Thursday, March 30, 2023

Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

 


Secara keseluruhan terdapat empat faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja menurut George dan Jones (2012), yaitu kepribadian, nilai, kondisi pekerjaan,
dan pengaruh sosial. Selain itu, terdapat pendapat lain mengenai faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu kondisi pekerjaan, kepribadian, gaji/upah, dan
tanggung jawab sosial perusahaan (Robbins dan Judge, 2017). Pendapat lain yang
dikemukakan oleh Spector (1985) menyebutkan gaji, promosi, penyelia/atasan,
manfaat, imbalan hadiah, prosedur kerja, rekan kerja, dan sifat pekerjaan sebagai
faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja
Kondisi pekerjaan yang menarik memberikan pelatihan, variasi,
kemandirian, dan kuasa kepada pegawai, sehingga pandangan atau evaluasi yang
diberikan oleh pegawai terhadap pekerjaannya akan meningkat. Selain itu, interaksi
dengan rekan kerja serta manajer atau pimpinan yang baik dapat mempengaruhi
kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai. Kepribadian pegawai yang percaya
pada nilai dan kemampuannya dapat memberikan penilaian baik akan
pekerjaannya, sehingga meningkatkan kepuasan kerja. Nilai pribadi dapat
mencerminkan keyakinan seorang pegawai mengenai bagaimana hasil
pekerjaannya yang seharusnya serta prilaku yang seharusnya ditunjukkan pada
lingkungan kerja, sehingga kepuasan yang dirasakan atas suatu pekerjaan akan
terpengaruhi. Gaji yang diterima oleh pegawai dapat mempengaruhi kepuasan
kerjanya. Namun, efek kepuasan yang ditimbulkan oleh gaji dapat berkurang saat
seseorang mencapai tingkatan hidup yang nyaman. Tanggung jawab sosial
perusahaan yang sesuai dengan nilai pribadi pegawai dapat meningkatkan kepuasan
kerja. Lingkungan sosial dapat mempengaruhi sikap dan prilaku seseorang
sehingga kepuasan yang dirasakan oleh pegawai mengenai pekerjaannya akan ikut
terpengaruhi.
Menurut Noe et al. (2016), kepuasan kerja seseorang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang meliputi disposisi pribadi, tugas dan peran dalam pekerjaan,
supervisor dan rekan kerja, serta gaji dan manfaat yang diterima. Kepribadian
individu memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Karyawan dengan
stabilitas emosional, kesadaran, dan persetujuan yang rendah cenderung memiliki
tingkat kepuasan kerja yang rendah. Selain kepribadian, tugas yang dilakukan
berhubungan dengan tingkat kepuasan kerja. Kompleksitas tugas, tingkat
ketegangan fisik, pengerahan tenaga yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan,
dan nilai yang diberikan karyawan pada tugas tersebut berhubungan dengan tingkat
kepuasan kerja karyawan. Selain tugas, peran di tempat kerja berhubungan dengan
tingkat kepuasan kerja. Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan dari
seseorang dalam pekerjaan tertentu. Ambiguitas peran, konflik peran, dan beban
yang berlebihan berdampak pada tingkat kepuasan kerja karyawan. pegawai.
Kesimpulannya, beberapa dimensi yang dapat mengukur kepuasan kerja karyawan
adalah kondisi kerja, gaji, supervisor, dan rekan kerja (Spector, 1985; George dan
Jones, 2012; Noe et al., 2016; Robins dan Judge, 2017). Dimensi tersebut didukung
oleh hasil peneitian Munir & Rahman (2016) yang memperlihatkan gaji, rekan
kerja, atasan, dan kondisi pekerjaaan

No comments:

Post a Comment