Friday, June 17, 2022

Unsur-unsur Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Siswanto (1985) menjabarkan bahwa terdapat tiga unsur yang menjadi dasar bagi
persediaan. Unsur tersebut adalah:
a. Unsur permintaan (demand)
Terdapat dua jenis permintaan yang dapat terjadi dalam proses operasi usaha
bisnis. Pertama adalah dapat diketahui dengan pasti adanya permintaan di hari
mendatang sehingga permintaan tersebut bersifat deterministik. Kedua adalah
tidak dapat diketahui dengan pasti permintaan di hari mendatang sehingga
permintaan tersebut bersifat probabilistik yang akan ditentukan dengan
menggunakan distribusi probabilitas.
b. Unsur periode datangnya pesanan (lead time)
Jarak waktu antara ketika dilakukan pemesanan kepada supplier hingga
kedatangan barang yang dipesan disebut sebagai lead time. Lead time juga
berarti sebagai periode kedatangan pesanan. Jika permintaan maupun periode
datangnya pesanan dapat diketahui dengan pasti maka dapat dikatakan situasi
tersebut deterministik, sedangkan apabila salah satu ataupun keduanya dalam
situasi sebaliknya maka termasuk model probabilistik.
c. Unsur permintaan selama periode datangnya pesanan
Setelah penentuan karakteristik dari periode datangnya pesanan maka dapat
diperkirakan juga unit yang diminta selama periode datangnya pesanan. Unit yang
diminta selama periode datangnya pesanan dapat berjumlah tetap atau juga
kemungkinan dapat berubah-ubah yang tergantung dari sifat dan perilaku
permintaannya.

Pengertian Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual dalam
waktu tertentu, atau juga dapat berupa barang-barang yang belum selesai
pengerjaannya, atau juga berwujud material yang masih menunggu waktu untuk
dipergunakan dalam proses produksi selanjutnya (Rangkuti, 2004).
Menurut Dobler at al, ada beberapa klasifikasi persediaan atau inventory yang
digunakan oleh perusahaan, antara lain :
a. Inventory Produksi
Dalam klasifikasi inventori produksi mencakup material dan juga bahan-bahan
lainnya yang akan dipergunakan pada proses produksi dan bahan termasuk
bagian dari produk.
b. Inventory MRO (Maintaintenance, Repair, and Operating supplies)
Kategori ini mencakup barang-barang yang akan dipergunakan pada proses
produksi tetapi bukan merupakan bagian dari produk. Seperti contohnya pelumas
atau pembersih.
c. Inventory In-Process
Yang termasuk dalam kategori inventori ini adalah produk setengah jadi. Produk
yang termasuk dalam kategori inventori ini bisa ditemukan dalam berbagai proses
produksi.
d. Inventory Finished-goods
Kategori ini adalah seluruh produk yang sudah jadi dan sudah siap untuk dilakukan
pemasaran

Teori Pemrograman Web (skripsi tesis dan disertasi)

 


Menurut (Nais, 2017) berikut ini merupakan beberapa teknologi dasar yang
digunakan dalam membangun sebuah sistem, dan yang akan dipakai penulis dalam
proses penelitian ini:
A. HTML
HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language.
Disebut hypertext karena di dalam HTML sebuah text biasa dapat berfungsi
lain walaupun pada implementasinya nanti tidak hanya text yang dapat
dijadikan link.
Disebut Markup Language karena bahasa HTML menggunakan
tanda (mark), untuk menandai bagian-bagian dari text, tanda ini di kenal sebagai
HTML tag.
B. CSS
CSS adalah kumpulan kode program yang digunakan untuk mendesain
atau mempercantik tampilan halaman HTML. Dengan CSS kita bisa membuat
halaman website yang dari html tadi menjadi lebih indah untuk dilihat.
C. PHP
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa skrip yang dapat
ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. Dengan PHP kita dapat membuat
website menjadi dinamis. Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di
sisipkan ke dalam dokumen HTML. Karena fitur inilah PHP disebut juga
sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.
D. MySQL
MySQL adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational Database
Management System). Pengertian sederhana RDBMS adalah aplikasi database
yang menggunakan prinsip relasional. Database adalah kumpulan relasi yang
saling terhubung satu sama lainnya.
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman
khusus yang digunakan untuk memanajemen data dalam RDBMS. SQL
biasanya berupa perintah sederhana yang berisi instruksi-instruksi untuk
manipulasi data. Perintah SQL ini sering juga disingkat dengan sebutan
‘query‘.

Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku (skripsi tesis dan disertasi)

 


A. Sistem Pencatatan Perpetual
Menurut Firdaus dan Wasilah (2012), yang menyatakan bahwa sistem
perpetual melakukan pencatatan secara terus-menerus terhadap penambahan
Safety Stock = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian rata-rata) x Lead Time
Reorder Point = (Leadtime * Pemakaian rata-rata) + Safety Stock
dan pengurangan persediaan. Dengan demikian harga pokok bahan yang
dipakai dan persediaan bahan pada akhir periode setiap waktu dapat ditentukan.
B. Kartu Persediaan Metode Rata-rata
Menurut Firdaus dan Wasilah (2012) Dalam sistem perpetual
penambahan dan pengurangan bahan dicatat ke dalam masing-masing kartu
persediaan bahan untuk setiap jenis bahan. Dengan demikian dapat diketahui
saldo dari masing-masing persediaan bahan tersebut setiap saat, dan setiap
terjadi transaksi penerimaan dan pemakaian bahan.
Metode rata-rata yang digunakan pada metode perpetual ini biasa
disebut metode rata-rata bergerak atau moving average. Dikatakan bergerak
karena harga per unit persediaan selalu bergerak atau berubah sesuai dengan
terjadinya perubahan atau mutasi pada jumlah unit persediaan yang dimiliki
perusahaan

Pengendalian Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


A. Pengertian
Menurut (Ristono, 2013) yang menyatakan bahwa pengendalian
persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan pada
tingkat persediaan yang optimal sehingga diperoleh penghematan-penghematan
untuk persediaan tersebut. Hal inilah sehingga dapat menunjukkan tingkat
persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menjaga kontinuitas
produksi dengan pengorbanan atau pengeluaran biaya yang ekonomis.
Dengan demikian yang dimaksud dengan pengendalian persediaan
adalah kegiatan dalam memperkirakan jumlah persediaan (bahan
baku/penolong) yang tepat, menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga,
waktu yang diperlukan untuk menambah persediaan dan berapa jumlah yang
dibutuhkan untuk melakukan pembelian kembali supaya dapat melayani dan
menjamin kebutuhan bahan/barang dengan tepat dan dengan biaya yang
ekonomis atau serendah-rendahnya.
B. Biaya Persediaan
Menurut (Herjanto, 2006) yang menyatakan bahwa dalam menentukan
besarnya jumlah pesanan yang paling ekonomis tersebut, harus memperhatikan
biaya-biaya yang terkait dalam biaya persediaan, antara lain:
1. Biaya Pemesanan atau Ordering costs merupakan biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan setiap kali melakukan pemesanan
bahan/barang.
2. Biaya Penyimpanan atau Carrying costs merupakan biaya yang dikeluarkan
dalam penyimpanan persediaan bahan/barang.
3. Biaya Kekurangan Persediaan atau Shortage costs merupakan biaya yang
dikeluarkan perusahaan akibat tidak tersedianya bahan pada waktu yang
diperlukan.
C. Tujuan Pengendalian Persediaan
Menurut Ristono (2013) yang menyatakan bahwa suatu perusahaan
yang mengelola persediaan pasti memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Adapun tujuan pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:
a) Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat
(memuaskan konsumen)
b) Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak
mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses
produksi, hal ini dikarenakan alasan:
• Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka
sehingga sulit untuk diperoleh
• Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan
(c) Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba
perusahaan
(d) Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat
mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar
(e) Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar-besaran,
karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar.
Dari beberapa tujuan pengendalian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan pengendalian persediaan adalah untuk menjamin terdapatnya
persediaan sesuai kebutuhan. Agar kontinuitas produksi tetap terjaga, maka
untuk berjaga-jaga perusahaan sebaiknya memiliki apa yang dinamakan dengan
persediaan cadangan (safety stock) atau persediaaan minimal bahan
baku/penolong yang harus dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi.
D. Sistem Pengendalian Persediaan
Suatu sistem pengendalian persediaan yang baik pada perusahaan
khususnya manufaktur, perusahaan harus mampu mengendalikan bahan baku
yang ada, mampu menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pengadaan
persediaan bahan baku kembali dan mampu menentukan berapa jumlah pesanan
yang paling ekonomis sehingga peluang perusahaan untuk meraih keuntungan
juga semakin besar dengan meminimalkan biaya-biaya yang terkait pada
persediaan bahan baku.

