Thursday, March 30, 2023

Cara Mengembangkan Psychological Capital

 


Tentunya Psychological Capital atau modal psikologis seseorang dapat
dikembangkan dan dtingkatkan berdasarkan masing-masing dimensinya:
a. Hope
Luthans (2007) menyampaikan cara mengembangkan harapan (hope)
sebagai berikut:
1) Mengatur dan mengklarifikasi target pribadi dan organisasi yang
spesifik dan menantang
2) Melakukan “metode langkah” untuk memecahkan target menjadi
sub langkah yang dapat diatur sehingga dapat menandai peningkatan
dan membuat pengalaman langsung terkait setidaknya kemenangan
dan kesuksesan kecil
3) Mengembangkan setidaknya satu alternative atau jalan
kemungkinan untuk target yang telah disusun dengan disertai
rencana tindakan
23
4) Akui kesenangan dalam proses bekerja untuk menggapai target dan
jangan hanya berfokus pada pencapaian akhir
5) Bersiap dan bersedialah untuk menekuni rintangan dan
permasalahan
6) Bersiap dan terampil mengetahui kapan dan jalan alternative mana
yang bisa dipilih ketika rute utama menuju pencapaian target tidak
lagi dapat dilakukan atau tidak lagi produktif
7) Bersiap dan pintar dalam mengetahui kapan dan bagaimana
menarget kembali untuk menghindari jebakan atau harapan yang
salah
b. Optimism
Untuk mengembangkan optimism, Luthans (2007) menjelaskan langkahlangkah sebagai berikut:
1) Identifikasi keyakinan menaklukan diri ketika dihadapkan pada
sebuah tantangan
2) Evaluasi keakuratan keyakinan
3) Sekali keyakinan yang tidak berfungsi secara normal tereduksi, ganti
dengan keyakinan yang lebih membangun dan akurat yang telah
dikembangkan
c. Resilience
Luthans (2007) menjelaskan cara pengembangan resiliensi dengan
tahapan berikut ini:
1) Hindari jebakan pemikiran negatif ketika suatu hal mulai memburuk
2) Uji keakuratan keyakinan terhadap permasalahan dan bagaimana
mencari solusi jitu
3) Tetapkan ketenangan dan kefokusan ketika emosi dan stress
menyerbu
d. Self-Efficacy atau Confidence
Self-efficacy atau kepercayaan diri dapat dikembangkan dengan
memperhatikan pendekatan yang disusun oleh Luthans (2007)
1) Pengalaman ahli atau pencapaian perfoma
Hal ini tentunnya sangat potensial untuk mengembangkan
kepercayaan diri karena melibatkan informasi langsung terkait sukses.
Bagaimanapun, pencapaian tidak secara langsung membangun
kepercayaan diri. Proses situasional, seperti tugas yang kompleks dan
proses kognitif seperti persepsi terhadap kemampuan seseorang,
sama-sama berpengaruh terhadap perkembangan percaya diri
2) Pengalaman atas nama orang lain atau memperagakan
Jika seseorang melihat orang lain seperti diri mereka berhasil dengan
usaha yang dipertahankan, mereka akan mulai percaya bahwa diri
mereka juga memiliki kapasitas untuk berhasil
3) Persuasi sosial
Seorang individu yang kompeten dapat membantu mengembangkan
kepercayaan diri orang lain dengan mempersuasi atau meyakinkan
4) Rangsangan atau motivasi fisik dan psikis
Orang-orang sering kali bergantung pada apa yang mereka rasakan,
baik secara fisik maupun psikis, untuk mengukur kapabilitas mereka.
Bagaimanapun, kondisi fisik dan mental yang sempurna dapat
menyebabkan tumbuhnya kepercayaan diri

No comments:

Post a Comment