Sunday, October 3, 2021

Kurs Tukar Mata Uang (skripsi dan tesis)

 


Pengertian kurs tukar (exchange rate) adalah harga satu mata
uang satu negara dengan mata uang satu negara yang lainya (Faisal,
2001:20).
Dornbusch dan Fisher mengatakan bahwa pergerakan nilai
tukar mempengaruhi daya saing internasional dan posisi neraca
perdagangan, dan konsekuensinya juga akan berdampak pada real
output dari negara tersebut yang pada gilirannya akan mempengaruhi
cash flow saat ini dan masa yang akan datang dari perusahaan tersebut.
Ekuitas yang merupakan bagian dari kekayaan perusahaan,
dapat mempengaruhi perilaku nilai tukar melalui mekanisme
permintaan uang berdasarkan model penentuan nilai tukar oleh ahli
moneter. Sistem nilai tukar yang dianut oleh suatu negara sangat
berpengaruh sekali dalam menentukan pergerakan nilai tukar. Seperti
negara Indonesia yang sebelum tanggal 14 Agustus 1997 menerapkan
sistem nilai tukar mengambang terkendali, maka laju depresiasi sangat
ditentukan oleh pemegang otoritas moneter, sehingga ketika Bank
Indonesia melepas kendali nilai tukar menyebabkan nilai tukar akan
segera mengikuti hukum pasar dan pengaruh-pengaruh dari luar.
Untuk mengurangi tekanan terhadap rupiah, upaya lain yang
telah dilakukan Bank Indonesia adalah pengembangan pasar valas
domestik antar bank melalui bank intervensi. Apabila valuta asing
diperdagangkan melebihi band yang telah ditetapkan maka Bank
Indonesia segera melakukan intervensi untuk mengembalikan nilai
tukar pada posisi semula. Pendekatan moneter merupakan
pengembangan konsep paritas daya beli dan teori kuantitas uang.
Pendekatan ini menekankan bahwa ketidakseimbangan kurs
valuta asing terjadi karena ketidakseimbangan di sektor moneter yaitu
terjadinya perbedaan antara permintaan uang dengan penawaran uang
(jumlah uang beredar). Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kurs adalah pendekatan moneter.
Dengan pendekatan moneter maka diteliti pengaruh variabel jumlah
uang beredar dalam arti luas, tingkat suku bunga, tingkat pendapatan,
dan variabel perubahan harga.
Dollar Amerika sebagai mata uang pembanding, karena dollar
Amerika merupakan mata uang yang kuat dan Amerika merupakan
partner dagang yang dominan di Indonesia. Konsep penentuan kurs
diawali dengan konsep Purchasing Power Parity (PPP) atau yang lebih
dikenal dengan teori paritas daya beli, kemudian berkembang konsep
dengan pendekatan neraca pembayaran (balance of payment theory).
Teori PPP menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar disebabkan
oleh perbedaan tingkat inflasi, jika suku bunga riil antar negara sama,
maka perbedaan tingkat suku bunga nominal diakibatkan oleh
perbedaan taksiran inflasi. Teori IFE (International Fisher Effect)
menyatakan bahwa mata uang asing dengan suku bunga yang relative
tinggi akan terdepresiasi karena suku bunga nominal lebih tinggi yang
mencerminkan taksiran inflasi.
Jika inflasi suatu negara meningkat, permintaan atas mata uang
Negara tersebut turun karena ekspornya turun (disebabkan harga yang
lebih tinggi).Selain itu, perusahaan dan masyarakat dalam negara
tersebut cenderung meningkatkan impor. Kedua hal tersebut akan
menekan inflasi tinggi pada mata uang suatu negara. Tingkat inflasi
antar negara berbeda, sehingga pola perdagangan internasional dan nilai
tukar akan berubah sesuai dengan inflasi tersebut. Teori PPP
(Purchasing Power Parity) ini berupaya untuk melihat hubungan antara
inflasi dengan nilai tukar secara kuantitatif. Madura (2006: 299)
Suku bunga nominal juga akan membentuk risiko gagal bayar
atas investasi jadi kaitan antara internasional Fisher Effect dengan
paritas daya beli adalah teori IFE melihat perubahan suku bunga
dipengaruhi oleh perbedaan taksiran perubahan tingkat inflasi.

No comments:

Post a Comment