Thursday, March 30, 2023

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja

 


Berikut pandangan-pandangan para ahli tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapan kerja:
a. Menurut Mangunhardjana (1988) secara garis besar menjelaskan bahwa
mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan itu meliputi:
1) Persiapan profesional atau persiapan dalam bidang pendidikan
Arti dari profesi adalah bidang hidup ketika seseorang terjun untuk
mengabdi dengan seluruh kemampuan, keahlian dan minat, sehingga dapat
diperoleh tempat dalam masyarakat, menentukan harga diri, kebanggaan
dan nafkah untuk hidup. Tujuan persiapan ini adalah membekali diri dengan
pengetahuan, keahlian dan kecakapan dalam bidang tertentu. Untuk profesi
yang menuntut pendidikan formal misalnya, maka persiapannya juga
melalui pendidikan formal. Selain pendidikan untuk menjadi profesional
dalam bidangnya, seseorang harus banyak berlatih mengembangkan
pengetahuan dan kecakapannya tersebut. Hal ini bisa dijalankan dengan
usaha sendiri maupun berguru pada ahlinya, seperti magang dan kursus.
2) Persiapan sikap dan kepribadian atau persiapan bidang psikologis
Demi keberhasilan pelaksanaannya, setiap profesi mengandalkan
sikap batin tersendiri. Idealnya, sikap itu ditumbuhkan dan dibina selama
pendidikan. Sikap yang dibutuhkan antara lain sikap bertanggung jawab,
jujur, dapat diandalkan, mandiri dan berdisplin diri. Persiapan ini juga
mencakup pendewasaan emosi, perasaan, budi dan pikiran, kehendak dan
motivasi, arah dan cita-cita serta tindak tanduk perilaku.
3) Persiapan hubungan dengan orang lain dan kerja sama atau persiapan dalam
bidang sosial
Di tempat kerja atau lembaga, seseorang umumnya tidak bekerja
sendirian, tetapi bekerja sama dengan orang lain dalam regu atau tim.
Hubungan ini membawa akibat besar dalam pelaksanaan tugas dan kerja
sama. Persiapan ini mencakup belajar menerima orang lain apa adanya,
berkomunikasi dengan baik, memulai persahabatan dengan orang lain,
diikuti kemampuan mengembangkan dan memperdalam persahabatan
tersebut serta mengatasi masalah-masalah yang muncul. Persiapan ini juga
meliputi kerja sama yang baik, yang menuntut seseorang untuk belajar
membiasakan diri dalam melihat hubungan dengan diri, tempat dan kerja
sama antara lain, sikap yang tidak egois, tenggang rasa, terbuka terhadap
saran dan pihak lain, tempat dan kerja orang lain, kesadaran bertanya dan
berkomunikasi dengan baik berdasarkan rasa saling percaya.
b. Menurut Suryabrata (1986) mengatakan bahwa kesiapan kerja juga dipengaruhi
oleh proses belajar seseorang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar antara lain:
1) Faktor dari luar yang terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.
Faktor sosial meliputi hubungan manusia dengan sesama manusia baik
yang hadir ataupun representatif dan faktor non sosial meliputi suhu, cuaca,
tempat, alat-alat serta waktu.
2) Faktor dari dalam yang terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Faktor fisiologis yaitu keadaan jasmani dan faktor psikologis yaitu
meliputi rasa ingin tahu, sifat kreatif dan keinginan untuk maju.
c. Menurut Kartini (1991) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja
adalah faktor-faktor dari dalam diri sendiri (intern) dan faktor-faktor dari luar
diri sendiri (ekstern). Faktor-faktor dari dalam diri sendiri meliputi:
kecerdasan, keterampilan dan kecakapan, bakat, kemampuan dan minat,
motivasi, kesehatan, kebutuhan psikologis, kepribadian, cita-cita dan tujuan
dalam bekerja, sedangkan faktor-faktor dari luar diri sendiri meliputi:
lingkungan keluarga (rumah), lingkungan dunia kerja, rasa aman dalam
pekerjaannya, kesempatan mendapatkan kemajuan, rekan sekerja, hubungan
dengan pimpinan dan gaji.
d. Menurut Dewa Ketut (1993, halaman 44) faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesiapan kerja antara lain:
1) Faktor-faktor yang bersumber pada diri individu, yang meliputi:
a) Kemampuan intelejensi
Setiap orang memiliki kemampuan intelejensi berbeda-beda,
dimana orang yang memiliki taraf intelejensi yang lebih tinggi akan lebih
cepat memecahkan permasalahan yang sama bila dibandingkan dengan
orang yang memiliki taraf intelejensi yang lebih rendah. Kemampuan
intelejensi yang dimiliki oleh individu memegang peranan penting
sebagai pertimbangan apakah individu tersebut memiliki kesiapan dalam
memasuki suatu pekerjaan.
b) Bakat
Bakat adalah suatu kondisi, suatu kualitas yang dimiliki individu
yang memungkinkan individu tersebut untuk berkembang pada masa
mendatang, 
c) Minat
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi,
perpaduan dan pencampuan dari perasaan, harapan, prasangka, cemas,
takut dan kecenderungan-kecenderungan lain untuk bisa mengarahkan
individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat sangat besar pengaruhnya
dalam mencapai kesiapan dan prestasi dalam suatu pekerjaan serta
pemilihan jabatan atau karir.
d) Motivasi
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang
yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Motivasi sangat besar pengaruhnya untuk mendorong mahasiswa
dalam memasuki dunia kerja sehingga menciptakan kesiapan dari dalam
dirinya untuk bekerja.
e) Sikap
Sikap adalah suatu kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara
tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap positif dari dalam diri individu
