Menurut Tunggal (2008:37), karakteristik audit operasional meliputi :
- Audit operasional adalah prosedur yang bersifat investigatif.
- Mencakup semua aspek perusahaan, unit atau fungsi.
- Yang diaudit adalah seluruh perusahaan, atau salah satu unitnya, atau suatu
fungsi, atau salah satu sub klasifikasinya. - Penelitian dipusatkan pada prestasi atau keefektivan dari perusahaan/unit/fungsi
yang diaudit dalam menjalankan misi, tanggung jawab atau tugasnya. - Pengukuran terhadap keefektifan didasarkan pada bukti/data dan standar.
- Tujuan utama audit operasional adalah memberikan informasi kepada pimpinan
tentang efektif atau tidaknya perusahaan, suatu unit, atau suatu fungsi.
Audit operasional tumbuh dengan sendirinya sebagai perluasan audit
keuangan, melampaui batas apa yang pada umumnya dianggap sebagai fungsi
akuntansi.
Agoes (2014:173) menyebutkan karakteristik audit operasional yang menjadi
pembeda dengan audit keuangan yaitu: - Bisa dilakukan oleh internal auditor atau management consultant
- Pada akhir pemeriksaannya auditor memberikan laporan kepada manajemen berupa
temuan-temuan audit mengenai efektivitas sistem pengendalian manajemen, apakah
kegiatan operasi perusahaan sudah dijalankan secara efisien, ekonomis, dan efektif,
beserta saran-saran untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan selama
pelaksanaan management audit - Biasanya dilakukan jika manajemen merasakan adanya kebutuhan
- Kriteria dalam suatu management audit bisa berupa kebijakan yang ditentukan
manajemen, peraturan pemerintah peraturan asosiasi, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment