Monday, July 16, 2018

Indikator-Indikator Kinerja (skripsi dan tesis)



Menurut Robbins (2005:156) yang menjadi indicator-indikator dalam penilaian kinerja karyawan, yaitu:
a.       Prestasi kerja, ketika hasil tugas seseorang sulit ditentukan, perusahaan dapat mengevaluasi dari perilaku (hasil kerja) karyawa tersebut yang berhubungan dengan tugas.
b.      Pencapaian Target, menjadi faktor yang tepat untuk di evaluasi, dari hasil pencapaian target dapat dilihat kemampuan karyawan dalam menyelesaikan beban pekerjaannya.
c.       Keterampilan, meliputi sekumpulan kemampuan yang bersifat teknis, antar pribadi atau berorientasi bisnis.
d.      Kepuasan, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapan karyawan.
e.       Inisiatif, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.
f.       Tingkat Kehadiran, menjadi salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat kedisiplinan karyawan semakin tinggi kehadirannya atau rendahnya kemangkiran maka karyawan tersebut telah memiliki disiplin kerja yang mempengaruhi kinerja karyawannya.
g.      Ketaatan, yaitu kesadaran dan kesediaan dalam hal penyelesaian kerja.
h.      On time, yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

Faktor-Faktor Kinerja (skripsi dan tesis)


Menurut Simanjuntak (2011:11), kinerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat digolongkan pada 3 (tiga) kelompok, yaitu:
a.       Kompensasi Individu
Kompensasi setiap individu mempengaruhi beberapa faktor yang dapat dikelompokan kedalam 6 (enam) golongan yaitu kemampuan dan keterampilan, keahlian, kebutuhan tentang kinerja karyawan, tanggung jawab kinerja, latar belakang, dan etos kerja.
b.      Faktor Dukungan Organisasi
Setiap orang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja.

c.       Faktor Psikologis
Kinerja perusahaan dan kinerja setiap perorangan juga sangat tergantung pada kemampuan psikologis sperti persepsi, sikap dan motivasi.

Tujuan dan Sasaran Kinerja (skripsi dan tesis)



a.       Tujuan Kinerja
Kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu terhadap pekerjaan, membantu mendefinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kerja bagi supervisor dan pekerja saling berkomunikasi. Tujuan kinerja adalah menyesuaikan harapan kinerja individual dengan tujuan organisasi. Kesesuaian antara upaya pencapaian tujuan individu dengan tujuan organisasi akan mewujudkan kinerja yang baik (Wibowo, 2010:48).
b.      Sasaran Kinerja
Menurut Wibowo (2010,63), sasaran kinerja merupakan suatu pernyataan secara spesfifik yang menjelaskan hasil yang harus dicapai, kapan, dan oleh siapa sasaran yang ingin dicapai tersebut disesuaikan. Sebagai sasaran, suatu kinerja mencakup unsur-unsur diantaranya:
·         The performers, yaitu orang yang menjalankan kinerja
·         The action atau performance, yaitu tentang tindakan atau kinerja yang dilakukan oleh performer
·         A time element, menunjukan waktu kapan pekerjaan dilakukan
·         An evaluation method, tentang cara penilaian bagaimana hasil pekerjaan dapat dicapai; dan
·         The place, menunjukan tempat dimana pekerjaan dilakukan

Pengertian Kinerja Karyawan (skripsi dan tesis)



Manajemen sumber daya manusia berguna untuk efisiensi dan efektivitas dalam mendayagunakan sumber daya manusia sebagai sumber daya organisasi yang memberikan kontribusinya untuk mencapai tujuan organisasi. Kinerja perusahaan berasal dari kinerja karyawan. Adapun kinerja karyawan adalah suatu upaya mengelola kompetensi karyawan yang dilakukan oleh organisasi secara sistematik dan terus menerus agar karyawan tersebut memiliki tingkat kinerja yang diharapkan oleh organisasi, yaitu mampu memberikan kontribusi yang optimal, sehingga mampu mencapai tujuan organisasi (Suparyadi, 2015:300).
Kinerja karyawan mengacu pada hasil dan tindakan karyawan, dengan mempertimbangkan kemampuan dan motivasi yang memungkinkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh organisasi. Sedangkan dalam pencapaian tujuan tersebut di kondisikan pada kemampuan dan motivasi organisasi untuk untuk secara optimal mengembangkan sumber daya yang tersedia. Kemampuan karyawan meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan pekerjaan, motivasi meliputi niat untuk melakukan pekerjaan dan kinerja meliputi hasil kerja dan tingkah laku yang memungkinkan organisasi untuk memproduksi dan mendistribusikan produk dan jasa (Sikyr, 2013:43-44).
Menurut Mangkunegara (2009:18), kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melakukan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (skripsi dan tesis)



