Friday, October 22, 2021

Pengertian Trust (skripsi dan tesis)


 “Trust is a psychological state comprising the intention to accept vulnerability based upon positive expectations of the intentions or behavior of another” (Balogun & Adetula, 2015:37) dapat diartikan bahwa kepercayaan merupakan suatu keadaan psikologis yang terdiri dari niat untuk menerima kelemahan berdasarkan harapan positif dari niat atau perilaku lain. Lumbantobing (2011) mengemukakan bahwa interpersonal trust merupakan kesediaan seseorang untuk membukakan vulnerability atau kelemahannya kepada orang lain yang perilakunya tidak dapat dikendalikan. Sementara menurut Mayer (dalam Heyns & Rothmann, 2015:2) “trust is the willingness of a party to be vulnerable to the actions of another party based on the expectation that the other will perform a particular action important to the trustor, irrespective or the ability to monitor or control that other party”. Dapat diartikan bahwa kepercayaan adalah kesediaan satu pihak untuk menjadi rentan terhadap tindakan pihak lain berdasarkan pada harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan tertentu yang penting untuk trustor, dengan mengabaikan kemampuan untuk memantau atau mengontrol pihak lain. Menurut Ng & Chua (dalam Zhang, 2014:22), ”trust is an individual’s confidence in the goodwill of others and expectation that others will act in beneficial way”. Artinya keyakinan terhadap niat baik orang lain dan harapan bahwa orang lain akan bertindak dengan cara yang menguntungkan. Berdasarkann keempat pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan merupakan suatu keadaan psikologis yang terdiri dari niat untuk menerima kelemahan dan membukakan kelemahan kepada orang lain berdasarkan harapan positif dari niat atau perilaku  serta ekspektasi. Ketika seseorang percaya kepada rekan kerjanya, maka orang tersebut bisa sangat mudah dikritisi, diserang, bahkan disudutkan. Elemen paling penting untuk mempengaruhi pembelajaran dalam organisasi adalah kepercayaan Davenport & Prusak (dalam Raharso & Tjahjawati, 2016). “Interpersonal trust is a pervasive phenomenon in organizational life” (McAllister, 1995:25). Dapat diartikan bahwa kepercayaan interpersonal merupakan fenomena yang merasuk di dalam kehidupan organisasi, maka saling percaya antar pegawai perlu menjadi budaya dalam suatu organisasi yang mengimplementasikan manajemen pengetahuan. Dengan tugas utama organisasi adalah mengintegrasikan pengetahuan khusus dari individu yang berbeda (Zuhal, 2010). Pola komunikasi sangat beperan dalam mewariskan nilai budaya perusahaan kepada individu yang berbeda. Trust merupakan modal sosial penting yang didasari oleh aspek intangible (Zuhal, 2010). Maka dari itu, manusia menjadi tokoh sentral dalam mempelajari trust. “The emotional ties linking individuals can provide the basis for trust” (McAllister, 1995). Dapat diartikan bahwa ikatan emosional yang menghubungkan individu dapat menjadi dasar dari kepercayaan

No comments:

Post a Comment