Thursday, March 30, 2023

Modal Psikologis

 


Konsep modal psikologis merupakan pengembangan dari teori perilaku
organisasi positif yang dijelaskan oleh Luthans (2002a) sebagai studi dan aplikasi
kekuatan serta kapasitas psikologis dari sumber daya manusia yang bersifat positif,
dan dapat diukur, dikemabangkan, dan dikelola secara efektif untuk meningkatkan
kinerja. Sedangkan Khatri (2017) berpendapat perilaku organisasi positif
merupakan bidang yang mengidentifikasi dan memperkuat sifat positif seseorang.
Definisi perilaku tersebut mengimplikasikan fungsi perilaku organisasi positif
sebagai cara meningkatkan produktifitas pegawai berdasarkan potensi yang
dimiliki. Dimensi awal yang digunakan oleh Luthans (2002a) untuk mengukur
perilaku organisasi positif adalah efikasi diri, harapan, optimisme, kebahagiaan, dan
kecerdasan emosional. Selain dimensi tersebut, pada penelitian lainnya Luthans
(2002b) menambahkan dimensi resiliensi untuk mengukur perilaku organisasi
positif. Pengembangan teori perilaku organisasi positif dilakukan dengan
mempertimbangkan lima kriteria menurut Luthans et al. (2007a), yaitu dasar
penelitian dan teori yang kuat, pengukuran yang valid, relatif unik untuk bidang
ilmu perilaku organisasi, terbuka untuk pengembangan dan perubahan, dan
memiliki dampak positif bagi kinerja individu dalam lingkup kerja serta
kepuasannya.
Definisi modal psikologis adalah kapasitas dan sumber daya psikologis
personal (Culbertson, Fullagar, & Mills, 2010). Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Hobbfol (2002) yang menyatakan modal psikologis sebagai sumber daya
dalam bentuk psikologis manusia. Sedangkan Luthans et al. (2007b) berpendapat
modal psikologis adalah perkembangan yang bersifat positif atas kondisi psikologis
seseorang dan ditandai dengan (1) memiliki rasa percaya diri untuk mengerjakan
suatu tugas dan mengeluarkan usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan
tantangan; (2) membuat atribusi secara positif mengenai kesuksesan saat ini dan
kesuksesan dimasa mendatang; (3) gigih dalam mencapai tujuan serta mencari cara
lain untuk mencapai tujuan jika diperlukan; (4) dapat bertahan dan bangkit kembali
saat dihadapkan dengan masalah dan kesulitan. Definisi tersebut secara umum telah
disetujui dan digunakan dalam menjelaskan maksud dari modal psikologis (Cetin,
2011; Hedissa, Sukhirman, dan Supandi, 2012; Badran dan Youseff-Morgan, 2015;
Jung dan Yoon, 2015; Sulistianingsih dan Fadla, 2016; Citradewi dan Soebandono,
2017; ur Rehman, Qingren, Latif, dan Iqbal, 2017)
Ketiga definisi tersebut dapat dirangkum menjadi perkembangan yang
bersifat positif dari kapasitas dan sumber daya psikologis seseorang, ditandai
dengan adanya kepercayaan diri dalam mengerjakan suatu tugas, mengaitkan
kesuksesan saat ini dengan kesuksesan di masa depan, gigih dalam mencapai
tujuan, dan dapat bertahan serta bangkit saat dihadapkan dengan kesulitan.
Psikologi sendiri merupakan sebuah ilmu yang mempelajari prilaku dan proses
mental seseorang (Babu, 2017). Sehingga dapat disimpulkan modal psikologis
merupakan perkembangan yang bersifat positif dari kapasitan dan sumber daya dari
prilaku dan proses mental seseorang dengan empat ciri yang telah disebutkan
sebelumnya

No comments:

Post a Comment