Tuesday, October 19, 2021

Depresi Pada Remaja (skripsi dan tesis)

 


Gangguan depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan jiwa paling
umum di dunia, terutama pada usia remaja. Gangguan psikologis ini tak hanya
dapat memberikan dampak pada kehidupan sosial remaja, aspek akademik pada
remaja pun turut terganggu akan hal tersebut. Gangguan depresi dapat
memberikan dampak besar pada populasi muda Indonesia, karena Indonesia
adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk muda terbanyak di
dunia. Upaya yang dilakukan oleh sektor-sektor dalam menginterverensi
gangguan depresi masih perlu ditingkatkan lagi. Terutama penurunan stigma akan
penyakit psikologis ini dan juga edukasi mengenai gangguan depresi yang
mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai orang dengan gangguan depresi
harus segera dicapai. (Pratiwi et al., 2020).
Depresi pada remaja sering kali sangat sulit untuk dikenali. Hal Ini
memberikan dampak pada 5-8% individu usia remaja. Spektrum klinis penyakit
ini dapat berkisar dari kesedihan sederhana hingga depresi berat atau bahkan
gangguan bipolar. Faktor risiko dapat berupa riwayat keluarga depresi dan kinerja
sekolah yang buruk. Evaluasi harus mencakup penilaian medis lengkap untuk
menyingkirkan penyebab medis yang mendasarinya. Wawancara klinis terstruktur
dan berbagai skala penilaian seperti Daftar Periksa Gejala Pediatrik sangat dapat
membantu dalam menentukan apakah seorang anak atau remaja mengalami
depresi. Pedoman pengobatan juga harus berbasis bukti dari literatur terbatas.
Untuk mengatasi hal ini, psikoterapi tampaknya cukup bermanfaat pada sebagian
remaja yang mengalami depresi yang masing tergolong ringan hingga yang
tergolong sedang. Seperti contohnya, psikoterapi seperti antidepresan trisiklik dan
juga inhibitor reuptake serotonin selektif dapat di resepkan untuk mengatasi hal
tersebut, karena psikoterapi tersebut merupakan terapi medis yang telah dipelajari
secara terbatas. Agen terakhir ditoleransi lebih baik tetapi tidak selalu lebih
efektif. Karena risiko kegagalan sekolah bahkan bunuh diri cukup tinggi
dikalangan remaja yang mengalami depresi, maka rujukan yang cepat serta
kolaborasi erat dengan seorang profesional kesehatan mental sering diperlukan.
(Son & Kirchner, 2000)

No comments:

Post a Comment