Thursday, March 30, 2023

Pengaruh Kesejahteraan Subjektif (Subjective Well-Being) pada Komitmen Karir (Career Commitment)

 


Komitmen karir merupakan suatu hal penting bagi karyawan yang
kompeten, karena karyawan tersebut akan berkomitmen pada pekerjaannya.
Komitmen membantu dalam membangun motivasi karyawan untuk
memanfaatkan potensi atau kemampuan yang dimiliki, agar tujuan pribadi dan
organisasi dapat tercapai (Singhal & Rastogi, 2018: 462). Komitmen karir
karyawan didapatkan melalui pengalaman kesejahteraan subjektif dalam
memaksimalkan kinerja terhadap penetapan tujuan karir (Locke & Latham, 2006:
266). Karyawan cenderung memilih rencana untuk dirinya sendiri, karena jika
rencana tersebut berhasil dan menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal akan
menyebabkan kesejahteraan subjektif yang lebih tinggi. Sehingga, komitmen
untuk pekerjaan mengarahkan kepada tujuan karir dan hal tersebut menjadi
pengalaman yang menguntungkan bagi karyawan (Singhal & Rastogi, 2018: 468).
Karyawan dikatakan memiliki kesejahteraan subjektif yang tinggi jika
merasa puas dengan kondisi hidup, merasakan emosi yang positif, dan jarang
merasakan emosi negatif (Diener et al., 1999: 277). Apabila karyawan sudah
merasa puas dengan kehidupannya begitu juga dengan emosi positif yang 
menganggap hidupnya telah ideal maka akan merasakan kesejahteraan subjektif
dan tidak ada keinginan untuk merubah kehidupan yang telah baik tersebut,
sehingga akan meningkatkan komitmen karir (Melya & Zaitul, 2019: 11). Selain
itu, emosi positif yang dirasakan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan berpengaruh
pada pekerjaannya yaitu merasa lebih bahagia dan merasa sukses dalam karirnya.
Perasaan-perasaan inilah yang dalam bekerja akan mampu mempengaruhi
peningkatan komitmen karir menjadi lebih tinggi.

No comments:

Post a Comment