Sunday, October 3, 2021

 Inflasi (skripsi dan tesis)

  

Secara umum inflasi dapat di artikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu. Menurut para pakar beberapa pengertian mengenai inflasi: 1) Menurut Nopirin (1987:25) Proses kenaikan harga-harga umum barang secara terus-menerus selama periode tertentu. 2) Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:578-603) Inflasi dinyatakan sebagai kenaikan harga secara umum. Jadi tingkat inflasi adalah tingkat perubahan harga secara umumMenurut Waluyo (2002:119) menyatakan bahwa “inflasi adalah
merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga umum secara
terus menerus”. Sebagai indikator yang mencerminkan perubahan
harga-harga, inflasi berdasarkan Indeks Harga Saham Konsumen
(IHK) merupakan indikator inflasi yang paling umum digunakan
baik di Indonesia maupun disejumlah negara lain.
Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah
terjadi inflasi,yaitu :
1) Kenaikan harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih
tinggi daripada harga periode sebelumnya.
2) Bersifat umum, kenaikan harga suatu komoditas belum dapat
dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga
secara umum naik.
3) Berlangsung terus menerus, kenaikan harga yang bersifat umum
juga belum akan dimunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu
perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal
bulanan. Keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit
anggaran belanja.
Menurut Boediono (1998:162) inflasi dapat digolongkan sebagai
berikut : penggolongan pertama berdasarkan atas parah dan tidaknya
inflasi tersebut. Beberapa macam inflasi yaitu :
1) Inflasi ringan apabila kenaikan harga berada dibawah angka 10%
setahun.
2) Inflasi sedang antara 10%-30% setahun.
3) Inflasi berat antara 30%-100% setahun.
4) Hyperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan
harga berada di atas 100% setahun.
Penggolongan yang kedua berdasarkan asal dari inflasi :
1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri.
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit
anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan
gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
2) Inflasi berasal dari luar negeri.
Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi
sebagai akibat naiknya harga barang impor.
Secara umum upaya-upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam
mengefektifkan pengendalian inflasi di daerah antara lain :
1) Memperkuat aspek kelembagaan antara Bank Indonesia di daerah
dan Pemda, terutama dalam rangka menanamkan komitmen pihak
terkait untuk bersama-sama mengendalikan inflasi di daerah
mengingat terciptanya inflasi yang rendah dan stabil merupakan
kebutuhan bersama.
2) Mengidentifikasi sumber-sumber kelangkaan pasokan barang
kebutuhan pokok di daerah. Adapun tujuan dari strategi itu adalah
untuk menjamin kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok,
memperpendek jalur distribusi, memperbaiki infrastruktur di
daerah, dan menghapus perilaku penimbunan dan pungutan liar.
3) Melakukian diseminasi untuk memberikan pemahaman masyarakat
di daerah terkait kondisi dan prospek ekonomi serta risiko tekanan
inflasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Inflasi
Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:578) faktor yang
memyebabkan inflasi :
1) Demand Pull Inflation, timbul apabila permintaan agregat
meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi prosuktif
perekonomian, menarik harga keatas untuk menyeimbangkan
penawaran dan permintaan agregat.
2) Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation
Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode
pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang
efektif.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak
hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation
tetapi juga dipengaruhi oleh:
1) Domestic Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga
barang secara umum di dalam negeri.
2) Imported Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan hargaharga barang.
13
Inflasi sebagai salah satu bagian dari keadaan perekonomian tertentu
akan dialami oleh setiap negara, hanya saja setiap negara memiliki
tingkat inflasi yang berbeda-beda. Inflasi di setiap negara pasti
mengalaminya, tentu disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda.
Beberapa penyebab inflasi diantaranya bisa disebabkan oleh sektor
ekspor-impor, tabungan atau investasi, pengeluaran dan penerimaan
negara, sektor pemerintah dan swasta. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat beberapa uaraian berikut :
1) Inflasi disebabkan oleh sektor ekspor-impor
Jika ekspor suatu negara lebih besar daripada impor, akan
mengakibatkan terjadinya tekanan inflasi, tekanan inflasi terjadi
karena semakin besar jumlah uang beredar di dalam negeri akibat
penerimaan devisa.
2) Inflasi disebabkan oleh sektor penerimaan dan pengeluaran negara.
Sektor penerimaan dan pengeluaran suatu negara yang defisit
menjadi penyebab inflasi. Karena pengeluaran pemerintah lebih
besar dari penerimaanya, maka untuk menutupi keadaan tersebut
akan dilakukan dengan mengeluarkan uang baru, pengeluaran uang
baru menimbulkan tekanan inflasi.
3) Inflasi disebabkan oleh sektor swasta
Pengeluaran kredit dalam jumlah yang cuku besar untuk memenuhi
permintaan kredit swasta dapat juga menyebabkan terjadinya
