Sunday, October 3, 2021

Laju Inflasi (skripsi dan tesis)

 

 Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain (Boediono, 1985: 161). Menurut Sadono Sukirno (2002: 15) “inflasi adalah suatu proses kenaikan hargaharga yang berlaku dalam suatu perekonomian”. Kenaikan harga barang-barang itu tidaklah harus dengan presentase yang sama. Bahkan mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidak bersamaan. Yang penting kenaikan harga umum barang secara terus menerus selama suatu periode tertentu. Kenaikan harga barang yang terjadi hanya sekali saja, meskipun presentasi yang cukup besar, bukanlah merupakan Inflasi (Nopirin, 1988: 25). Atau dapat dikatakan bahwa kenaikan barang yang hanya sementara tidak dapat dikatakan Inflasi. Menurut Kamus Bank Indonesia secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari 13 satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa inflasi merupakan suatu keadaan dimana suatu harga barang-barang mengalami kenaikan terus menerus dalam satu periode tertentu. Menurut Madura (2000: 58) laju inflasi dapat menimbulkan dampak yang signifikan atas nilai tukar karena pada saat laju inflasi sebuah negara relatif naik terhadap laju inflasi negara lain valuta nya akan menurun karena ekspornya menurun. Hal ini mengakibatkan tingginya valuta asing yang akhirnya investor akan lebih memilih menanamkan modalnya kedalam mata uang asing daripada menginvestasikan dalam bentuk saham yang berakibat turunnya harga saham secara signifikan. Laju inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung derajat inflasi itu sendiri. Inflasi yang berlebihan dapat merugikan perekonomian secara keseluruhan yaitu dapat membuat perusahaan menghadapi resiko kebangkrutan. Hаriаnto dаn Sudomo (2001:14) mеnjеlаskаn bаhwа pеningkаtаn inflаsi sеcаrа rеlаtif mеrupаkаn sinyаl nеgаtif bаgi pаrа invеstor di pаsаr modаl. Inflаsi mеnyеbаbkаn pеningkаtаn biаyа pеrusаhааn. Hаl tеrsеbut аkаn mеngаkibаtkаn lаbа pеrusаhааn mеngаlаmi pеnurunаn yаng kеmudiаn bеrpеngаruh tеrhаdаp dividеn yаng dibаgikаn kеpаdа pеmеgаng sаhаm. Jikа dividеn yаng dibаgikаn mеnurun, mаkа hаl ini аkаn mеngurаngi dаyа tаrik bаgi invеstor untuk bеrinvеstаsi di pаsаr modаl. Invеstor mеngаnggаp invеstаsi di pаsаr modаl kurаng mеnаrik sеhinggа invеstor mеngаlihkаn dаnаnyа dаri pаsаr modаl kе jеnis 14 invеstаsi lаin yаng mеmbеrikаn rеturn yаng lеbih bаik dаn pаdа аkhirnyа bеrаkibаt pаdа mеlеmаhnyа IHSG di Bursа Еfеk Indonеsiа. Inflаsi mеrupаkаn sаlаh sаtu vаriаbеl yаng mеmpеngаruhi hаrgа sаhаm (Tаndеlilin, 2001:211). Indikator yang sering digunakan untuk mengukur Laju inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Penentuan barang dan jasa dalam keranjang IHK dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota. Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokan ke dalam 7 kelompok pengeluaran (berdasarkan the Classification of individual consumption by purpose - COICOP), yaitu: 1. Kelompok Bahan Makanan. 2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau. 3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar. 4. Kelompok Sandang. 5. Kelompok Kesehatan. 6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga. 7. Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. (www.bi.go.id) 15 Untuk mencegah dan menanggulangi inflasi, pemerintah dapat melakukan kebijakan berikut ini: 1. Kebijakan moneter Kebijakan moneter diambil untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat yaitu dengan cara menaikan tingkat suku bunga melalui instrument Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 2. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah dan perpajakan, artinya inflasi dapat ditekan apabila pemerintah mengurangi pengeluarannya dan menaikan pajak. 3. Kebijaksanaan yang berkaitan dengan output Kenaikan jumlah output barang dapat menekan inflasi, karena dengan banyaknya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai salah satunya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk import barang. 4. Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indeks Kebijaksanaan ini dilakukan dengan cara penentuan harga berdasarkan indeks harga tertentu untuk gaji ataupun upah, artinya jika indeks harga naik, maka gaji atau upah juga akan naik. Laju Inflasi digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan hargaharga yang berlaku dari satu periode ke periode lainnya. Untuk menentukannya perlu diperhatikan data indeks harga konsumen dari satu periode tertentu dan seterusnya dibandingkan dengan indeks harga pada periode sebelumnya

No comments:

Post a Comment