Sunday, October 24, 2021

Metode Penetapan Harga (skripsi dan tesis)

 


Metode penetapan harga menurut Kotler dan Keller (2016:497) diantaranya
sebagai berikut: 
1. Penetapan harga mark up (Markup Pricing)
Metode penetapan harga paling mendasar adalah menambah markup standar
ke biaya produk. Markup biasanya lebih tinggi pada barang-barang musiman
(untuk menutup risiko tidak terjual), barang-barang khusus, barang-barang
yang pergerakannya lambat, barang-barang dengan biaya penyimpanan dan
penanganan tinggi dan barang yang inelastic terhadap permintaan. Penetapan
metode markup ini tidak selamanya masuk akal, namun penetapan harga
markup tetap popular. Berikut alasannya:
a. Penjual dapat menentukan biaya jauh lebih mudah daripada
memperkirakan permintaan. Dengan mengaitkan harga terhadap biaya,
penjual menyederhanakan tugas penetapan harga.
b. Ketika semua perusahaan dalam industry menggunakan metode penetapan
harga ini, harga cenderung sama dan persaingan harga terminimalisasi.
c. Banyak orang merasa bahwa penetapan harga biaya-plus lebih adil bagi
pembeli maupun penjual. Penjual tidak memanfaatkan pembeli ketika
permintaan pembeli menjadi tinggi dan penjual menghasilkan tingkat
pengembalian investasi yang wajar.
2. Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran (Target – Return Pricing)
Dalam penetapan harga tingkat pengembalian sasaran, perusahaan
menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas
investasi sasarannya (ROI) 
3. Penetapan harga nilai anggapan (Perceived – Value Pricing)
Saat ini semakin banyak jumlah perusahaan yang mendasarkan harga mereka
pada nilai anggapan pelanggan. Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen,
seperti citra pembeli akan kinerja produk, kemampuan penghantaran dari
saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, dan atribut yang kurang
dominan seperti reputasi pemasok, kepercayaan dan harga diri. Kunci bagi
penetapan harga nilai anggapan adalah menghantarkan lebih banyak nilai
dibandingkan pesaing dan mendemonstrasikannya ke pembeli prospektif.
4. Penetapan harga nilai (Value Pricing)
Beberapa perusahaan telah menggunakan metode penetapan harga nilai.
Mereka memenangkan pelanggan setia dengan mengenakan harga yang cukup
rendah untuk penawaran berkualitas tinggi. Karena itu penetapan harga nilai
bukan masalah menetapkan harga murah saja tetapi juga masalah merekayasa
ulang operasi perusahaan agar menjadi produsen biaya murah tanpa
mengorbankan kualitas untuk menarik sejumlah besar pelanggan yang sadar
nilai
5. Penetapan harga murah setiap hari (ELDP: Everyday Low Pricing)
Pengecer yang berpegang pada kebijakan harga ELDP mengenakan harga
murah yang konstan dengan sedikit atau tanpa promosi harga dan penjualan
khusus. Harga konstan ini menghilangkan ketidakpastian harga minggu ke
minggu dan penetapan harga “tinggi-rendah” dari pesaing yang berorientasi
promosi. 
6. Penetapan Harga Going Rate
Dalam penetapan harga going rate, perusahaan mendasarkan sebagian besar
harganya pada harga pesaing, mengenakan harga yang sama, lebih mahal atau
lebih murah dibandingkan harga pesaing utama. Perusahaan yang lebih kecil
“mengikuti sang pemimpin”, mengubah hara mereka ketika pemimpin besar
berubah dan bukan pada saat permintaan atau biaya mereka sendiri berubah.
7. Penetapan harga jenis lelang (Auction – Type Pricing)
Penetapan harga jenis lelang tumbuh semakin popular, terutama dengan
pertumbuhan teknologi semacam internet. Salah satu tujuan lelang yang utama
adalah membuang persediaan berlebih atau barang bekas. Perusahaan harus
menyadari tiga jenis lelang utama dan prosedur penetapan harga terpisah
mereka.
a. Lelang Inggris (tawaran meningkat) satu penjual dan banyak pembeli.
Lelang inggris digunakan saat ini untuk menjual barang-barang antic,
ternak, real estat, serta peralatan dan kendaraan bekas.
b. Lelang Belanda (tawaran menurun) satu penjual dan banyak pembeli atau
satu pembeli dan banyak penjual. Pada jenis pertama, pelelang
mengumumkan harga tinggi untuk sebuah produk dan perlahan-lahan
menurunkan harga sampai penawar menerima harga tersebut. Dalam jenis
yang kedua, pembeli mengumumkan sesuatu yang ingin ia beli dan penjual
potensial bersaing untuk mendapatkan penjualan tersebut dengan harga
terendah. 
c. Lelang tender tertutup adalah lelang dimana pemasok hanya dapat
memberikan satu penawaran dan tidak dapat mengetahui penawaran lain.

No comments:

Post a Comment