Thursday, March 30, 2023

Aspek-aspek Kelekatan Ayah

 


Terdapat tiga aspek dari teori kelekatan ayah Armsden dan
Greenberg (1987) antara lain:
a. Kepercayaan
Kepercayaan adalah keyakinan dan perasaan aman pada diri
seseorang bahwa orang lain akan selalu ada untuknya untuk dapat
membantu atau memenuhi kebutuhan individu tersebut. Kepercayaan
yang dibangun oleh seseorang merupakan hasil dari hubungan yang
terjalin dengan kuat. Rasa percaya antar individu dapat membuat
individu satu dengan lainnya akan merasa bahwa satu sama lain dapat
saling bergantung.
Pengalaman-pengalaman yang dialami oleh seseorang
merupakan proses pembelajaran pada salah satu figur attachment
setelah terbentuknya rasa aman. Seseorang percaya bahwa figur
attachment merupakan role model yang tepat. Pada masa
perkembangan, setiap individu butuh untuk saling membangun
kepercayaan dengan orang tua untuk mendapatkan rasa aman. Oleh
karena itu, rasa percaya merupakan salah satu kompenen yang penting
antara ayah dan anak (Ainsworth, Bell, & Stayton, 1974).
b. Komunikasi
Komunikasi adalah proses seseorang dalam memberikan pesan
secara verbal maupun non verbal yang terdiri dari seseorang yang
memberi pesan dan seseorang yang menerima pesan. Seseorang yang
memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan menciptakan ikatan
emosional antara orang tua dan anak sehingga komunikasi merupakan
salah satu aspek yang sangat penting saat membangun sebuah
kelekatan.
Seseorang yang memiliki komunikasi yang baik dengan orang
tua akan memiliki perasaan dekat dengan orang tua yang sehingga
terbentuk suatu kelekatan. Komunikasi dalam sebuah kelekatan antara
anak dengan figur attachment dapat berupa perhatian dan kasih sayang
yang diberikan antara ayah dan anak (Barrocas, 2008).
c. Keterasingan
Keterasingan dapat diartikan sebagai suatu perasaan yang
diakibatkan dari penghindaran dan kemampuan melepaskan diri antara
seseorang dengan figur attachment. Seseorang yang merasa figur
attachment tidak ada bersamanya akan mempengaruhi pada kelekatan
yang dimiliki.
Keterasingan merupakan perasaan diasingkan atau putus asa
yang diakibatkan oleh figur attachment yang tidak responsif dan tidak
konsisten dalam menjaga sebuah hubungan kelekatan. Perasaan
diasingkan tersebut dapat dikarenakan adanya penolakan atau
diabaikan orang tua

No comments:

Post a Comment