Menurut Snell dan Bohlander (2010:18), manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi yang teridiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian.
Menurut Suparyadi, (2015:6), departemen SDM memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: fungsi staf, yang mana digunakan untuk mengelola sumber daya manusia organisasi, mulai dari perencanaan personal untuk melakukan seluruh pekerjaan yang diprogramkan oleh organisasi, rekrutmen dan seleksi, penempatan, pelatihan dan pengembangan, penilaian kerja, pengelolaan karir karyawan, pemberian kompensasi dan manfaat lain bagi karyawan, serta mempertahankan dan memisahkan karyawan. Fungsi lini, yang mana manajer SDM sebagai pimpinan lembaga atau departemen SDM yang mempunyai tanggung jawab sebagai manajer lini, sehingga dalam menjalankan tugas-tugasnya kedalam lingkungan lembaga atau departemen SDM ia harus menerapkanfungsi manajemen, yaitu melakukan perencanaan program-program departemen SDM, mengorganisasikan seluruh sumber daya yang dimiliki, memberi arahan, melakukan kordinasi secara internal maupun eksternal, dan melakukan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan tugas bawahannya.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (skripsi dan tesis)


Manajemen sumber daya manusia memiliki peran penting yang menentukan keberlangsungan sebuah organisasi, yaitu berkaitan dengan seberapa baik kinerja organisasi itu, seberapa baik strategi organisasi dapat dilaksanakan, dan seberapa jauh tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai (Suparyadi, 2015:1). Sebuah organisasi terdiri atas orang-orang yang diberikan secara formal yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran organisasi tersebut. Memiliki manajer untuk menjalankan proses manajemen mutlak harus dijalankan dengan baik, sehingga manajemen sumber daya manusia sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan (Desler, 2015:4)
Manajemen sumber daya manusia adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan, dan untuk mengurus relasi tenaga kerja mereka, kesehatan dan keselamatan kerja mereka, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan (Desler, 2015:4). Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang ilmu manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan, sebuah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (Hasibuan, 2003:20). Manajemen sumber daya manusia merupakan pengelolaan aktivitas organisasi yang berkaitan dengan rekrutmen, seleksi, kompensasi, hadiah, pelatihan, pengembangan, promosi, kinerja manajemen, penanganan keluhan, dan manajemen lembur (Peter dan Eunice: 2014:15).

Thursday, July 12, 2018

Pendekatan Geografi (skripsi dan tesis)



Geografi ditandai dengan perkembangan metodologi tentang lingkup dan isi geografi. Perkembangan metodologi dalam geografi berkembang dengan pesat. Bintarto (1987) menyatakan dalam geografi terpadu (integrated geography) untuk mendekati atau menghampiri masalah dalam geografi digunakan bermacam-macam pendekatan atau hampiran (approach). Pendekatan dalam geografi tersebut yaitu pendekatan analisa keruangan (spatial analysis), analisa ekologi (ecological analysis), dan analisa kompleks wilayah (regional complex analysis).
1. Pendekatan Keruangan
Analisa keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting. Hal yang harus diperhatikan dalam analisa keruangan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang direncanakan. Data yang dapat dikumpulkan dalam analisa keruangan adalah data titik (point) dan data bidang (areal). Data titik antara lain data ketinggian tempat, data sampel bantuan, data sampel tanah, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dalam data bidang antara lain data luas hutan, data luas pertanian, data luas permukiman, dan lain sebagainya.
Penyebaran penggunaan ruang yang telah ada memiliki kaitan dalam teori difusi. Difusi dalam geografi mempunyai dua arti yang berbeda yaitu difusi ekspansi (expansion diffusion) dan difusi penampungan (relocation diffusion). Difusi ekspansi yaitu suatu proses di mana informasi, material, dan sebagainya menjalar melalui suatu populasi dari suatu daerah ke daerah yang lain. Dalam proses ekspansi ini informasi atau material yang didifusikan tetap ada dan kadang-kadang menjadi lebih intensif di tempat asalnya. Hal ini berarti bahwa terjadi penambahan jumlah anggota baru pada populasi antara dua periode waktu. Penambahan anggota baru tersebut mengubah pola keruangan pupulasi secara keseluruhan. Hal ini berarti bahwa daerah asal mengalami perluasan karena terdapat tambahan anggota baru dalam populasi.
Difusi ekspansi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu difusi menjalar (contagious diffusion) dan difusi kaskade (cascade diffusion). Difusi menjalar adalah difusi yang proses menjalarnya terjadi dengan kontak langsung antar manusia atau antar daerah. Misalnya menjalrnya penyakit menular melalui kontak antar manusia. Proses ini sangat bergantung pada jarak sehingga mempunyai kecenderungan untuk menjalar secara sentrifugal dari daerah sumbernya.
Difusi kaskade adalah proses penyebaran fenomena melalui beberapa tingkat atau hirarki. Proses ini adalah proses yang terjadi pada difusi pembaharuan. Misalnya proses pembaharuan yang dimulai dari kota besar hingga kota pelosok. Difusi kaskade selalu dimulai dari tingkat atas kemudia menjalar ke tingkat bawah. Apabila proses penjalaran tersebut dimulai dari tingkat bawah ke tingkat atas maka disebut difusi hirarki (hierarchi diffusion).
Difusi penampungan (relocation diffusion) merupakan proses yang sama dengan penyebaran keruangan di mana informasi atau material yang didifusikan meninggalkan daerah yang lama dan berpindah atau ditampung di daerah yang baru. Hal ini berarti bahwa anggota dari populasi pada periode waktu satu berpindah letaknya dari waktu satu ke waktu dua.
Gambar Difusi Ekspansi
Gambar Difusi Relokasi
Keterangan:
W1 = Waktu 1
W2 = Waktu 2
W3 = Waktu 3

