Sunday, July 30, 2023

Hubungan Antara Persepsi Kualitas Produk Dengan Minat Beli

 


Penelitian terdahulu Krisyatmoko (2016) mengatakan bahwa persepsi
kualitas menjadi faktor penting dalam kepuasan konsumen. Semakin tinggi
persepsi kualitas konsumen maka semakin tinggi minat beli mereka. Ningsih
(2017) menunjukkan adanya model hubungan kausal dimana minat beli
konsumen tergantung pada nilai yang dirasakan, dan nilai yang dirasakan berasal
dari persepsi kualitas, sehingga peningkatan kualitas yang dirasakan
meningkatkan minat beli konsumen. Pujasara (2013) menemukan bahwa persepsi
kualitas secara positif mempengaruhi nilai yang dirasakan, dan nilai yang
dirasakan berpengaruh secara positif terhadap minat beli. Luthfiani (2016)
menemukan bahwa ketika kualitas yang dirasakan dari produk tinggi, nilai yang
dirasakan akan tinggi, dan minat beli juga akan meningkat. Selanjutnya Alfred
(2013) membuktikan bahwa persepsi kualitas dan minat beli secara langsung
berkorelasi positif, sehingga persepsi kualitas dapat digunakan dalam
memprediksi minat beli.
Berdasarkan pengamatan dilapangan menunjukkan hasil bahwa persepsi
kualitas mempunyai pengaruh terhadap minat beli lebih dominan dari variabel
harga. Alasan persepsi kualitas memiliki pengaruh yang lebih dominan dalam
penelitian ini karena responden mencari kualitas produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan, hal ini ditambah dengan responden kurang mengetahui perbandingan
harga. Produk yang dipersepsikan memiliki kualitas yang baik oleh konsumen
dapat mempengaruhi minat beli terhadap produk tersebut.
Suatu produk dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk
tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Minat konsumen untuk
membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang
dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkannya, maka
dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih
kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk
membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis.
Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Pamangsah (2008) mengatakan
bahwa persepsi seseorang tentang kualitas produk akan berpengaruh terhadap
minat membeli yang terdapat pada individu. Persepsi yang positif tentang kualitas
produk akan merangsang timbulnya minat konsumen untuk membeli yang diikuti
oleh perilaku pembelian. Vlaev, et al. (2009) menyebutkan bahwa banyak model
perilaku konsumen berasumsi evaluasi harga dan kualitas memiliki korelasi
hubungan yang positif. Persepsi kualitas dapat diukur melalui indikator: kinerja,
fitur, kesesuaian dengan spesifikasi, keandalan, ketahanan, hasil akhir.
Yaseen, et al. (2011), dimana persepsi kualitas mempunyai pengaruh
paling besar dari semua variabel yang diteliti. Hal ini sesuai dengan pendapat
Setyawan (2010) yang mengatakan bahwa persepsi kualitas yang baik di mata
konsumen akan meningkatkan minat beli karena memberikan alasan yang kuat
dibenak konsumen untuk memilih merek tersebut. Hal ini juga didukung oleh
Setyawan (2010) tentang kaitan antara persepsi kualitas produk dan minat beli.

No comments:

Post a Comment