Jenis-Jenis Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


Adapun jenis persediaan dapat diklasifikasikan berdasarkan keadaan
tahapan dalam proses produksi, meliputi sebagai berikut:
1. Persediaan bahan baku utama yaitu bahan mentah yang akan diproses dalam
proses produksi sedangkan bahan penolong merupakan bahan yang
menolong terciptanya suatu produk.
2. Persediaan barang setengah jadi atau barang yang masih dalam proses
produksi.
3. Persediaan barang jadi merupakan barang yang telah siap digunakan atau
dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen.
C. Fungsi Persediaan
Dalam menunjang kegiatan proses produksi, adanya persediaan
mempunyai fungsi-fungsi untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan
perusahaan. Menurut (Kusuma, 2004) yang menyatakan bahwa fungsi
persediaan tersebut, antara lain:
a. Menjadikan proses produksi dan pemasaran menjadi stabil
b. Mengurangi ketidakpastian produksi akibat fluktuasi pasokan bahan baku.
c. Sebagai penyangga dan komponen berguna untuk mengurangi
ketidakpastian produksi akibat kerusakan mesin
d. Persediaan produk jadi berguna untuk memenuhi fluktuasi permintaan yang
tidak dapat dengan segera dipenuhi oleh produksi mengingat untuk produksi
dibutuhkan bahan baku

Persediaan (skripsi tesis dan disertasi)

 


A. Pengertian
Salah satu elemen terpenting dalam menunjang kelancaran kegiatan
suatu produksi adalah persediaan. Beberapa pendapat telah mengemukakan
mengenai pengertian persediaan, sebagai berikut:
1) Persediaaan adalah suatu bagian dari kekayaan perusahaan manufaktur yang
digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang
setengah jadi dan akhirnya menjadi barang jadi. (Prawirosentono, 1997:66-
67).
2) Menurut (Herjanto, 2006:237), persediaan hanyalah sumber dana yang
menganggur, karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang
terikat didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan lain.
3) Sedangkan menurut (Ristono, 2013) persediaan merupakan suatu model
yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan
usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktivitas
perusahaan. Ciri khas dari model persediaan adalah solusi optimalnya
difokuskan untuk menjamin persediaan dengan biaya yang serendahrendahnya.
Jadi simpulan dari ketiga pengertian diatas adalah persediaan
barang/bahan baku merupakan bagian dari perusahaan yang akan diolah
menjadi barang jadi, tetapi sebelum masuk ke tahap pengolahan inilah biaya
muncul sebagai biaya yang menganggur karena biaya yang terikat dalam
persediaan tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. Sehingga diperlukan
model persediaan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terikat
dengan persediaan bahan baku, mencari solusi optimalnya difokuskan untuk
menjamin persediaan dengan biaya serendah-rendahnnya.