Monday, October 30, 2023

Citra Sebagai Sasaran Humas

 


Praktisi Humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani
berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih
atau abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi suatu
organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh karena itu, para personalnya
kini jauh lebih dituntut untuk mampu menjadikan orang-orang lain memahami
suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga atau organisasi yang
diwakilinya.
Citra adalah pencapaian tujuan dari kegiatan hubungan masyarakat. Pengertian
citra adalah sesuatu yang abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur dalam ukuran
nominal tertentu. Ibarat angin yang bertiup maka citra mempunyai wujud yang
dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti tanggapan yang baik
maupun tidak baik seperti sinis yang khususnya datang dari publik (mitra kerja)
dan masyarakat pada umumnya.
28
Citra merupakan tujuan pokok sebuah organisasi. Terciptanya suatu citra
organisasi (corporate image) yang baik dimata khalayak atu publiknya akan
banyak menguntungkan. Misalkan, akan menularkan citra yang serupa kepada
semua produk barang dan jasa yang dihasilkan di bawahnya, termasuk para
pekerjanya (employee relations) akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri, akan
menimbulkan sense of belonging terhadap company tempat mereka bekerja
(Rosady Ruslan, 1995:66).
Rosady Ruslan selanjutnya menyatakan, pengertian citra itu sendiri abstrak atau
intangible, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari penilaian, baik semacam tanda
respek dan rasa hormat, dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap
organisasi dilihat sebagai sebuah badan usaha atau personelnya yang baik,
dipercaya, profesional dan dapat diandalkan dalam pemberian pelayanan yang
baik.
Menurut Rhenald Kasali (1994:28), citra adalah kesan yang timbul karena
pemahaman akan suatu kenyataan. Sedangkan menurut Bill Canton dalam
Sukatendel yang dikutip kembali oleh Soemirat dan Ardianto (2002:111),
menyatakan bahwa citra adalah “image: the impression, the feeling, the
conception which the public has of company; a concioussly created impression of
an object, person or organization”. (citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri
publik terhadap organisasi; kesan yang hanya dengan sengaja diciptakan dari
suatu obyek, orang atau organisasi).
Selanjutnya disebutkan bahwa citra adalah kesan yang diperoleh seseorang
berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan.
Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu obyek dapat diketahui dari
sikapnya terhadap obyek tersebut (Soemirat dan Ardianto, 2002:111).
Frank Jefkins, dalam Soemirat dan Ardianto (2002:117), mengemukakan jenisjenis citra, antara lain:

No comments:

Post a Comment