Thursday, March 30, 2023

Kualitas Sistem Informasi

 


Kualitas sistem informasi merupakan karakteristik dari informasi
yang melekat mengenai sistem itu sendiri (DeLone dan McLean, 1992
dalam Rukmiyati dan Budiartha, 2016). Kualitas sistem informasi juga
didefinisikan Davis et al. (1989) dan Chin dan Todd (1995) dalam
Rukmiyati dan Budiartha (2016) sebagai perceived ease of use yang
merupakan tingkat seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif
mudah untuk dipahami dan digunakan. Hal ini memperlihatkan bahwa jika
pemakai sistem informasi merasa bahwa menggunakan sistem tersebut
mudah, mereka tidak memerlukan effort banyak untuk menggunakannya,
sehingga mereka akan lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal lain
yang kemungkinan akan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.
Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir
catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat
komunikasi, tenaga pelaksana, dan laporan yang terkoordinasi secara erat
yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi
yang dibutuhkan (Hall, 2004 dalam Rukmiyati dan Budiartha, 2016).
Sistem merupakan salah satu komponen penting dalam
tercapainya kesuksesan sistem informasi akuntansi. Sistem dapat diartikan
sebagai rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Rommey dan
Steinbart, 2004 dalam Salam, 2014).
Sistem informasi melakukan sebuah proses berupa input, yang
biasa disebut dengan transaksi dan dikonversi dengan berbagai proses
untuk menjadi sebuah output yang kemudian digunakan untuk kepentingan
baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Sistem informasi
dapat disimpulkan sebagai serangkaian prosedur normal yang dimana data
dan diolah menggunakan sebuah perangkat lunak untuk menghasilkan
sebuah informasi (Salam, 2014).
Menurut Romney dan Steinbert (2004) dalam Salam (2014)
sistem informasi akuntansi memiliki tiga fungsi penting dalam organisasi
yaitu sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku yang terlibat dalam
berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan
pihak-pihak luar yang berkepentingan meninjau ulang hal-hal yang
terjadi.
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, handal dan akurat.

No comments:

Post a Comment