Menurut Tugiman (2002:47), kertas kerja audit merupakan dokumentasi dari
proses audit. Tiga aspek utama yang didokumentasikan dalam kertas kerja audit adalah:
langkah-langkah audit dalam tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil audit;
bukti-bukti yang dikumpulkan selama proses audit; dan analisa, kesimpulan, temuan,
dan laporan yang dihasilkan dan ditulis oleh auditor. Kertas kerja audit merupakan
dokumen yang mempresentasikan proses dan hasil audit. Penyiapan dan penulisan
kertas kerja audit perlu memperhatikan tiga faktor yaitu: penugasan audit, standar
profesi, dan tahap-tahap proses pembuatan kertas kerja audit.
Tahap-tahap penyiapan kertas kerja audit:
- Perencanaan kertas kerja audit
Perencanaan kertas kerja audit diperlukan agar terdapat struktur yang jelas dan
baku untuk pendokumentasian proses audit. Biasanya, perencanaan kertas kerja audit
ditentukan oleh manajemen unit audit internal dalam bentuk kebijakan mengenai
standar struktur kertas kerja. Beberapa pedoman bagi perencanaan kertas kerja
diantaranya:
1). Sesuaikan kebutuhan kertas kerja dengan tujuan audit
Untuk mencapai kesesuaian tersebut auditor perlu menjawab pertanyaanpertanyaan berikut:
Bukti apa dan berapa banyak bukti yang perlu dikumpulkan untuk memenuhi
tujuan audit tertentu
Darimana bukti-bukti yang diperlukan dapat diperoleh
Media kertas kerja audit apa yang akan digunakan? Kertas, disket, atau media
lainnya?
2). Pemberian nomor indeks
Pedoman pemberian nomor indeks kertas kerja audit
a) Memberikan kemudahan secara maksimal bagi akses dan penggunaan
informasi yang ada pada kertas kerja audit
b) Kode indeks yang digunakan dapat terdiri atas kombinasi huruf dan angka
c) Fleksibel, memudahkan revisi dan penambahan
d) Dapat berfungsi sebagai alat kontrol terhadap kemungkinan kertas kerja audit
yang hilang
e) Dapat dikaitkan dengan audit program dan laporan audit
f) Sederhana - Penyajian kerangka kertas kerja audit
Kerangka kertas kerja audit harus didesain dalam format yang berisikan hal-hal
berikut:
1) Judul dan tanggal pembuatan kertas kerja audit
2) Bidang dan periode yang diaudit
3) Sumber data
4) Langkah audit yang merujuk ke audit program
5) Data yang dikumpulkan
6) Analisis yang dibuat
7) Kesimpulan yang dicapai
8) Temuan audit yang dikembangkan
9) Nama dan tanda tangan penyusunan kertas kerja audit
10) Nama dan tanda tangan yang melakukan review
11) Nomor indeks - Penulisan kertas kerja audit
Penulisan kertas kerja audit dilakukan oleh auditor disesuaikan dengan format
kertas kerja yang telah dirancang sebelumnya. - Penyusunan ikhtisar temuan
Berbagai temuan yang dicatat pada kertas kerja audit dapat diikhtisarkan
berdasarkan bidang, topic dan permasalahan yang diaudit. Ikhtisar temuan
memanfaatkan overview atas temuan audit. - Review kertas kerja audit
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan review kertas kerja audit:
1) Kesesuaian dengan tujuan audit
2) Ketaatan terhadap standar profesi
3) Ketepatan langkah pengujian
4) Kecukupan data/informasi pada kertas kerja audit
5) Keberadaan bukti pendukung yang cukup, relevan, kompeten, dan berguna
6) Ketetapan perhitungan
7) Kewajiban analisa dan kesimpulan kecermatan judgement auditor
8) Kemungkinan potensi temuan audit yang terlewatkan
9) Kemungkinan penyempurnaan dan perbaikan kertas kerja audit
(Tugiman:2002, 52-54)
Menurut Agoes (2014:191), kertas kerja pemeriksaan merupakan dokumentasi
auditor atas prosedur-prosedur audit yang dilakukan, tes-tes yang diadakan, informasiinformasi yang didapat dan kesimpulan yang dibuat atas pemeriksaan, analisis,
memorandum, surat-surat konfirmasi dan representation, ikhtisar dokumen-dokumen
perusahaan, rincian-rincian pos laporan posisi keuangan dan laba rugi, serta komentarkomentar yang dibuat atau yang diperoleh auditor.
Tujuan/fungsi dari kertas kerja pemeriksaan menurut Agoes (2014:6) adalah
sebagai berikut: - Sebagai dasar untuk perencanaan audit
- Sebagai catatan atas bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
- Sebagai catatan atas pemeriksaan/pekerjaan yang telah dilakukan, apakah sesuai
dengan program pemeriksaan - Sebagai penjelasan mengenai masalah/situasi yang dihadapi atas pelaksanaan
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, ketepatan, efisiensi, dan bagaimana
evaluasinya - Sebagai data untuk menentukan jenis opini dari laporan audit
- Sebagai sumber informasi di kemudian hari untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh manajemen dan pihak lainnya, seperti dalam pertemuan dengan
pihak manajemen - Sebagai penilaian prestasi staf auditor dan pengembangannya
No comments:
Post a Comment