2. Pendekatan Ekologi
Ekologi merupakan studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan. Untuk mempelajari ekologi diperlukan pemahaman mengenai organisme hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta lingkungannya seperti litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Kelompok organisme beserta lingkungan hidupnya sebagai satu kesatuan disebut dengan ekosistem. Ekosistem dibagi menjadi dua golongan yaitu bagian hidup (biotik) dan bagian tidak hidup (abiotik). Bagian abiotik dibagi menjadi tida bagian yaitu litosfer (bagian padat dari bumi), hidrosfer (bagian cair dari bumi), dan atmosfer. Tiap unsur dari ekosistem tersebut mempunyai sifat-sifat tertentu yang menentukan peranannya dalam ekosistem secara keseluruhan. Tiap unsur tersebut mempunyai jenis interaksi tertentu dengan unsur yang lain. Beberapa dari sifat unit tersebut berubah-ubah mengikuti ruang dan atau waktu serta merupakan dasar untuk membedakan antara ekosistem yang satu dengan ekosistem yang lain, sedangkan sifat yang lain tidak berubah. Sifat yang tidak berubah adalah sifat kimiawi, fisikal, biologi atau geologi. Contoh ekosistem antara lain ekosistem rawa, ekosistem hutan, ekosistem laut, dan lain sebagainya.
Lingkungan hidup manusia dapat digolongkan dalam beberapa kelompok yaitu lingkungan fisikal (physical environment), lingkungan biologis (biological environment), dan lingkungan sosial (social environment). Lingkungan fisikal adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berbentuk mati seperti pegunungan, sungai, udara, air, sinar matahari, rumah, dan lain sebagainya. Lingkungan bilogis adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa organisme hidup seperti hewan, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lingkungan sosial memiliki beberapa aspek seperti sikap kemasyarakatan, sikap kejiwaan, sikap kerohanian, dan sebagainya. Dinamika yang terdapat dalam lingkungan sosial dapat menimbulkan perubahan gagasan manusia sehingga dapat menimbulkan penyesuaian dan pembaharuan sikap dan tindakan terhadap lingkungan tempat hidupnya. Di sisi lain lingkungan fisikalnya dapat mengalami perubahan bentuk dan fungsi yang disebabkan oleh campur tangan manusia.

3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisa kompleks wilayah adalah kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi. Pendekatan kompleks wilayah ini memiliki anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain karena terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut. Hagget (1970) dalam Bintarto (1987) menyebutkan bahwa aspek dalam analisa kompleks wilayah antara lain ramalan wilayah (regional forecasting) dan perencanaan wilayah (regional planning).
Beberapa konsep wilayah antara lain uniform region, nodal region, generic region, dan specific region. Uniform Region atau wilayah seragam maksudnya pada wilayah seragam terdapat keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu. Nodal Region atau wilayah nodus adalah suatu wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan garis melingkar. Contohnya kota yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan oleh jalur jalan yang melingkar. Oleh karena itu pada wilayah nodus atau tombol terdapat kaitan fungsional antar pusat-pusat kegiatan atau disebut dengan wilayah fungsional (functional region).
Generic Region adalah kategori wilayah menurut jenis. Klasifikasi wilayah menurut jenisnya menekankan kepada jenis sesuatu wilayah seperti wilayah iklim, wilayah pertanian, wilayah vegetasi, wilayah fisiografi, dan sebagainya. Sedangkan klasifikasi wilayah menurut kekhususannya (specific region) merupakan daerah tunggal, mempunyai ciri-ciri geografi khusus terutama yang ditentukan oleh lokasinya dalam kaitannya dengan daerah lain, misalnya wilayah Asia Tenggara.