Sunday, July 30, 2023

Hubungan Antara Persepsi Harga Dengan Minat Beli

 


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumen akan menjadi loyal
pada merek-merek berkualitas tinggi jika produk-produk ditawarkan dengan harga
yang wajar. Konsumen sering pula menggunakan harga sebagai kriteria utama
dalam menentukan pilihan pembelian. Pembeli sangat sensitive terhadap barangbarang yang mahal atau sering dibeli, maka konsumen dalam membeli selalu
membanding-bandingkan harga dan memilih harga yang murah (Ujianto, 2004).
Menurut William J. Stanton (1996) ada tiga ukuran yang menentukan harga,
yaitu:
1. Harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk,
2. Harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk,
3. Perbandingan harga dengan produk lain.
Ujianto (2004) mengatakan bahwa persepsi konsumen menunjukkan
hubungan bahwa bertambah besar manfaat, diskon, hadiah yang diperoleh dan
bertambah murah produk maka kecenderungan minat beli konsumen bertambah.
Karjaluoto, et al. (2003), dalam penelitiannya mengemukakan bahwa
salah satu hal utama yang mempengaruhi Minat beli adalah harga. Harga
merupakan bagian dari bauran pemasaran dimana dalam proses membuat
keputusan membeli, konsumen akan melakukan pertimbangan cermat untuk
menilai elemen ini. Tingginya harga suatu produk akan meningkatkan laba
pendapatan produsen tersebut. Namun penetapan harga yang tinggi bukanlah hal
yang mudah bagi konsumen untuk memberikan keputusan untuk membeli.
Konsumen akan melakukan pertimbangan secara rasional yang dipengaruhi oleh
persepsi tiap individu yang berbeda. Hal ini menjadi tantangan bagi produsen agar
mampu memberikan tingkat rasionalitas yang wajar terhadap produk yang
dikeluarkan dengan penawaran harga yang tingi. Suatu harga bukanlah hanya
merupakan sekedar nilai tukar barang atau jasa, melainkan konsumen berharap
akan selalu menerima balasan atau hasil yang setimpal atas nilai yang telah
mereka keluarkan. Kepercayaan konsumen akan nilai dan kualitas suatu produk
atau jasa sangat penting dicermati para produsen. Banyaknya pesaing dari suatu
produk membuat konsumen lebih mudah untuk membandingkan kesesuaian harga
dengan manfaat yang diterima. Kondisi ini sesuai dengan pendapat dari Kotler
dan Armstong (2008:345), yang mengemukakan bahwa dalam memenuhi
kebutuhannya akan suatu barang atau jasa, konsumen melakukan suatu sistem
penukaran dengan membayarkan sejumlah nilai yang telah ditentukan kemudian
ditukarkan dengan barang/ jasa yang sesuai. Nilai merupakan sejumlah harga
yang harus dibayarkan untuk memperoleh barang atau jasa yang diinginkan.
Perusahaan harus menyadari dan teliti dalam mencermati tiap keinginan
konsumen dan tren yang ada saat ini. Hal tersebut berpengaruh besar dalam
penentuan harga yang wajar. Agar konsumen mencapai tingkat kepuasan dalam
membeli, dimana banyaknya biaya yang telah ia keluarkan sebanding dengan
manfaat yang ia dapatkan.
Pilihan harga yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen
diharapkan dapat menimbulkan minat beli konsumen agar segera membeli atau
menggunakan produk tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dari Norfiyanti
(2012). Hasil penelitian Oosthuizen dan Spowart (2015) menyatakan bahwa
konsumen menggunakan persepsi mereka terhadap kerelatifan harga sebagai jalan
untuk merasakan nilai dari produk tersebut sehingga konsumen dapat menetukan
minat mereka untuk membeli produk. Bachriansyah (2011) yang melakukan
penelitian di Kota Semarang terhadap produk ponsel Nokia mengemukakan
bahwa niat beli konsumen secara simultan dipengaruhi oleh persepsi harga. Hasil
yang serupa juga dikemukakan oleh Kusuma dan Purnami (2015), Swistiani
(2014), Fure (2013), Annafik (2012), dan Munnukka (2008) yang menyatakan
bahwa niat beli calon pelanggan secara positif dan signifikan dipengaruhi oleh
persepsi harga . Hal ini berarti bahwa niat beli calon pelanggan akan meningkat
jika persepsi harga semakin baik.

No comments:

Post a Comment