inflasi. Penyebab inflasi di atas dapat kita simpulkan bahwa
pengendalian jumlah uang beredar di masyarakat dan
keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang merupakan
salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menekan inflasi.Menurut Waluyo (2002:119) menyatakan bahwa “inflasi adalah
merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga umum secara
terus menerus”. Sebagai indikator yang mencerminkan perubahan
harga-harga, inflasi berdasarkan Indeks Harga Saham Konsumen
(IHK) merupakan indikator inflasi yang paling umum digunakan
baik di Indonesia maupun disejumlah negara lain.
Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah
terjadi inflasi,yaitu :
1) Kenaikan harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih
tinggi daripada harga periode sebelumnya.
2) Bersifat umum, kenaikan harga suatu komoditas belum dapat
dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga
secara umum naik.
3) Berlangsung terus menerus, kenaikan harga yang bersifat umum
juga belum akan dimunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu
perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal
bulanan. Keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit
anggaran belanja.
Menurut Boediono (1998:162) inflasi dapat digolongkan sebagai
berikut : penggolongan pertama berdasarkan atas parah dan tidaknya
inflasi tersebut. Beberapa macam inflasi yaitu :
1) Inflasi ringan apabila kenaikan harga berada dibawah angka 10%
setahun.
2) Inflasi sedang antara 10%-30% setahun.
3) Inflasi berat antara 30%-100% setahun.
4) Hyperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan
harga berada di atas 100% setahun.
Penggolongan yang kedua berdasarkan asal dari inflasi :
1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri.
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit
anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan
gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
2) Inflasi berasal dari luar negeri.
Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi
sebagai akibat naiknya harga barang impor.
Secara umum upaya-upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam
mengefektifkan pengendalian inflasi di daerah antara lain :
1) Memperkuat aspek kelembagaan antara Bank Indonesia di daerah
dan Pemda, terutama dalam rangka menanamkan komitmen pihak
terkait untuk bersama-sama mengendalikan inflasi di daerah
mengingat terciptanya inflasi yang rendah dan stabil merupakan
kebutuhan bersama.
2) Mengidentifikasi sumber-sumber kelangkaan pasokan barang
kebutuhan pokok di daerah. Adapun tujuan dari strategi itu adalah
untuk menjamin kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok,
memperpendek jalur distribusi, memperbaiki infrastruktur di
daerah, dan menghapus perilaku penimbunan dan pungutan liar.
3) Melakukian diseminasi untuk memberikan pemahaman masyarakat
di daerah terkait kondisi dan prospek ekonomi serta risiko tekanan
inflasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Inflasi
Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:578) faktor yang
memyebabkan inflasi :
1) Demand Pull Inflation, timbul apabila permintaan agregat
meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi prosuktif
perekonomian, menarik harga keatas untuk menyeimbangkan
penawaran dan permintaan agregat.
2) Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation
Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode
pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang
efektif.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak
hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation
tetapi juga dipengaruhi oleh:
1) Domestic Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga
barang secara umum di dalam negeri.
2) Imported Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan hargaharga barang.
Inflasi sebagai salah satu bagian dari keadaan perekonomian tertentu
akan dialami oleh setiap negara, hanya saja setiap negara memiliki
tingkat inflasi yang berbeda-beda. Inflasi di setiap negara pasti
mengalaminya, tentu disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda.
Beberapa penyebab inflasi diantaranya bisa disebabkan oleh sektor
ekspor-impor, tabungan atau investasi, pengeluaran dan penerimaan
negara, sektor pemerintah dan swasta. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat beberapa uaraian berikut :
1) Inflasi disebabkan oleh sektor ekspor-impor
Jika ekspor suatu negara lebih besar daripada impor, akan
mengakibatkan terjadinya tekanan inflasi, tekanan inflasi terjadi
karena semakin besar jumlah uang beredar di dalam negeri akibat
penerimaan devisa.
2) Inflasi disebabkan oleh sektor penerimaan dan pengeluaran negara.
Sektor penerimaan dan pengeluaran suatu negara yang defisit
menjadi penyebab inflasi. Karena pengeluaran pemerintah lebih
besar dari penerimaanya, maka untuk menutupi keadaan tersebut
akan dilakukan dengan mengeluarkan uang baru, pengeluaran uang
baru menimbulkan tekanan inflasi.
3) Inflasi disebabkan oleh sektor swasta
Pengeluaran kredit dalam jumlah yang cuku besar untuk memenuhi
permintaan kredit swasta dapat juga menyebabkan terjadinya
inflasi. Penyebab inflasi di atas dapat kita simpulkan bahwa
pengendalian jumlah uang beredar di masyarakat dan
keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang merupakan
salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menekan inflasi.

No comments:

Post a Comment