Friday, October 22, 2021

Dimensi Kepercayaan (skripsi dan tesis)

 

 Menurut Mayer, Davis, & Schoorman, (1995) ada tiga unsur kepercayaan dalam karakteristik trustee yaitu ability, benevolence, dan integrity. Ability is the competence the trustee possesses in the specific domain. Kemampuan menurut Mayer, Davis, & Schoorman, (1995) adalah keterampilan, kompetensi, dan karakteristik yang memungkinkan satu pihak memiliki pengaruh dalam domain tertentu. Kemampuan spesifik trustee mungkin sangat kompeten di beberapa bidang teknis, memberikan rasa layak dipercaya dengan tugas-tugas yang berkaitan di area tersebut. Benevolence (perbuatan baik/kebajikan) dilihat dari sejauh mana trustee diyakini ingin berbuat baik kepada trustor, selain dari motif keuntungan.  Benevolence dapat dilihat dari loyalitas, keterbukaan, kepedulian, dan dukungan. Integrity melihat apakah trustee memiliki nilai-nilai inti untuk berperilaku. Integritas dapat dinilai dengan memeriksa perilaku sebelumnya, reputasi, kesamaan antara perilaku trustee dengan keyakinan pribadi trustor dan konsistensi antara kata-kata dan tindakan (Heyns & Rothmann, 2015). Empirical evidence from the social-psychological literature on trust in close relationships supports this distinction between the two forms of trust (McAllister, 1995). Dapat diartikan bahwa bukti empiris dari literatur sosial-psikologis pada kepercayaan dalam hubungan yang mendukung perbedaan antara dua bentuk kepercayaan. Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah affect-based trust dan cognition-based trust dari McAllister (1995). Kepercayaan terdiri dari affectbased trust dan cognitive-based trust, dimana pendekatan ini banyak digunakan untuk meneliti hubungan antara kepercayaan dengan berbagi pengetahuan (Zhang, 2014; Balogun & Adetula, 2015; Elianto & Wulansari, 2016). Affect based trust merupakan kecenderungan untuk percaya akan ketulusan dan niat baik seseorang, sedangkan cognitive based trust yaitu kecenderungan untuk percaya akan kemampuan dan kompetensi rekan kerja (McAllister, 1995). Kepercayaan menghormati orang lain karena alasan dan bukti dari kompetensi, tanggung jawab, dan kehandalan sebagai kriteria untuk menilai kepercayaan. Hingga sekarang, kedua dimensi masih digunakan dalam penelitian-penelitian terbaru mengenai kepercayaan (trust) seperti penelitian Zang (2014), Balogun & Adetula (2015), dan Elianto & Wulansari (2016)

No comments:

Post a Comment