tentang suatu pekerjaan atau karir akan berpengaruh terhadap kesiapan
individu tersebut untuk melakukan suatu pekerjaan.
f) Kepribadian
Kepribadian seseorang memiliki peranan penting yang berpengaruh
terhadap penentuan arah pilihan jabatan dan kesiapan seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan.
g) Nilai
Nilai-nilai yang dianut oleh individu berpengaruh terhadap
pekerjaan yang dipilihnya dan prestasi dalam pekerjaan sehingga
menimbulkan kesiapan dalam dirinya untuk bekerja.
h) Hobi
Hobi adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan individu karena
kegiatan tersebut merupakan kegemarannya atau kesenangannya. Hobi
yang dimiliki seseorang akan menentukan pemilihan pekerjaan sehingga
menimbulkan kesiapan dalam dirinya untuk bekerja.
i) Prestasi
Penguasaan terhadap materi pelajaran dalam pendidikan yang
sedang ditekuninya oleh individu berpengaruh terhadap kesiapan kerja
individu tersebut.
j) Keterampilan
Keterampilan adalah kecakapan dalam melakukan sesuatu.
Keterampilan seseorang akan mempengaruhi kesiapan untuk melakukan
suatu pekerjaan.
k) Penggunaan waktu senggang
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di luar jam
pelajaran di kampus digunakan untuk menunjang hobinya atau untuk
rekreasi.
l) Aspirasi dan pengetahuan sekolah atau pendidikan sambungan
Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang
berkaitan dengan perwujudan dari cita-citanya.
m) Pengetahuan tentang dunia kerja
Pengetahuan yang sementara ini dimiliki mahasiswa, termasuk
dunia kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan struktural, promosi jabatan,
gaji yang diterima, hak dan kewajiban, tempat pekerjaan itu berada dan
lain-lain.
n) Pengalaman kerja
Pengalaman kerja yang pernah dialami mahasiswa pada waktu
duduk di kampus atau di luar kampus yang dapat diperoleh dari
praktikum, magang maupun kerja praktek.
o) Kemampuan dan keterbatasan fisik serta penampilan lahiriah
Kemampuan fisik misalnya berbadan kekar, tinggi dan tampan,
keterbatasan fisik misalnya, berbadan kurus dan pendek, penampilan
lahiriah misalnya, penampilan yang tidak sesuai etika dan kasar.
p) Masalah dan keterbatasn pribadi
Masalah adalah problema yang timbul dan bertentangan dalam diri
individu, sedangkan keterbatasan pribadi misalnya, mau menang sendiri,
tidak dapat mengendalikan diri dan lain-lain.
2) Faktor sosial, yang meliputi bimbingan dari orang tua, keadaan teman
sebaya, keadaan masyarakat sekitar dan lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kesiapan mahasiswa teknik sipil untuk memasuki dunia
kerja di bidang konstruksi antara lain:
a. Keinginan dan minat,
Yaitu suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa agar
mencapai kesiapan dan prestasi dalam suatu pekerjaan.
b. Keluarga (rumah),
Yaitu sikap yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih pekerjaan apa
yang akan ditekuni atau dikerjakan.
c. Ekonomi,
Yaitu kondisi yang memberikan dorongan kepada mahasiswa yang akan
memasuki dunia kerja yang mana mereka memilih bekerja karena desakan
ekonomi atau untuk membantu meringankan beban orang tua.
d. Penghormatan atas diri,
Yaitu sikap yang memacu mahasiswa untuk bekerja karena mendapatkan
penghargaan atas dirinya sendiri.
e. Berpendirian,
Yaitu sikap yang diperlukan dalam mengambil keputusan.
f. Logis dan objektif,
Yaitu sikap yang memiliki pertimbangan dari berbagai sudut dan
menghubungkannya dengan logika serta dapat mempertimbangkan sesuatu
dengan melihat pengalaman orang lain yang objektif.
g. Percaya diri,
Yaitu sikap yang menjunjung tinggi dirinya sendiri dengan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan kerja.
h. Keinginan untuk maju,
Yaitu sikap ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan
bidang keahlian.
i. Pengendalian diri atau emosi,
Yaitu sikap yang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan baik dan benar.
j. Kreatif dan inisiatif,
Yaitu sikap kreatifitas yang tinggi dalam membuat dan mengembangkan
suatu karya disertai dengan ide baru yang timbul atas usaha sendiri untuk
menghasilkan suatu karya.
k. Sikap kritis,
Yaitu sikap yang dibutuhkan untuk dapat mengoreksi kesalahan dan
selanjutnya dapat memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan setelah
koreksi tersebut.
l. Tanggung jawab,
Yaitu sikap yang dibutuhkan agar seseorang memiliki kesadaran akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
17
m. Motivasi,
Yaitu sikap yang mempengaruhi atau mendorong seseorang dari luar
untuk mengembangkan diri sehingga tercapai kinerja kerja yang maksimal.
n. Kedisiplinan,
Yaitu sikap yang patuh dan taat menerapkan atau menjalankan segala
peraturan dan ketentuan yang berlaku tanpa terkecuali.
o. Adaptasi,
Yaitu sikap yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa agar mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama lingkungan kerja sebagai
modal awal untuk dapat berinteraksi dalam lingkungan tersebut.
p. Sekolah atau kampus,
Yaitu kondisi dari luar yang mendorong setiap mahasiswa yang akan
bekerja untuk memiliki pengalaman dan pengetahuan dasar.
q. Kecakapan kerja,
Yaitu sikap yang harus dimiliki setiap mahasiswa yang akan bekerja agar
mampu melaksanakan pekerjaan baik dari segi pengetahuan maupun
keterampilan sesuai dengan bidang keahliannya.
r. Kemampuan bekerja sama,
Yaitu sikap terbuka dan siap untuk bekerja sama dengan siapa saja dalam
satu tim

No comments:

Post a Comment