Prosedur penjualan tergantung pada bentuk usaha, cara penjualan, dan
jenis barang yang digunakan, diterima, dan akhirnya dengan penyerahan barang
pada pelanggan. Fungsi-fungsi yang terlibat dalam siklus penjualan menurut
Arens, Alvin, Loebbecke (2017) adalah;
- Processing customer orders
- Grantings goods
- Shipping goods
- Billing customer and recording sales
- Processing and recording cash receipt
- Processing and recording sales return and allowance
- Charging off uncollectible account receivable
- Providing for bad debt
Penjelasan mengenai fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut : - Pemrosesan order pelanggan (Processing costumer orders)
Permintaan barang oleh pelanggan merupakan titik awal keseluruhan siklus.
Biasanya permintaan diperoleh dari penawaran untuk membeli barang-barang. - Persetujuan penjualan secara kredit (Grantings credit)
Sebelum barang dikirimkan, seseorang yang berwenang dalam
perusahaan harus menyetujui penjualan secara kredit ke pelanggan atas penjualan
kredit tersebut. - Pengiriman barang (shipping goods)
Merupakan fungsi yang paling kritis karena merupakan titik pertama dari
silus ini diterima dimana terjadinya penyerahan aktivitas perusahaan. Umumnya
perusahaan mengakui penjualan pada saat barang dikirimkan. Nota pengiriman
disiapkan pada saat pengiriman dan secara otomatis dilakukan oleh komponen
berdasarkan informasi order penjualan. - Penagihan ke pelanggan dan pencatatan penjualan ( billing coutumer and
recording sales)
Penagihan ke pelanggan merupakan alat pemberitahuan pelanggan
mengenai jumlah yang ditagih atas barang tersebut dan terpenting dalam
penagihan ini adalah harus dilakukan tepat waktu. Aspek terpenting dalam
penagihan ini adalah meyakinkan bahwa seluruh pengiriman yang dilakukan telah
ditagih, tidak ada pengiriman yang ditagih dalam jumlah yang tidak benar. Penagihan
pada jumlah yang benar tergantung pada pembebanan pada pelanggan untuk
kuantitas yang dikirim pada harga yang disepakati. Harga yang disepakati tersebut
memperhitungkan jasa asuransi dan biaya angkut. - Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas (Processing and Recording
Cash Receipt)
Dalam pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas, perhatian paling penting
adalah kemungkinan terjadinya pencurian atas kas. Pencurian dapat terjadi setelah
penerimaan kas ataupun sesudahnya. Pertimbangan utama adalah penggunaan
penerimaan kas, bahwa kas harus disetor ke bank dalam jumlah yang benar dan tepat
waktu, dan dicatat didalam berkas penerimaan kas. Transaksi penerimaan kas
digunakan untuk membuat jurnal penerimaan kas dan memutahirkan berkas induk
piutang usaha. - Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan
(Processing and Recording Sales Return and Allowance)
Jika pelanggan merasa tidak puas dengan barang yang diterima,
penjual seringkali menerima pengembalian barang atau memberikan
pengurangan harga barang atas jumlah yang harus dibayar. Retur dan pengurangan
harga penjualan harga setelah dicatat dalam berkas
transaksi retur dan pengurangan penjualan serta berkas induk piutang usaha secara
benar. Nota kredit biasanya dibuat untuk pengembalian dan pengurangan harga
dalam rangka pengendalian dan memudahkan pencatatan. - Penghapusan Piutang Tak Tertagih (Charging off Uncollectible Account
Receive)
Jika suatu perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah tidak tertagih
jumlah tersebut harus dihapuskan, biasanya ini terjadi setelah pelanggan pailit. - Penyisihan Piutang Tak Tertagih (Providing for Bad Debts)
Penyisihan piutang tak tertagih harus cukup untuk mencerminkan
bagian dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat tertagih, hasil
penyesuaian akhir periode oleh manajemen atas perhitungan piutang tak tertagih.
No comments:
Post a Comment