliki , ketika saya bertanya kepada mereka. 5. Ketika rekan kerja telah mempelajari sesuatu yang baru , mereka bercerita kepada saya. Knowledge Sharing secara langsung memiliki relasi dengan keunggulan kompetitif organisasi karena pengetahuan yang tidak dibagilan akan memperlambat perbaikan-perbaikan dalam Organisasi (Issa dan Haddad,2008:183) . Jadi dapat disimpulkan bahwa Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) merupakan kunci suksesnya implementasi knowledge manajement dalam suatu organisasi. Kajian dari para ahli membuktikan bahwa Knowledge Sharing memberikan manfaat yang terciptanya keunggulan kompetitif organisasi yang langgeng. Oleh karena itu manajemen perlu secara cermat mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa menjadi pendorong tumbuhnya aktivitas Knowledge Sharing diantara para karyawan. Nawawi (2012:82) menjabarkan knowledge sharing pada organisai dapat dilakukan dengan cara berikut ini: 1. Mendesain ruang percakapan. Organisasi yang mempunyai ruang percakapan secara khusus merupakan bagian penting bagi kehidupan organisasi seharihari. Oleh karena itu,cara ini dapat digunakan dalam salah satu strategi melakukan knowledge sharing. 2. Melakukan pekan pengetahuan atau forum terbuka. Organisasi dalam melakukan knowledge sharing dapat melalui beberapa cara yaitu melalui lintas departemen atau lintas unit kerja dalam organisasi. Beberapa diantaranya dapat membuat satu lokasi dan menugaskan kepada karyawannya untuk berinteraksi secara informal. Dalam praktik knowledge sharing sebenarnya sangat sulit dilakukan.Alasan yang dikemukakan oleh Vass dalam Nawawi (2012:82) adalah sebagai berikut: a. Mau untuk berbagi, tetapi tidak punya waktu untuk mengerjakannya. b. Tidak ada keterampilan dalam teknik manajemen pengetahuan. Tidak memahami manajemen pengetahuan dan keuntungannya. c. Kurangnya teknologi yang sesuai (appropriate). d. Tidak ada tanggung jawab dan tindak lanjut (commitment) dari manajer senior. e. Tidak ada biaya untuk manajemen pengetahuan, kegagalan budaya untuk mendorong berbagi knowledge (knowledge sharing).

No comments:

Post a Comment